EMANOEL :: 02.

607 57 23
                                    

2. TIDAK PEDULI.

*****

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

*****

Segerombolan remaja dengan jaket kebanggaan masing-masing berbaris di tribun. Menonton ketua masing-masing yang akan bersiap untuk balapan. Di garis star sudah ada gadis dengan pakaian seksi yang bersiap menghitung mundur. Hadiah berupa uang tunai sudah di persiapkan di panggung.

Para ketua dari geng masing-masing bersiap. Sorakan demi sorakan dari para fens masing-masing membuat keadaan semakin ramai. Remaja lain yang berada di tribun bersorak ikut menyemangati.

TREE..

TWO...

ONE...

GOO...

6 remaja laki-laki di sana menancap gas begitu cepat. Bersaing antar geng dengan sengit. Mereka sudah terbiasa melakukan ini hampir setiap hari. Memiliki sirkuit balapan sendiri tidak membuat mereka tertangkap polisi.

Para gadis berteriak heboh saat Noe berhasil menyentuh garis finis pertama. Teriakan namanya sudah terbiasa di dengar olehnya. Sudah bisa Noe tebak jika setelah ini akan terjadi keributan, melihat anggota yang paling dia benci sampai di garis finis.

"EMANOEL GANTENG BANGET CUYY...."

"SELALU JADI PEMENANG NOE MAH!!."

Noe berjalan ke arah teman-teman yang menunggu di tribun. Namun, tangannya di tarik oleh geng lain. Cowok itu balik badan.

BUGH...

"Bangsat Lo!!..."

Noe mengusap bibirnya yang terkena pukulan dari Gala-ketua geng motor bernama galaxy yang tidak pernah suka jika Aodra selalu menang. Entah apa salahnya, Noe dan yang lain saja tidak tahu.

Remaja yang berada di tribun hanya melihat Noe dan gala yang adu tinjuan. Mereka menganggap ini tontonan. Bahkan, di tribun paling depan. Reza, egen, Irsyad dan Abizar menyemangati Noe dengan meneriaki nama Noe. Memang, teman yang tidak memiliki akhlak. Bukannya di pisahkan malah di semangati!.

"Santai. Gue salah apa?." Tanya Noe santai.

"Lo curang brengsek!!."

"Bukannya Lo yang curang ya?."

"Lo hampir buat gue jatoh."

BUGH...

Pukulan dari Noe mengenai pipi gala sampai mengeluarkan sedikit darah. Noe mencekram kuat kerah baju gala. "Lo yang buat gue hampir mati!!. Bangsat!!."

BUGH...

Lagi. Noe memukul tepat di bagian hidung gala membuat hidung itu mengeluarkan banyak darah. Noe mengepalkan tangannya. Matanya yang memerah menandakan cowok itu benar-benar tersulut emosi. "Mau apa Lo hah!!??." Tanya Noe dengan emosi.

Gala menatap Noe sengit. Kebencian telah menutup pintu pertemanan mereka. Noe masih tidak mengerti kenapa gala begitu benci dengannya. Padahal jika di bandingkan, masih enak menjadi gala. Anak yang selalu mendapat kasih sayang dari orang tua. Tidak seperti Noe yang malah orang tuanya terlalu sibuk dengan karir, karir dan karir.

EMANOEL [Noe&Laras]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang