Cahya menggeliat kecil ketika merasakan wajahnya yang sedikit basah. “Eunghh,” Lenguhnya.
“Wake up, baby.” Bisik suara berat itu tepat di telinga Cahya.
Cahya mulai mengerjapkan matanya menyesuaikan cahaya yang masuk ke Indra penglihatannya. “Kakak udah, ih!” Kesal Cahya karena Elios terus saja memberikan kecupan-kecupan basah pada wajahnya.
Elios terkekeh. “Makanya kalau dibangunin itu langsung bangun.” Ucapnya.
“Tapi muka Aya jangan dicium juga! Tuh 'kan, muka Aya jadi basah gara-gara Kakak,” Kesalnya. Bibirnya mengerucut sebal.
Elios mengulum senyum gemas melihat wajah cemberut gadisnya. Benar-benar sangat imut!
Tangan Elios bergerak mengelus sisi wajah Cahya yang tadi sempat ia cium. Membersihkan air liurnya yang sedikit menempel di sana. “Udah, jangan marah. Mau es krim nggak?” Tanyanya.
Cahya langsung menoleh pada Elios. Ia menatap berbinar pada Elios. “Mau!” Jawabnya semangat.
“Tapi bayi harus mandi dulu kalau mau makan es krim.”
Cahya mengangguk. “Oke!” Cahya langsung bergegas masuk ke dalam kamar mandi untuk membersihkan diri.
Elios hanya menggeleng pelan melihat semangat gadisnya hanya untuk mendapatkan es krim.
°°°°°
Elios mendudukkan dirinya di kursi yang berhadapan dengan pasangan suami-istri yang sudah berada di ruang makan. Cahya berada di pangkuannya saat ini.
“Tolong ambilkan es krim untuk gadisku.” Ucap Elios pada pelayan yang tengah menyajikan makanan.
“Baik, Tuan.” Balas pelayan itu.
“Ihh, kamu sana dong! Ganggu Aya ngumpet aja, sih!”
“Ihh, sana-sana! Yah... Tuh 'kan ketahuan zombienya!”
“Aduh, ah, males banget ketangkep mulu!”
Celotehan Cahya berhasil menarik perhatian ketiga manusia yang berada di ruang makan.
“Aya... Kenapa kesal gitu mukanya, hm?” Tanya Elios. Tangannya bergerak mengelus lembut pipi halus gadisnya.
“Ini lho, Aya ketangkep sama zombienya mulu gara-gara orang ini." Ucap Cahya sambil menunjuk nama seseorang yang menjadi teman mainnya.
“Sudah, ya, main ponselnya. Sekarang makan es krimnya dulu.” Elios mengambil ponselnya dari genggaman Cahya ketika es krim untuk gadisnya sudah berada di atas meja.
“Tapi nanti Aya mau pinjam lagi.” Ucap Cahya karena merasa masih belum puas bermain game-nya.
Elios mengecup lembut bibir mungil gadisnya. “Iya, sayang. Tapi sekarang es krimnya dimakan dulu.” Titah Elios yang langsung dilaksanakan oleh Cahya.
“Elios,” Panggil Marcello memecah keheningan.
Elios hanya menaikkan satu alisnya tanda bertanya.
“Aku dan istriku akan berlibur selama satu minggu ke Paris.”
Cahya yang mendengar itu sontak menghentikan kegiatan makannya. “Kak Cassie diajak pergi?”
KAMU SEDANG MEMBACA
MY BABY [END]
Teen Fiction[ SUDAH END DAN PART LENGKAP✅ ] [ 18+ ] "𝑮𝒂𝒅𝒊𝒔 𝒄𝒂𝒏𝒕𝒊𝒌 𝒅𝒂𝒏 𝒑𝒐𝒍𝒐𝒔 𝒊𝒕𝒖 𝒂𝒅𝒂𝒍𝒂𝒉 𝒎𝒊𝒍𝒊𝒌𝒌𝒖." -ᴇʟɪᴏs ʟᴀɴᴢᴏ sᴀʟᴠᴀᴛᴏʀᴇ- ⚠️ WARNING ⚠️ - Terdapat beberapa kata-kata kasar yang tidak di sensor. - Terdapat beberapa adegan keker...