Di sebuah malam yang hening nan tenang, ada sebuah markas/basecamp milik sebuah anak geng motor 'THUNDER' . Geng tersebut berjumlah kurang lebih 50 anggota di setiap kota nya. Yang dimana anggota tersebut ada laki-laki dan perempuan.
Pada suatu malam, ada salah satu usulan dari anggota anak thunder untuk mengadakan balapan
"Vin, balapan dong kayaknya asik nih jam segini" usul salah satu pemuda itu dengan mengangkat tangannya
Ia mengusulkan itu karena sudah lama geng motor tersebut tidak melakukan kegiatan tersebut. Hingga pada saat penutupan... "gue mau nyoba ikutan, ini mau udahan kan?" ucap gadis cantik dengan outfit serba hitamnya
Sontak semua anggota bersorak dan memberi tepukan kepada gadis itu. Pasalnya dulu gadis itu tidak pernah mau ikut dalam kompetisi balap liar seperti ini, tapi malam ini? Entah apa yang membuat dirinya mau untuk terjun di dunia malam lebih dalam lagi
"Tumben lo mau ikutan? biasanya juga kaga mau ikut lo kalo gini gini an" komentar laki laki yang memakai celana sobek di area lututnya
"Banyak bacot deh,lo, mending ayo sini duel sama gua" tantang gadis cantik itu
"Dih nantangin, ayo bae gw mah"
Hingga lah terdengar suara deruman motor yang bersahutan antara keduanya, keduanya yang tak lain dan tak bukan adalah David dan Aqilah
"Oke, kalian berdua siap?" tanya Gavin, seorang leader dari geng tersebut dan dibalas anggukan oleh kedua nya
Ia pun mengangkat bendera yang di tangannya sembari menghitung "Satu.. dua.. tiga!!!" dan tepat hitungan tiga, bendera motif catur itu dikibarkan oleh Gavin. Sontak, Aqilah dan David sama sama menancap gas dengan kecepatan diatas rata rata dan didahului oleh David
'Gue ga boleh kalah malam ini, yakali gue kalah sama cewe' batin David di awal start
Sedangkan di pikiran Aqilah, ia tidak berniat untuk memenangkan balapan tersebut. Ia mengikuti balapan tersebut hanya untuk melampiaskan kemarahan nya dengan masalah yang sedang menimpa dirinya
Hingga sampai di tengah-tengah arena balap, Aqilah tiba-tiba mengingat kembali masalah yang sedang ia hadapi :
"Kamu kenapa jadi liar seperti ini, dek?" tanya sang kakak yang mendorong bahu Aqilah
"Semenjak kepergian bundamu, kamu malah semakin menjadi-jadi, Aqilah! Entah apa yang ada dipikiran kamu, Om nggak paham" sentak seorang pria yang berusia 34 tahun yang diduga sang paman
"Sampai kapan kamu jadi anak yang gak berbakti sama kedua orang tua, mu?" tanya sang paman
"Maafkan Ayah, nak... Tapi Ayah nggak bisa meninggalkan keluarga baru, Ayah. Ayah juga punya tanggung jawab sekarang" ujar sang Ayah
"Kamu kalo nggak bisa diatur, pergi dari rumah ini, ikut aja sama Ayah!! Kakak kecewa sama kamu, Aqilah!" usir sang Kakak
"Sehancur apapun hidupmu di masa depan, nak. Jangan sekali-kali kamu menginjakan kaki mu di rumah Ayah dan keluarga barunya. Wallahi, Bunda nggak ridho kalo sampe kamu ikut Ayah kamu, Wallahi, Aqilah.. Bunda nggak ikhlas" pesan sang bunda sebelum pulang ke Rahmatullah
Begitulah kira-kira scene yang mulai muncul kembali di pikiran Aqilah.
Tak lama memikirkan itu, Aqilah mengerang hebat sehingga dirinya mulai tersulut emosi. Semakin tinggi amarahnya semakin menambah juga kecepatan motor hitamnya. Tak butuh waktu lama, hanya dengan hitungan detik saja, Aqilah berhasil menyalip David
"Busset!, kenceng bener tu bocah. Harus gue salip sih ini"
Greenggg!! David langsung menambah kecepatan untuk menyusul Aqilah. Namun sayang, usaha David berakhir sia-sia karena Aqilah lah yang terlebih dulu sampai di garis finish
KAMU SEDANG MEMBACA
NADHIELFATHAN
Novela Juvenilبِسْمِ اللّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ PREQUEL (BACA INI DULU!!)