16

26.1K 1.2K 3
                                    

بِسْمِ اللّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْم
.
.
Assalamualaikum readers!!
.
.

Tak terasa sekarang telah memasuki hari puasa yang ke 27,setelah aqilah pulang dari rumah sakit,begitupun pada malam hari nya gus rafka pun juga pulang, setelah ia pulang saat hendak makan malam setelah sholat maghrib ia mengumpulkan keluarga inti nya di ruang keluarga

"Sebenar nya apa yang ingin kamu bicarakan ke kita semua le?,sampe kamu mau ngumpulin kita disini" tanya sang abah kepada anak sulung nya itu,pasal nya jika saat keluarga itu sedang berkumpul gus rafka lah yang jarang sekali ikut berkumpul

"Iya nih mas rafka,tumben tumbenan" ujar sang adik yang tiba tiba ikut nimbrung,sedangkan sang ummi tidak banyak tanya karna ia yakin jika tujuan anak sulung nya mengumpulkan mereka semua di ruang keluarga ini ingin meminta restu

"Sampaikan niat baik mu dengan tenang le,jangan mikir yang lain dulu" peringat sang ummi,ia tau jika putra nya ini sedang gugup

"Iya ummi"

"Emang e ada apa sih ummi?" tanya abah syakir

"Udah abah dengerin aja,ayo nak ungkapkan apa yang ingin rafka sampaikan sekarang" titah ummi halimah sembari mengelus lengan sang putra dan dianguk i sang empu

"Abah,ummi,dek risma, tujuan rafka panggil semua nya kesini rafka mau minta restu abah sama ummi buat khitbah perempuan" ucap gus rafka tegas namun masih terbilang sopan

"Siapa perempuan itu le?" tanya sang abah

"Aqilah bah" jawab gus rafka

"Minta aqilah sama yang pencipta nya dulu" ujar santai sang abah

"Sudah abah,rafka sudah sholat istikharah dan di bayangan otak rafka cuma dia" keluh gus rafka

"Abah restuin kamu nak,ummi mu juga sudah ceritakan semua percakapan kamu sama ummi waktu di rumah sakit"

"Syukron abah,trus ummi?apa ummi restuin rafka?" ucap gus rafka dan langsung beralih meminta restu ke sang ummi

"Tentu nak,ummi restuin kamu asal kamu ingat apa yang ummi katakan saat di rumah sakit waktu itu" jawab sang ummi

"Na'am ummi rafka inget kok ucapan ummi"

"Sekarang giliran abah yang kasih wejangan ke kamu, kamu dengerin baik baik" ucap abah syakir serius

"Na'am bah,tafadhol" ucap gus rafka tak kalah serius

"Kamu jika ingin menikah janji ke abah,kalo kamu bakal jadi suami yang baik ke istri mu"

"Pasti nya bah,tapi boleh abah sebutkan contoh nya?"

"Contoh suami yang baik itu :
pertama,bertanggung jawab dalam hal apapun,apalagi dalam hal nafkah..
kedua,sholeh dan taat ibadah karna,Wanita yang tidak paham agama masih bisa diajarkan supaya paham agama,tetapi laki laki yang tidak paham agama maka akan RUSAK semua kurikulum nya dalam rumah tangga nya..
ketiga,berperilaku baik dan sabar dengan istrimu dalam hal apapun..
keempat,seperti apa yang abah bilang tadi kamu harus bisa membimbing anak dan istrimu di jalan nya Allah SWT..
terakhir,doa kan anak istri mu yang baik baik, paham nak?"

"Alhamdulillah paham abah"

"Alhamdulillah,nduk kamu kok dari tadi diam aja?" tanya abah syakir kepada anak bungsu nya

"Gapapa abah" jawab gadis 16 tahun itu singkat

"Ning kecil nya ummi kenapa?,ada apa nak?,bilang ke ummi" ujar sang ummi halimah yang menghampiri putri nya dan bertanya dengan lemah lembut

"Gus rafka ga butuh ning lagi ummi" jawab ning kecil itu dengan menatap tajam sang gus

"Lah kok jadi mas yang disalahin dek?, dek risma ga setuju ta kalo mas mu ini mau nikah?" tanya gus rafka kepada sang adik

"Ya abis nya gus nya juga ngumpulin kita semua disini kata nya minta restu ke kita semua malah yang dimintain restu cuma abah sama ummi aja,ning nya ga di tanyain restu nya" jelas ning tersebut

"Emang mas bilang nya cuma abah sama ummi?mas tadi bilang semua nya lho,termasuk minta restu ke dek risma juga"

"Ngak,gus rafka tadi minta nya cuma ke abah sama ummi"

"Dek kamu boleh marah sama mas,tapi kamu jangan panggil mas dengan sebutan gus dong,mas ga suka denger nya,mas minta maaf ya" rayu gus itu

"Ga semudah itu gus dapetin maaf dari ning" ujar ning kecil itu dan ia pun berlalu ke kamar

"Dek mau kemana,mas minta maaf" ucap gus rafka yang mengejar sang adek

Sedangkan sang abah dan ummi hanya bisa geleng geleng kepala melihat pertengkaran sang anak

...
Hari ke 28 di bulan ramadhan,disaat semua keluarga berkumpul di rumah titik tertua dari keluarga mereka masing masing,berbeda dengan keluarga Al fattah yaitu keluarga gus rafka yang datang ke kediaman aqilah

"Sebenarnya apa tujuan mas syakir,dan keluarga datang kesini tiba tiba?" tanya om imam heran

"Untuk itu izinkan putra kami yang menjelaskan" jawab abah syakir dan diangguk i oleh om imam

"Jadi gimana le?,apa tujuan keluarga mu datang kesini dan meminta keluarga kita disini berkumpul semua nya disini?" tanya om imam kepada gus dari pesantren al fattah itu

"Bismillahirrahmanirrahim,sebelum nya rafka mau minta maaf yang sebesar besar nya sama om imam dan keluarga karna sudah menganggu waktu di malam ini,tujuan rafka datang kesini rafka ingin mengkhitbah Aqilah" jelas sang gus itu dengan tenang

"Masya Allah,Alhamdulillah" syukur om imam

"Kak,khitbah apaan?" tanya aqilah kepada kakak nya

"Khitbah tuh kayak lamaran gitu lho dek,pihak pria datang ke rumah wanita ya kayak gini" jelas sang kakak

"Jadi dia lamar gue gitu?" tanya aqilah"

"Iya dek,selamat ya,cie yang bentar lagi jadi ning"

"Apaan sih,nang ning nang ning" kesal aqilah namun tiba tiba sang paman pun bertanya kepada nya

"Aqilah,sini nduk,duduk di samping om" titah sang paman

"I-i-iya om" turut sang aqilah

"Sebelum nya saya ingin meminta maaf terlebih dahulu ke keluarga mas syakir dan mbak aqilah,masalah khitbah ini insya allah saya bisa merestui,namun ini juga harus dapat dari persetujuan dari wali aqilah nya langsung dan juga aqilah nya" jelas sang paman aqilah kepada keluarga pemilik pesantren Al fattah itu

"Alhamdulillah rafka sudah dapat restu langsung dari ayah aqilah om,kemarin rafka ngajak beliau ketemuan dan meminta restu beliau dan beliau merestui hubungan ini" jawab gus itu

"Alhamdulillah jika ayah aqilah sudah merestui,sekarang giliran om yang tanya dulu ke aqilah nya langsung" ujar om imam yang seketika membuat gus itu ketar ketir

"Aqilah,apa kamu menerima khitbah dari nak rafka?"

"Sebelum aqilah memutuskan ini,aqilah boleh nggak om ngajak dia buat bicara dulu sama aqilah?" tanya gadis itu pelan

"Boleh,tapi harus di awasi,karna kalian belum mahram" jawab sang paman

"Iya,awasin aja" jawab aqilah dan ia pun keluar rumah menuju ke taman depan rumah nya

"Le,kenapa diam disini?udah sana susulin aqilah nya" titah sang ummi

"Boleh mi?" izin gus rafka

"Boleh,biar ummi yang awasin kalian dari jauh" jawab sang ummi

Pov:Di taman



NADHIELFATHANTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang