EMANOEL :: 51

226 23 5
                                    

51. DI BALIK SEMUANYA.

"Gala, Noe," Ezra merentangkan tangannya, 2 remaja berusia tidak jauh satu sama lain itu dengan segera memeluk sang Ayah

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Gala, Noe," Ezra merentangkan tangannya, 2 remaja berusia tidak jauh satu sama lain itu dengan segera memeluk sang Ayah. Juga dengan Elvira yang ikut bergabung dalam dekapan hangat itu.

Merenggangkan pelukannya, Noe menatap Ezra dan Elvira bergantian. "Ayah sama bunda bukannya udah—,"

"Engga, itu cuman alibi ayah aja, biar Anak bungsu ayah jauh dari marabahaya," sarkas Ezra merasa tau apa yang di katakan oleh Noe.

"Noe sayang kalian," ucap Noe, memeluk kembali orangtuanya.

"Gala juga sayang kalian," sahut Gala ikut bergabung.

"Terimakasih tuhan, telah membuat aku bahagia kembali," Batin Noe.

"Ayo kita makan. Bunda masakin makanan kesukaan kalian," Kata Elvira. Wanita setengah baya itu berjalan lebih dulu ke arah dapur.

Gala duduk di sebelah Noe. Ezra duduk di sebelah Elvira pastinya. "Makan yang banyak ya," Ucap Elvira.

"Sosisnya tinggal satu?," Tanya Noe.

Gala bertindak cepat, mengambil Sosis berukuran besar itu.

"Itu sosis kesukaan Noe. Tinggal satu, jadi bunda goreng aja daripada kelamaan di kulkas," Ujar Elvira.

Gala menghela nafas kasar. "Nih, buat Lo aja. Kasian takut Lo nangis,"

"Kakak harus ngalah sama adik!," Desis Noe.

Ezra dan Elvira terkekeh dengan kalimat Noe. Keluarga mereka benar-benar membaik. Sesuatu yang dulu Elvira pikir hanya sebuah angan-angannya saja, kini terjadi secara nyata di depannya. Gala dan Noe kembali membaik, hubungannya dengan Ezra pun kian mesra, Juga dengan Nilam—Ibunya sudah damai dengan kenyataannya.

Dulu, Nilam memang memiliki sebuah trauma besar. 30 tahun silam. Saat beliau berumur 17 tahun, beliau terkena musibah besar—di perkosa oleh teman sekelasnya sendiri, bahkan seseorang yang membuat hidup Nilam semakin berwarna, 2 Minggu kemudian, Nilam di nyatakan hamil, laki-laki yang menghamilinya tidak mau bertanggung jawab, malah kabur dari kota itu. alhasil, Nilam di jodohkan oleh orang yang paling dia benci, dan setelah Nilam memiliki 2 anak, Suaminya meninggal dunia karena memang memiliki penyakit jantung bawaan dari lahir. Dari situ, Nilam benar-benar benci dengan seorang laki-laki. Dia tidak suka dengan laki-laki, apalagi laki-laki yang masih sekolah.

"Hai, Nenek boleh ikut gabung?,"

Spontan mereka menoleh. Menatap Nilam yang juga ikut hadir di tengah-tengah mereka. "Boleh Bu, silahkan duduk," jawab Ezra, membantu sang mertua untuk duduk di kursi dekatnya.

"Maaf kan nenek ya?. Noe, Gala. Karena Nenek, kalian jadi tidak pernah merasakan keharmonisan keluarga," kata Nilam.

"Gapapa Nek, kita udah maafin nenek," Jawab Noe sopan.

EMANOEL [Noe&Laras]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang