EMANOEL :: 42

219 32 3
                                    

42. SENJA.

"Semakin hari, nilai ulangan harian Irsyad selalu menurun

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Semakin hari, nilai ulangan harian Irsyad selalu menurun. Saya selaku wali kelasnya, ingin tau apa yang membuat anak ibu Tidak dapat menaikkan nilainya," Guru berkacamata bulat dengan Tubuh gempal berucap.

Di hadapannya, ada Irsyad serta Mala Rosaliana—Ibunda Irsyad. Bu Ratna—Wali kelas XII IPA C, sengaja mengundang Mala untuk hadir di sekolah ini, membahas tentang nilai Irsyad yang kian menurun.

"Saya saja heran Bu dengan dia. Semenjak dia bermain dengan Noe dan yang lainnya, Dia jadi malas bel—,"

"Gak usah bawa-bawa temen Irsyad, gak ada sangkut-pautnya sama mereka," Irsyad memotong kalimat Mala.

"Selain tentang nilai. Irsyad juga sering bolos pelajaran Bu. Sering melanggar peraturan sekolah. Bahkan kemarin, dia ketahuan merokok di Roof top sekolah," Ucap Bu Ratna lagi.

Kali ini, Irsyad tidak membantah lagi. Dia memilih diam karena yang di ucapkan wali kelasnya itu ada benarnya juga. Kemarin, dia ketahuan terjiduk merokok dengan anggota Aodra lain di roof top Sekolah. Semuanya karena OSIS, yang katanya sedang mencari Barang di roof top. Barang apa coba yang di taruh di roof top?, Bilang saja mereka memang ingin memergoki Irsyad dan yang lain dengan alibi sedang mencari barang.

"Saya memohon kepada ibu, Ajarkan Irsyad, saya yakin, Irsyad sebenarnya bisa tapi ketutup malas saja,"

Beberapa menit di ruang BK itu, akhirnya Irsyad keluar dari ruangan itu dengan mala yang berada di sampingnya. "Gimana mau di ajarin, anaknya aja susah kalo di bilangin," Cetus Mala menyindir.

"Gak semua anak sama aja ma!. Aku bukan malaikat yang serba bisa. Aku juga punya kelemahan!," Jawab Irsyad.

"Memang bener ya kata papa kamu, kamu ini keras kepala. Susah di bilangin, bandel!, Jujur saya lebih suka dengan Raka daripada kamu syad," Mala kemudian berlalu setelah mengatakan itu kepada Irsyad.

"Gue benci Lo rak!," Batin Irsyad.

Cowok 17 tahun itu berlari ke arah kantin sekolah. Mencari sosok laki-laki yang hendak dia hajar sekarang juga.

"WOI!!. RAKANJING!!,"

Bugh...

Sebuah pukulan menghantam wajah sosok Raka diastara, membuat laki-laki itu tersungkur ke lantai. Beruntung kantin kali ini sepi, sehingga tidak membuat keributan tambah besar lagi.

Irsyad mencekram kerah baju Raka kuat. Dia memaksa remaja itu untuk bangkit. "Anak anjing Lo!!,"

Bugh..

Bugh...

Bugh....

"IRSYAD, DIA ADEK LO BEGO!!!,"

Dari pintu kantin, Noe berlari ke arah Irsyad, melerai cowok itu di bantu oleh egen dan Reza. Jangan tanyakan di mana Abizar sekarang, dia sedang Shalat Dhuha.

EMANOEL [Noe&Laras]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang