EMANOEL :: 24

326 45 3
                                    

24. BUKAN PEMBUNUH.


Egen menghela nafas kasar saat tiba di rumahnya. Rumah itu gelap, dan sepertinya tidak ada penghuninya. Dia baru ingat, Ayah dan ibunya tadi pagi pergi ke luar kota untuk mengurus beberapa pekerjaan di sana. Sedangkan Rama, Cowok itu mungkin tidur di apartemennya.

"Ini serius gue di rumah sendiri?." Tanya egen setelah membuka pintu rumahnya.

Berdecak kesal. Egen merebahkan tubuhnya di sofa. "Gabut, Chat pujaan hati aja deh." Gumam egen, tangannya merogoh saku jaketnya, mengambil handphone dengan 3 Kamera Dengan logo Apel di bawah Kamera.

Membuka Rom chat Nya dengan gadis yang menjadi pujaan hatinya saat ini.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Egen melempar handphone ke sofa depannya. Tubuhnya melorot ke lantai. "Usaha tidak akan membuahkan hasil, karena hasil bukan nama buah-buahan." Celetuknya tidak jelas.

Tok... Tok... Tok...

Egen berdiri dari duduknya, dia menoleh ke sumber suara, dengan cepat membuka pintu berharap itu adalah Rama. Namun dugaannya salah. Tidak ada orang di sana.

"Sapa sih?. Ganggu orang lagi nge-galau aja." Ucapnya. Menoleh ke bawah, egen menemukan kotak hitam di lantai. "Teror lagi?." Beo cowok itu.

"Setelah 1 Minggu tanpa teror, sekarang muncul lagi?."

"GUE GAK TAKUT SIAPA PUN LO!!, GUE GAK AKAN TAKUT!!." Teriakannya yang mungkin bisa di dengar oleh tetangga.

Dengan rasa penasarannya, egen membawa kotak itu masuk ke dalam. Mengunci pintu rapat-rapat lalu menaiki anak tangga menuju kamarnya yang berada di lantai 2. Duduk di atas ranjang, egen memangku kotak yang ukurannya lumayan besar.

Perlahan, membuka kotak itu. Matanya langsung menatap boneka bayi yang di lumuri oleh darah manusia, bener-benar darah, bau amis pun menyengat indera penciumannya. Kertas HVS ukuran A4 dengan tulisan yang tintanya dari darah.

EMANOEL [Noe&Laras]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang