EMANOEL :: 34

309 48 8
                                    

34. SEMESTA SELALU PUNYA CARA.

Setelah melepaskan lampion bersama-sama

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Setelah melepaskan lampion bersama-sama. Seluruh siswa-siswi kelas XII itu melakukan perjalanan mereka masing-masing. Main gitar, main game, mainin hati pertemuan, eh, kalo itu mah kerjaannya Jalu. Yang lain belum nyusul.

"Ke sana yok," Egen menunjuk 6 Gadis yang sedang menukar candaan di atas karpet yang tengah-tengahnya sudah tersedia sebuah cemilan.

"Males ah," Sahut Reza tidak minat.

"Kenapa?, Lo takut ketemu Amora?," Tanya Abizar.

"Bukan takut ketemu. Tapi gue selalu jatuh cinta lagi kalo menatap wajahnya,"

"Alay sia boy..." Damprat Irsyad.

"Lo bakal ngalamin rasanya syad, tunggu aja kapan waktunya," balas Reza.

"Sabar ya za. Nanti pasti lupa kok, Atau kita benturin kepalanya dia aja ke batu, biar dia amesia, otomatis bakal lupa sama Amora," Sahut egen memberikan sebuah Ide yang sangat jelek dan tidak patut di contoh.

"Gak gitu konsepnya nyet!." Sarkas Reza.

"JAM DUA BELAS MALAM. DI MOHON KEPADA KALIAN YANG MASIH MEMILIKI NYAWA UNTUK SEGERA BERISTIRAHAT!. BESOK KITA PULANG!," Seru pak Andrew.

"Percuma istirahat kalo yang capek batin!," Sambar Irsyad ada benarnya juga.

"gue gak ikutan," kata Abizar yang kemudian berlalu menuju tendanya.

🙍🙍🙍🙍

Hari ini, siswa-siswi bersiap untuk kembali ke rumah mereka masing-masing. 2 hari camping sudah membuat mereka rindu dengan sebuah guling mereka. Rindu dengan kasur, dan juga orang tua.

Tapi, tidak bagi Noe. Cowok itu malah terlihat sangat lesu. Sebuah warna hitam melingkari kelopak matanya, menandakan cowok itu semalam tidak tidur. Noe segera menaruh barang-barang nya di bagasi bus yang baru datang. Kemudian naik dan duduk di dekat Laras.

"Semalam gak tidur ya no?," Tanya Laras.

Noe menoleh ke samping kanannya. "Tidur kok," balas Noe yang jelas-jelas berbohong.

"Jangan bohong Noe. Mata Lo merah. Muka Lo juga keliatan pucat banget, kenapa si?, Mikirin apa sampe gak tidur?," Tanya Laras khawatir.

"it's okey Beby. Gue baik-baik aja," kata Noe meyakinkan.

Laras menuntun kepala Noe untuk bersandar pada pundaknya. "Tidur, sambil nunggu sampe di sekolah,"

Sebuah anggukan terasa di pundaknya. Perlahan Noe memejamkan matanya itu. Mengistirahatkan tubuh serta pikirannya. Entah kenapa, semalam dia sama sekali tidak bisa tidur. Sudah mencari posisi paling nyaman, tapi sama saja. Matanya tidak ingin di istirahatkan, alhasil, semalam Noe hanya duduk di depan tenda dengan kopi yang menemaninya.

EMANOEL [Noe&Laras]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang