25. MENENTUKAN PILIHAN.
"Berlian!!." Noe berteriak, menghampiri gadis berambut sebahu yang baru saja keluar dari kelas.
Gadis itu nampak menghela nafas kesal. Kemudian menoleh, menatap Noe tajam. "Kak, Gue udah bilang berapa kali coba?, Jangan panggil gue pake nama lemah itu!, Gue gak suka." Katanya.
Laras yang berada di sampingnya menatap gadis itu heran. Apa maksudnya?.
"Sorry. Ini aerphon Lo, sorry udah rusakin punya Lo waktu itu." Kata Noe sembari menyodorkan kotak aerphon berwarna putih kepada Gadis di depannya.
"Ya, Thanks." Balas Nona yang kemudian berlalu dari sana.
Noe dan Laras ikut menyusul berjalan melewati koridor. "No." Panggil Laras.
"Kenapa?." Tanya Noe.
"Maksud dari ucapan Nona tadi apa ya?." Tanya Laras penasaran.
Sebelum menjawab, Noe menyugar rambutnya yang tidak sengaja menutup bagian matanya, dia memasukkan kedua tangannya ke dalam saku celana abu-abu nya. "Kalo Atif punya Skizofrenia Kalo Nona punya Dissosiatif identity disorder, Atau yang lebih di kenal Kepribadian ganda."
"Nona itu cewek tomboi, cuek, sinis, gak suka basa-basi, Kasar, sedangkan Berlian, alter ego lainnya, dia frandly, lembut, cewek banget, cerewet, cingeng, ngeselin. Dan manja kalo ketemu gue." Jelas Noe sembari terus melangkah menuju kelas Laras berada.
Laras mengangguk-angguk faham. "Mimpi apa gue?, Bisa ketemu sama temen yang kena gangguan mental?. Untungnya Noe enggak." Batin Laras.
Sampainya di depan kelas XI IPA A, Noe mengacak rambut Laras gemas. "Belajar yang rajin oke?." Ucap Noe.
Laras mengangguk kemudian masuk ke dalam kelas. Lantas seisi kelas yang melihat adegan Noe dan Laras tadi hanya bisa berteriak sembari mengumpat dalam hati. Nadhea dan Icut pun menepuk pundak Laras mendramatis.
"Lo ada hubungan apa si sama Noe?, Kenapa bisa Deket gitu?." Tanya Icut.
"Nanti gue kasih tahu."
"Bener ya?." Sarkas Nadhea.
🙍🙍🙍🙍
Bel pulang sudah berbunyi beberapa menit yang lalu. Noe baru keluar dari kelas. Sepi, semua murid mungkin sudah pulang. Berjalan santai ke parkiran motor. Dia menatap laki-laki yang tidak asing menurutnya duduk di jok belakang motornya.
Menepuk pundak itu hingga si empunya menoleh. "Kenapa Lo di motor gue?." Tanya Noe menatap Reza datar.
"Gue gak bawa motor." Balas Reza.
KAMU SEDANG MEMBACA
EMANOEL [Noe&Laras]
أدب الهواةEmanoel byantara namanya, sosok laki-laki yang tidak pernah bahagia dalam hal apapun. memiliki orangtua yang terlalu mementingkan karir di banding dirinya sendiri itu hal yang tidak di inginkan olehnya, bahkan jika akan seperti ini, dia tidak ingin...