29. ADA APA DENGAN DIA?.
Jam menunjukkan pukul 2.50 sore. Pertandingan basket sebentar lagi akan di mulai. Ya, OSIS memang sengaja turnamen basket di lakukan sore hari lantaran sekolah yang mengirim tim untuk turnamen basket hanya beberapa saja. Bahkan kurang dari 10. Dan ini pertama kalinya, SMA Majapahit menerima peserta tim basket kurang dari 10.
Di pojok kantin dapat di lihat. Bahwa Noe dan Laras sedang kasmaran, candaan serta tawaan dari mereka dapat di dengar oleh penghuni kantin yang lumayan sepi saat ini.
"Noe berubahnya banyak pas Laras Dateng." Ujar gadis bermata sipit dengan rambut yang di kuncir kuda.
"Lah iya, gue aja heran. Noe yang dulunya terkenal dingin, Cuek, gak suka lirik cewek sekarang berubah sejak Laras datang." Sahut gadis di depannya.
"No, kita di ghibahin no." Ujar Laras mengadu kepada Noe yang sedang menikmati batagor buatan mang Suep.
"Gapapa dapet pahala." Balasnya.
"Kata siapa?." Laras bertanya.
Noe mengangkat kedua bahunya ke atas. "Gak tau."
Gadis berumur 16 tahun itu berdecak kesal. "Ck. Dasar!." Damprat nya.
Noe menyeruput es coklat hingga habis tanpa sisa, lalu berdiri. Menaruh selembar uang berwarna hijau di bawah piring bekas batagornya. "Mang uang nya di tempat biasa!." Kata Noe.
"Iya!, Makasih Noe!." Jawab mang Suep—Pembuat batagor yang terkenal enak di SMA Majapahit.
"Sama-sama." Balas Noe yang kemudian berlalu dari kantin.
Sampainya di GOR Basket SMA Majapahit, Noe menatap Laras, mengusap rambut milik gadis itu. "Doain gue menang ya?." Ucap Noe.
Laras mengangguk. "Iya, semangat."
Noe mengangguk. "Udah,"
"Yaudah sana nanti di marahin sama pak Lee." Ujar laras.
Noe mengacak rambut Laras gemas. Membuat si empunya berdecak kesal. "Ish... Susah benerin rambutnya loh no.."
Remaja berumur 17 tahun itu menunjukkan deretan gigi putihnya. "Hehe. Walaupun kaya gini, Lo tetep cantik Yas." Kata Noe dengan gombalan yang menurut Laras sudah sangat pasaran.
"ITU YANG DI TRIBUN, MAU IKUT LOMBA ATAU MAU PACARAN!?."
Noe dan Laras menoleh ke sumber suara. Mendapati pak Lee jae sung yang menatap mereka datar.
"Gue ke sana. Gawat kalo seantero sekolah fitnah kita pacaran." Ujar Noe. "Walaupun itu Mau gue sih." Lanjut Noe dalam hati.
Laras mengangguk. "Semangat."
Noe kemudian mengangguk lalu meninggalkan Laras bersama 2 temannya.
"Ternyata gini rasanya jadi obat nyamuk temen sendiri." Kata Icut bermaksud menyindir.
KAMU SEDANG MEMBACA
EMANOEL [Noe&Laras]
أدب الهواةEmanoel byantara namanya, sosok laki-laki yang tidak pernah bahagia dalam hal apapun. memiliki orangtua yang terlalu mementingkan karir di banding dirinya sendiri itu hal yang tidak di inginkan olehnya, bahkan jika akan seperti ini, dia tidak ingin...