Satu Minggu sudah berlalu. Marcello dan juga Casandra sudah kembali menginap di rumah Elios atas permintaan Cahya.
Kini Cahya dan juga Casandra tengah berada di taman sambil menikmati ayunan bersama.
Casandra menceritakan beberapa hal saat dirinya dan juga Marcello berada di kota Paris pada Cahya. Gadis itu tampak senang saat mendengar cerita Casandra yang terlihat seru.
“Kapan-kapan Aya mau ajak Kak Elios ke Paris, ah!”
Casandra terkekeh. “Iya, kamu harus ajak Elios ke Paris, jangan lupa juga buat keliling kota-kota lain yang ada di sana, karena itu tuh seru banget! Terus juga makanan-makanannya pokoknya enak, deh!” Seru Casandra.
Cahya tampak tergiur dengan ucapan Casandra. Ia membayangkan betapa nikmatnya jalan-jalan di kota paris.
“Terus juga, ya, di sana tuh es krimnya enak-enak banget! Beda deh sama yang ada di sini atau pun di Indonesia.” Lanjutnya.
“Aya mau ke sana deh jadinya,”
“Kenapa nggak minta sekarang saja ke Elios-nya?” Tanya Casandra.
“Kata Kak Elios kalau misalnya mau jalan-jalan sesudah menikah aja, baru boleh bebas mau jalan-jalan ke mana pun yang Aya mau.” Jelas Cahya.
Casandra membulatkan matanya terkejut. “Menikah? Elios sudah mengajak kamu untuk menikah?” Tanya Casandra sedikit tak percaya.
“Heum, kemarin Kak Elios ngajakin Aya nikah pas Kakak masih di Paris, cuma Aya nggak tahu kapan nikahnya.” Ucap Cahya.
“Ini berita yang sangat bagus.” Gumamnya yang hanya bisa didengar oleh dirinya sendiri.
“Eumm, Cahya, kamu mau ikut aku nggak?” Tanya Casandra menoleh pada Cahya yang sibuk berayun.
Cahya menghentikan ayunannya.
“Ikut ke mana?” Tanyanya.“Ruang kerja Elios, aku mau samperin Marcel ke sana.”
“Mau ikut!” Semangat Cahya.
“Yaudah, yuk.”
Keduanya berjalan menuju ruang kerja Elios.
°°°°°
Cahya berlari kecil memasuki ruang kerja Elios. Di sana terlihat Elios yang sedang fokus pada laptopnya, dan Marcello yang fokus pada dokumen di tangannya.
“Kakak!” Riang Cahya menghampiri Elios dan langsung duduk di pangkuan laki-laki itu.
Elios tersenyum kecil melihat gadisnya yang sangat riang seperti Anak kecil. “Sudah puas bermain ayunannya, hm?” Tanya Elios. Tangannya bergerak mengusap keringat yang berada di dahi gadis itu.
“Sudah!” Jawabnya. Ia menduselkan hidung mancungnya di ceruk leher laki-laki itu. Ini adalah salah satu kebiasaannya yang sangat ia senangi.
“Marcel, aku ingin—huekk!” Belum sempat selesai berbicara, Casandra sudah lebih dulu merasakan mual pada perutnya.
“Sayang,” Marcel menghampiri istrinya itu yang tengah menahan mual. Ia membawa istrinya untuk masuk ke dalam kamar mereka.
Cahya yang melihat itu menjadi sedih. “Kak Cassie kenapa?” Lirihnya.
Elios mengusap lembut pipi gadisnya. “Mungkin salah makan, makanya dia mual.” Tebak Elios menjawab pertanyaan gadisnya.
“Aya mau lihat Kak Cassie,” Matanya menatap sendu mata tajam Elios.
“Nanti setelah kamu bobo siang.” Ucapnya tak mau dibantah. Dan Cahya hanya bisa menurut pada Elios karena ia tidak mau laki-laki itu marah padanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
MY BABY [END]
Подростковая литература[ SUDAH END DAN PART LENGKAP✅ ] [ 18+ ] "𝑮𝒂𝒅𝒊𝒔 𝒄𝒂𝒏𝒕𝒊𝒌 𝒅𝒂𝒏 𝒑𝒐𝒍𝒐𝒔 𝒊𝒕𝒖 𝒂𝒅𝒂𝒍𝒂𝒉 𝒎𝒊𝒍𝒊𝒌𝒌𝒖." -ᴇʟɪᴏs ʟᴀɴᴢᴏ sᴀʟᴠᴀᴛᴏʀᴇ- ⚠️ WARNING ⚠️ - Terdapat beberapa kata-kata kasar yang tidak di sensor. - Terdapat beberapa adegan keker...