EMANOEL :: 49

226 24 7
                                    

49. ASING

 ASING

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.



Beberapa hari setelah pertengkaran antara Noe dan Atif. Sekarang Laras benar-benar menjauh darinya. Selalu meng-hindari Noe. Kehidupan Noe yang sudah membaik pun kembali amburadul, semuanya kembali seperti awal. Ezra dan Elvira yang saat itu sudah peduli padanya, kini mereka kembali bersifat seperti dulu, tidak pernah peduli lagi terhadap Noe.

Noe membuka buku diary nya. Tangannya mengambil satu polaroid fotonya dengan Laras beberapa bulan yang lalu, dia menempelkan polaroid itu pada bagian kosong halaman buku. Kemudian, Tangan kekar itu menorehkan tinta hitam tepat di bagian bawah polaroid itu.

Tuhan, apa aku tidak pantas bahagia?, Apa episode bahagiaku hanya sesingkat itu?. Aku kembali seperti dulu, luka lama yang sudah berangsur membaik kini kembali tergores lagi. Ayah dan bunda yang sudah menunjukkan sisi baiknya, sekarang mereka kembali seperti dulu lagi. Sosok orang tua yang bodo amat dengan anaknya.

Laras, Gadis cantik yang aku sayangi, gadis yang aku cintai pun ikut meninggalkan aku. Dia menghindar dari ku.

Saat itu aku sangat hancur, sangat terpuruk, sangat rapuh. Aku kembali terluka lagi olehmu. Kamu obat penyembuh luka sekaligus pemberi luka. Kamu tau?, Kamu sadar?, Secara tidak langsung kamu selalu membuat aku patah, patah dan patah, apalagi saat mataku melihat kamu tertawa dengan laki-laki lain. Tapi entah mengapa aku terus bertahan dan menahanmu untuk jangan pergi dari hati ini. Aku tak bisa bohong, aku harus jujur pada diri ku sendiri. Aku menyayangimu meski pada akhirnya kita berpisah dan kembali seperti dulu. Asing, dan tak saling kenal. Tetap saja dalam hati kecilku, aku tidak bisa melupakanmu seutuhnya. Jika suatu saat nanti aku melupakanmu, itu bohong, aku hanya berpura-pura melupakanmu.

Benar, sembuhnya luka membutuhkan waktu yang lama. Untuk itu, biarkan sekarang aku masih menyayangimu, dan meskipun kamu tak akan pernah bisa kembali lagi padaku. Setidaknya, kita pernah bersama, berbagi cerita dan luka, walau dengan waktu yang sangat singkat.

Laras, Terimakasih enam bulannya.

Noe meletakkan pulpen pada bagian tengah lembaran buku itu. Kedua tangannya menutup wajah tampan itu, berusaha untuk menahan air mata yang mungkin 1 menit kedepan akan turun juga.

Cowok itu memejamkan matanya, air bening dari kelopak mata itu turun begitu saja. Menetes pada bagian lembar buku.

Dia tidak pantas bahagia ya?. Dia lelah jika harus di bohongi seperti ini secara terus-menerus. Jika engkau memberi kebahagiaan untuknya, lantas mengapa engkau kembali mengambilnya?.

Luka lama pada cowok itu kembali tergores lagi. Luka yang hampir membaik kini kembali terluka lagi. Dia yang sudah menerima takdir kebahagiaan ini, seolah di bantai habis-habisan oleh pahitnya kenyataan.

Dunia jahat!, Hanya memberi waktu sangat singkat pada episode bahagianya.

🙍🙍🙍🙍

EMANOEL [Noe&Laras]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang