029. Obat Penawar

17.4K 477 3
                                    

Daniel mengacak rambutnya frustasi.
Ia masih bingung bagaimana caranya mendapatkan obat penawar untuk kekasihnya.

Lamunan laki-laki itu buyar ketika mendengar suara ketukan di pintu kamarnya.

“Kau memikirkan apa hingga tidak mendengar panggilanku dari tadi, son?”

Daniel berdecak. “Ada apa Ayah memanggilku?” Tanya laki-laki itu.

Pria paruh baya itu memasuki kamar putranya. Ia mendudukkan dirinya di samping Daniel. “Apa yang sedang kau pikirkan?” Tanyanya.

Daniel mengusap wajahnya kasar. “Aku sudah mendapatkan kekasihku. Namun, kini keadaannya sekarat karena tubuhnya yang tidak bisa digerakkan. Itu semua karena obat bius yang disuntikkan oleh Elios. Angela bisa sembuh jika aku memberinya obat penawar.” Jelasnya.

“Kau butuh penawar?” Tanya Ayah Daniel.

Daniel mengangguk pelan.
“Aku sangat membutuhkannya. Aku bingung harus bagaimana untuk mengambilnya dari Elios.”

Ayah Daniel berdecak. “Son, apa kau melupakan keahlianku dalam menciptakan ramuan seperti itu?”

Daniel menatap Ayah-nya terkejut. “Kau bisa membuat obat penawarnya?” Tanya Daniel.

Ayah Daniel mengangguk.
“Tentu saja aku bisa. Jika kau memberitahuku soal hal ini lebih cepat, aku sudah membuatnya dari tadi. Dan mungkin penawar itu sudah bisa kau berikan pada kekasihmu.”

Daniel mendesah lega.
“Aku benar-benar lupa jika kau adalah mantan seorang ilmuwan, Ayah.” Ucapnya menyesal.

Ayah Daniel menepuk pundak Anaknya itu pelan. “Kau tenang saja. Dalam waktu dekat penawar itu sudah bisa kau berikan pada kekasihmu.”

Daniel tersenyum menatap Ayah-nya. “Aku menyayangimu, Ayah.”

“Aku juga menyayangimu, Putraku.” Balasnya.

°°°°°

Dua hari sudah berlalu. Daniel setia menemani Angela di rumah sakit. Keadaan Angela kini sudah mulai membaik karena obat penawar yang dibuat oleh Ayah-nya itu berhasil membuat tubuh Angela kembali bisa digerakkan.

“Aku sudah kenyang.” Ucap Angela ketika Daniel hendak menyuapinya lagi.

Daniel mengangguk paham. Ia menaruh kembali mangkuk berisi bubur yang tinggal sedikit itu ke atas nakas. Laki-laki itu memberikan segelas minuman yang langsung di terima oleh Angela. Wanita itu memberikan gelas yang sudah kosong itu pada Daniel. Daniel menaruhnya kembali di atas nakas.

“Sudah enakan?” Tanya Daniel.

Angela mengangguk.
“Sudah. Terima kasih, ya?”

Daniel mengangguk seraya tersenyum. “Anything for you i will do.” Ucapnya tulus.

Angela kembali merebahkan kepalanya di bantal yang empuk itu. Ia memejamkan matanya.
“Aku ingin membalas perbuatan mereka.” Ucapnya. 

“Aku setuju. Aku akan membalas perbuatan mereka yang sudah berani menyakiti wanita yang aku cintai.” Datarnya. Matanya menajam membuat siapa pun akan takut melihatnya. Termasuk Angela.

Angela mengelus lembut kepalan tangan Daniel. “Tenanglah,” Ucapnya lembut.

Matanya yang menajam kini menjadi lembut menatap wajah menenangkan kekasihnya. “Aku mencintaimu.” Ujarnya mengecup tangan Angela sekilas.

MY BABY [END] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang