017. Hukuman Clorine

32.4K 755 6
                                    

Setelah berhasil membuat gadisnya tertidur, Elios langsung melangkah menuju ruang bawah tanah. Di mana wanita jalang yang dengan lancang berani menyentuh tubuhnya itu berada.

Graziano menunduk hormat melihat Tuan-nya yang sudah datang.
“Wanita itu kini masih terus memberontak, Tuan.” Lapornya.

Elios bertanya, “Kau tidak memberikannya obat tidur atau semacamnya, kan?”

Graziano menggeleng. “Tidak, Tuan. Saya dan yang lainnya mengikuti perintah Anda.”

Elios mengangguk. “Bagus.” Setelah mengatakan itu, Elios langsung memasuki ruangan.

Elios dapat melihat wanita itu yang kini tengah meraung-raung meminta untuk dilepaskan. Terlihat sekali seperti orang gila. Wanita itu duduk di bawah dengan keadaan tubuh yang terikat.

Wanita yang bernama Clorine itu menatap kehadiran Elios dengan pandangan takut. Ia bersujud di kaki Elios yang mendekati dirinya. “Maafkan Saya, Tuan. Saya mohon, tolong lepaskan Saya.” Mohon wanita itu dengan tangisnya yang semakin keras.

“Aku tidak akan melepaskanmu, karena kau sudah lancang menyentuh dan berbuat nekat seperti tadi. Dan juga, gadisku menginginkanmu mati di tanganku.” Ucap Elios dengan geraman rendahnya.

Elios menjambak wanita yang tubuhnya terikat itu. Ia membawa wanita itu mendekat pada meja yang di atasnya sudah tersedia banyaknya benda tajam.

Wanita itu menangis semakin kencang ketika Elios menampar pipinya keras. “Kau berisik sekali, bitch.” Kesal Elios.

“Tuan, Saya mohon ampun... Tolong lepaskan Saya,” Lirihnya.

Elios mengambil silet yang berada di atas meja. Ia mengarahkannya pada wajah Clorine.

Set. Set.

Silet itu ia goreskan pada wajah Clorine. Pada pipi kanan dan kirinya, membuat wanita itu menjerit histeris. Kedua pipi Clorine kini mengeluarkan darah segar.

Elios tersenyum melihat wanita itu yang kini menangis seraya memohon padanya. “Itu tidak seberapa dengan rasa sakit ketika mendengar tangisan gadisku.”

Wanita itu menggeleng kuat ketika melihat Elios mengambil paku dan juga palu dari atas meja.

“Aku ingin memaku dirimu. Sepertinya akan sangat menarik. Tapi, kau jangan mati, ya?” Ucapnya melihat-lihat apa yang sedang ia pegang.

Wanita itu berusaha menggerakkan kedua kakinya yang terikat. Ia hendak menendang kaki Elios. Namun, Elios yang bisa menebak dengan cepat pergerakan Clorine, langsung menginjak kedua kaki Clorine dengan kaki kanannya. Ia menginjaknya kuat membuat ringisan keluar dari bibir wanita itu.

“Lepaskan Saya, Tuan,”

Elios menempelkan paku yang ia pegang pada kening Clorine. Elios tampak kesusahan ketika wanita itu terus-terusan menggerakkan wajahnya ke kanan dan ke kiri.

“Sial! Kau membuatku kesusahan.” Umpatnya kesal.

Elios merebahkan tubuh wanita itu. Ia menindihnya, menekan dada wanita itu dengan lututnya.

Clorine merasakan dadanya yang sesak. Ia tidak bisa berbuat apa-apa selain pasrah menerima hukuman keji dari Tuan-nya.

Elios kembali menempelkan paku yang ia pegang pada kening Clorine. Ia mulai memukulkan pakunya dengan palu yang ia pegang, hingga paku itu tertancap sempurna pada kening Clorine. Darah terus keluar dari sana.

“Tuan, sakit... Tolong maafkan Saya.”
Mohonnya tidak kuat merasakan siksaan Tuan-nya kembali.

“Tidak sebelum aku mengabulkan permintaan gadisku.” Datarnya. Ia sama sekali tak terganggu dengan tangisan dan raungan Clorine.

MY BABY [END] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang