بِسْمِ اللّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ
.
.
Assalamualaikum readers!!
.
.
Happy reading
.
.Kini setelah ditangani Vino keadaan Aqilah sudah lebih tenang dari sebelum nya, dimulai dari nafas nya yang sudah mulai teratur dan jantung nya tidak berdegup kencang ia sudah mulai tenang sekarang
"Udah qil, jangan terlalu pikirin tentang omongan Rafka tadi" peringat Gavin namun tidak diindahkan sama sekali oleh sang empu hingga beberapa menit kemudian sang empu pun berbicara
"Gavin" panggil Aqilah dengan mata sayu nya
"Iya? butuh apa hm?" tanya Gavin dengan lembut
"Ambilin mukenah gue di pesantren ya, gue mau sholat" ujar nya
"Yaudah gue otw sekarang" turut Gavin
"Lo ga bercanda kan?" tanya Aqilah lagi
Karna sudah lama ia tidak melihat Gavin dengan mudah nya langsung menuruti permintaan nya itu, biasanya mereka berdua harus cekcok panjang terlebih dahulu baru Gavin menuruti permintaan Aqilah
"Emang gue keliatan bercanda hm?" tanya Gavin sembari mengambil jaket kebanggan nya itu
"Tapi gue ga ngerepotin lo kan?" tanya Aqilah lagi
"Ha? ini Aqilah adek gue kan?" tanya Gavin dengan menangkup pipi Aqilah
Ia masih tidak percaya dengan Aqilah yang bertanya merepotkan nya atau tidak, biasanya gadis itu sudah memberikan permintaan kepada sepupu nya ia tidak perduli dengan keadaan nya yang sedang sibuk atau tidak
"Hiiissh" desis Aqilah dengan menghempaskan tangan Gavin yang berada di pipi nya
"Lo pikir siapa? and don't you dare touch my face again, understand?" ujar Aqilah dengan tatapan tajam nya
"Understand baby, udah kali marah nya tadi aja natap gue sayu suara nya lemah lembut lah ini kumat lagi drakula nya nama tajem banget lagi natap nya, hihh" ujar Gavin yang bergidik ngeri dengan tatapan mata tajam milik Aqilah
"Dasar bocil, umur doang nambah gede tapi pikiran nya kaga, mata nya kaga, dah tau punya mata sipit, sinis lagi, ngeliat orang kek gitu banget, dasar cece cece" dumel Gavin dengan memakai jaket kebanggaan nya
"Gavin gue denger lho" sela Aqilah dengan mata yang tampak lebih tajam
"Hehe engga kok, bukan..."
"Babay gue berangkat!!!" teriak Gavin yang sudah melarikan diri dari Aqilah
"Punya sepupu gitu amat sih, sifat nya dari dulu ga berubah" heran Aqilah dengan menggelengkan kepalanya
...Setelah beberapa menit kepergian Gavin, Aqilah kembali memikirkan lagi tentang kejadian yang ia alami beberapa jam lalu
"Jujur mas, hati aku sakit banget kalo kamu secara terang terangan ngomong kaya tadi ke aku"
"Aku ga nyangka di balik sikap kemanjaan dan kelembutan kamu, kamu bisa memperlakukan aku dengan kasar dan kaya tadi"
Setelah ia puas memikirkan suami nya itu ia beralih memikirkan bunda nya
KAMU SEDANG MEMBACA
NADHIELFATHAN
Teen Fictionبِسْمِ اللّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ PREQUEL (BACA INI DULU!!)