Sedangkan, di luar ruangan Aqilah, terdapat seorang pria berkulit putih yang tengah mondar-mandir dari tadi.
Hingga saat ia ingin membalikan badan nya lagi, tiba-tiba terdengar suara dari pintu terbuka "gimana keadaan adek saya, Dok?" tanya pria tersebut dengan nada panik. Yang tak lain dan tak bukan ialah Gavin
"Mari ikut, ke ruangan saya" ajak sang Dokter
ᯓ★
Sesampainya di ruangan sang Dokter, Gavin pun mulai bertanya bagaimana keadaan Aqilah
"Gimana keadaan Aqilah dok?"
"Kamu ada hubungan apa dengan gadis tersebut"
'Lah kok nanya? emang itu urusan dia, kah? Gue baru ketemu nih modelan dokter kepo kek dia... Pasti dia dokter kepo, suka julid tapi berkedok sok cool' tuduhan senyap Gavin dengan memandang sang dokter aneh
"Saya kakak sepupu nya" jawab Gavin
"Kamu sebagai kakak apakah tidak bisa menjaga Adek?"
"Dih, apaan dah nih orang... Gue nanya apa jawab nya apa, nih dokter gerot pa gimana sih otak nya, gue tanya apa, dia jawab apa. Benar-benar sinting!" monolog Gavin yang lagi-lagi kesal
"Udah Dok... Jangan banyak cing-cong... Mending cepet kasih tau saya, keadaan adik saya tuh gimana.. Ini ngapa malah nanya hubungan apa, gabisa jaga apa gimana, maksudnya apaan? Situ demen sama adek gue apa begimane?" cecar Gavin
"Perut, Adek anda kosong dari kemarin malam. Dan itu bahaya buat magh nya, serta satu lagi, Adek kamu juga punya anemia. Pastikan jangan tidur diatas jam 9 dan pastikan juga jangan banyak pikiran"
"Gitu doang lu ngajak gue kemari? Google juga bisa kali ngomong kayak lo!" kata Gavin ketus dan langsung keluar dari ruangan dokter tersebut
"Dasar gen-z, otaknya miring"
ᯓ★Sedangkan di ruangan Aqilah, gadis itu terus memandangi infus yang bertengger di tiang itu dengan seksama sekaligus disertai rasa gusar "nih, cairan kapan sih habis nya, gue minum juga lama lama"
Aqilah yang sudah sangat bosan itu pun mempunyai niat untuk mencabut sebuah selang yang ditangan nya. Tak butuh waktu lama, dengan cepat Aqilah mencabut infus yang berada di punggung tangan kirinya itu dengan kasar, hingga tercabut lah infus tersebut yang berhasil membuat Aqilah kesakitan
"Arrrgggghhhh" erang nya
Mendengar erangan dari dalam ruangan, Gavin pun bergegas masuk ke dalam. Ia terkejut saat melihat tangan Aqilah sudah bersimbah darah "lo habis sih, eett dahh, nih bocah, ada aja gebrakannya"
"Sakit"
"Ck"
Usai berdecak sebal, Gavin pun menekan tombol disekitar nakas. Tak butuh waktu lama, seorang perawat pun datang
"Ada yang bisa kami bantu?" tanya sang perawat
"Ini sus, kecabut"
"Aduh, ko sampe ginii" ucap suster itu yang ikut frustasi
"Ya sudah sebentar ya, Mas, saya mau ambil peralatan dulu" ucap suster tersebut yang meninggalkan ruangan Aqilah dengan sedikit lari
ᯓ★
Sedangkan dokter tadi yang menangani Aqilah dibuat heran dengan satu suster lari keluar dari ruangan Aqilah
"Itu kenapa suster nya lari?" pikirnya heran dan dokter tersebut menghampirinya
KAMU SEDANG MEMBACA
NADHIELFATHAN
Teen Fictionبِسْمِ اللّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ PREQUEL (BACA INI DULU!!)