007. Angela

49.4K 1.4K 4
                                    

Yuhuu, baby, i'm coming for you.” Teriakan menggelegar itu membuat keempatnya menoleh.

Casandra, Elios dan juga Marcello memasang wajah datarnya, juga jangan lupakan tatapannya yang tajam siap membunuh.

Wanita itu mendudukkan dirinya di samping Elios. Ia memeluk lengan Elios dengan erat. “Baby, I miss you so much.” Ucapnya. Ia mengecup pipi Elios sekilas.

Marcello dan Casandra menatap jijik perlakuan wanita itu. Sedangkan Cahya hanya bisa diam karena dirinya yang tidak mengerti apa-apa.

“Kakak, dia siapa?” Tanya Cahya pada Elios.

Elios menepis tangan wanita itu dengan kasar. Ia mengusap kasar pipinya yang ternodai oleh wanita itu.

Elios menoleh pada Cahya. Ia mengangkat Cahya untuk di dudukkan di pangkuannya. “Benalu.”

Angela yang mendengar itu pun mencebikkan bibirnya sebal.
“Elios, bocah ini siapa, sih?” Tanya Angela.

Wajah Cahya memang sangat imut sehingga dirinya masih terlihat seperti bocah.

“Kakak, Aya nggak suka dipanggil bocah,” Rengeknya. Ia menduselkan hidungnya di ceruk leher Elios.

“Kau bocah kenapa tidak mau mengaku? Wajahmu seperti Anak kecil sekali.” Ucap Angela.

“Ihh, umur Aya udah 18 tahun tahu!” Kesal Cahya menatap tajam Angela.

“Itu masih bocah! Sudah sana jangan dekat-dekat dengan tunanganku.” Angela mendorong tubuh Cahya hingga Cahya sedikit terhuyung.

Elios yang sigap pun langsung memeluk Cahya dengan erat.
Don't touch my girl!”

“Gadismu? Oh my God! Kenapa seleramu sangat rendahan sekali, Elios? Kau menyukai bocah ingusan seperti dia? Masih kalah jauh sekali denganku.” Ucap Angela sombong.

“Gadisku lebih berharga dan lebih pantas untuk dicintai daripada wanita murahan sepertimu yang sangat suka dimasuki banyak pria. Gadisku adalah perempuan mahal. Tidak seperti dirimu yang terlalu murah.” Ucapan menusuk dari Elios mampu membuat Angela kesal bukan main.

“Kau berani sekali menghinaku, Elios.”

Elios tertawa remeh. “Memangnya kau siapa sampai harus aku takuti? Kau bukan gadisku atau pun keluargaku. Jadi kau tidak penting dalam kehidupanku.”

Angela mengepalkan kedua tangannya.

“Sudahlah Angela, apa kau tidak lelah mengharapkan seseorang yang tidak pasti dan bahkan membenci dirimu?” Ucap Casandra.

Angela menatap Casandra dengan tajam. Ia membenci wanita itu.
“Bukan urusanmu. Lagipula kenapa kau tidak mati saja? Kehadiranmu sangat tidak berguna di kehidupan keluarga Salvatore.”

Casandra bangkit dari duduknya.
“Oh, ya? Lalu kepentinganmu di keluarga Salvatore itu apa? Kau saja hanya bisa berlindung di balik ketiak orang tuamu.” Casandra menatap Angela menantang.

Wajahnya memerah menahan amarah ketika mendengar ucapan Casandra. “Jangan berani menghinaku!”

“Itu kenyatannya, Angela. Ayolah, jangan mengelak lagi pada fakta yang memang nyata adanya.”

Angela mendekati Casandra. Ia memberikan tamparan kuat pada pipi Casandra. Hingga pipi yang tadinya berwarna putih itu pun menjadi memerah.

Marcello yang melihat itu bangkit dari duduknya, ia menatap Angela dengan tatapan marah. “Kau benar-benar,” Marcello mendorong tubuh Angela hingga wanita itu tersungkur dengan bunyi yang begitu nyaring mengisi keheningan.

MY BABY [END] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang