03

27.1K 1.4K 20
                                    


"

Ummi syafa meninggal nak, tadi subuh"

"Jiddah?" tanya aqilah yang tak percaya

"Iya ummi syafa, ibu dari makam yang kamu tiduri ini" [Yang di tiduri aqilah makam bunda milna ygy] mendengar jawaban dari lawan bicara nya aqilah langsung menuju ke tempat dimana ia memarkir motornya dan langsung menuju rumah nya

...
Di depan rumah sudah banyak kerabat dan tetangga aqilah yang memakai pakaian serba hitam, sedangkan aqilah yang baru saja datang dengan keadaan menangis ia pun berlari menuju ruang tamu yang dimana jiddah nya dibaringkan, melihat jiddah kesayangan nya sudah terbaring lemah dengan keadaan sudah tak bernyawa ia langsung menghampiri dan menatap jiddah nya dengan pandangan kosong, namun beberapa saat ia buyarkan karna ada

"Dek, keatas dulu gih,mandi,wudhu,sekalian ganti baju" ucap lembut kakak aqilah dan diangguk i oleh sang empu

*Btw aqilah punya kakak ya, aqilah anak ke dua dari 2 bersaudara.
Nama kakak aqilah: Kalya Almayra
usia nya beda 3 tahun dengan aqilah,kak kalya juga udah menikah

...
Setelah aqilah melakukan apa yang diucapkan kakak nya tadi ia pun turun lagi ke ruang tamu untuk membacakan surah yasin, saat ia hendak duduk ia merasa dirinya dipanggil oleh sang kakak lagi

"Dek,duduk sini sama kakak" mendengar itu aqilah pun menghampiri sang kakak yang duduk disebelah kanan sang jiddah

"Kamu bacain surah yasin untuk jiddah ya"

"Aku udah lama ga baca kalamullah kak,mending kakak aja yang baca untuk jiddah"

"Ngabisa dek,kakak halangan"

"Yaudah biar tante imah yang bacain untuk jiddah"

[tante imah istrinya paman aqilah]

"Tante imah juga halangan,ini juga salah satu permintaan terakhir jiddah,tolong kali ini nurut sama kakak kamu"

"Udah gw bilang gw udah lama ga baca munshaf"

"Maka dari itu, kali ini Allah swt. secara ga langsung nyuruh kamu buat baca munshaf lagi lewat kematian jiddah"

"Kamu kira daritadi kami semua disini ngulur waktu buat ga bacain surah yasin untuk jiddah buat apa, ya buat nurutin apa mau jiddah buat kamu yang bacain surah yasin"

"Asal kamu tau,semalam jiddah ga mau kakak jenguk, beliau mau kamu yang datang, berkali kali kakak nelfon kamu, kamu dimana semalam hah?" ucap kakak aqilah dengan perasan kecewa serta deraian air mata sedangkan aqilah hanya terdiam mendengar apa yang barusan dikatakan oleh sang kakak

*Flashback on

Kepergian aqilah pada malam itu membuat jiddah syafa khawatir dengan keadaan cucu kesayangan nya yang baru saja pulang sudah balik keluar rumah lagi apalagi dengan keadaan marah, akibat dari tekanan pikiran jiddah syafa sendiri membuat dirinya pingsan dan dilarikan ke rumah sakit

*Di ruangan rawat
Samar samar jiddah syafa membuka matanya dan target pertama yang ia cari ialah aqilah, sebab hanya aqilah cucu yang paling jiddah sayang dari cucu yang lain nya

"Imam, dimana keponakan mu nak?"

[imam adalah om nya aqilah,suami dari tante imah dan adik kandung dari bunda milna]

"Kalya ada di depan ummi dia datang bersama ammar"

"Yang ummi tanyakan aqilah nak

"udahlah ummi jangan pikirkan aqilah dulu,jangan pikirkan dia lagi kali ini dia sudah sangat kelewat batas"

"Nak,apakah ummi pernah membiarkanmu tersesat dijalan yang salah" dan dijawab gelengan lemah oleh putra nya (paman aqilah)

"Maka dari itu ummi mohon sama kamu bimbing aqilah lagi ke jalan yang lurus, bimbing dengan cara yang baik dan tulus"

"Imam ga sanggup untuk bimbing aqilah ummi,ummi tau sendiri kan imam sifat imam yang sangat tegas dan yang imam takuti imam bisa saja kasar kepada aqilah secara tidak sengaja"

"Jika kamu tidak sanggup membimbing aqilah, kirim dia ke pesantren Al fath nak, disana ada nak halimah sahabat kakak mu(bunda milna) yang jadi istri pemilik dari pesantren tersebut,kamu ingat kan sahabat dekat kakakmu? ummi yakin yang bisa membimbing aqilah hanya nak halimah karna kelembutan nya dan cara pikir dan omongan nya sangat persis dengan mendiang kakak mu"

"Imam akan coba untuk silaturahmi kesana ummi"

"Kalo berbicara dengan perempuan usahakan dengan lemah lembut le, wanita itu lemah jika dibentak"

"Ummi tanya ke kamu,apakah ummi atau abah pernah mengajarkan kamu untuk membentak seorang perempuan nak?" dan dibalas gelengan lemah oleh sang anak

"Dan apakah kamu pernah melihat atau mendengar abah mu membentak ummi mu dan kakak mu?" dan dibalas lagi dengan gelengan lemah untuk yang kedua kalinya oleh sang anak

"Ummi mau titip aqilah ya nak,mungkin ini sudah waktu nya dan ummi minta aqilah yang bacakan surah yasin untuk ummi nanti sebelum ummi diberangkatkan di peristirahatan yang terakhir" ucap ummi syafa yang sudah lemah

"Ummi jangan bilang yang aneh aneh"

"Sudah sudah, mending kamu tidur gih, ummi mau tidur dulu, ummi udah ngantuk"

"Nggih ummi"

Tak disangka maksud dari jiddah syafa mengatakan bahwa dirinya yang mengantuk itu adalah sebuah pejaman mata nya untuk terakhir nya hingga akhirnya kembali ke rahmatullah

*Flashback off

"Sayang tahan amarah kamu, kita ke kamar sekarang" ucap lembut suami kalya dan berlalu membawa kalya ke kamar mereka untuk menenangkan kalya

*Nama kakak ipar aqilah nama nya Ammar, intinya aqilah manggil nya kak ammar

"Aqilah, tante mohon kamu yang bacain surah yasin untuk jiddah ya"

"Iya tante,aku turutin apa mau jiddah" ucap sang empu dengan diawali ta'awuz di dalam hati dan melantunkan bacaan basmalah membuat hatinya bergetar begitupun dengan orang yang mendengar suara yang berasal dari mulut aqilah membacakan surah yang dijuluki jantung al qur'an tersebut dengan fasih dan benar meski sudah lama ia tak membaca sebuah munshaf

...
*Malam hari setelah kematian jiddah syafa dimana masih ada aqilah,kalya,ammar,imam,dan imah, dimalam ini yang aqilah lakukan hanya mengunci dirinya dikamar sang nenek dan merebahkan dirinya ke kasur yang biasa ditempat sang jiddah nya yang dimana tempat yang aqilah rebahi masih tercium bau khas sang jiddah yang membuat nya bergulat dengan pikiran nya

"Kenapa jiddah ninggalin aqilah secepet ini?,"

"Jiddah, udah ga sayang lagi ya sama aqilah?,"

"Jiddah,aqilah nakal banget ya? sampe sampe jiddah ninggalin aqilah sendiri"

"Maafin aqilah ya jiddah,aqilah memang pembunuh buat jiddah"

"Gara gara jiddah mikirin aqilah,jiddah jadi pulang"

setelah menyalahkan dirinya dengan rasa yang tidak punya malu ia juga menyalahkan sang pencipta

"Ya tuhann, sudah 2 kali engkau mengecewakan saya dengan mengambil mereka,kekecewaan apalagi yang ingin kau berikan kepada saya,apa belum cukup tuhan?"

Sebegitu kecewa nya aqilah dengan Allah swt. hingga ia tidak mau menyebut nama nya.

Pesan dari author untuk kalian ya:
Kalo kamu merasa kecewa karna takdir Allah swt tidak sesuai ekspetasi kamu,kamu jangan marah.

Kita sebagai manusia hanya mampu merancang,tapi yang menjadi perancang yang sesungguhnya adalah dia (Allah Swt).

Bisa jadi yang kalian rasakan buruk itu terbaik buat diri kamu sendiri, dan bisa saja yang kalian anggap baik itu buruk buat diri kamu untuk kedepan nya

Jadi,tetap berhusnudzon sama Allah subhanahu wa ta'ala dan rasulullah shallallahu alaihi wasallam

NADHIELFATHANTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang