056. The Wedding

27.7K 481 14
                                    

Hari ini adalah hari yang paling dinanti oleh pasangan kekasih yang sebentar lagi akan memiliki ikatan yang sah.

Lanzio's Hotel. Tempat di mana kini diadakannya sebuah pernikahan antara Elios dan juga Cahya.

Tepatnya di aula. Kini para tamu undangan sudah banyak yang hadir memeriahkan acara pernikahan sang CEO dari Salvatore Groups. Elios memang mengundang beberapa teman bisnisnya dan juga para karyawan yang bekerja di perusahaannya. Tentu juga orang tua dari Elios mengundang beberapa teman dekat mereka untuk menghadiri pernikahan Anak tunggal mereka.

Di ruangan tempat Cahya berada.

Seorang gadis yang sebentar lagi akan berada di altar untuk mengucapkan janji suci itu sedang didandani oleh para perias professional yang dipilih langsung oleh Casandra.

“Perasaan kamu sekarang gimana?” Tanya Casandra meneliti wajah Cahya yang tampak lebih cantik dan juga dewasa.

“Aya gugup.” Jawabnya pelan. Ia memilin jarinya dengan gelisah.

“Lho, kenapa harus gugup? Kamu harus percaya diri nanti saat kamu bertemu dengan Elios.”

“Aya cuma nggak biasa dilihatin sama orang banyak. Pasti Aya selalu gugup.” Ucapnya.

Casandra terkekeh kecil. Ia mendekat pada Cahya dan menggenggam tangan gadis itu. “Kamu nggak perlu gugup atau pun takut. Anggap saja nanti di sana tidak ada orang. Kamu hanya harus fokus sama Elios yang pastinya akan terlihat tampan di sana.”

Cahya tersenyum manis. “Aya udah nggak sabar mau ketemu Kak Elios.”

Casandra menanggapinya dengan tersenyum kecil. “Nanti pokoknya kalau Elios sudah selesai mengucapkan janji suci, kamu gantian mengucapkan janji suci juga yang kemarin sudah aku kasih tahu, dan ingat satu hal. Tidak boleh gugup. Oke?”

Cahya mengangguk paham. “Oke!” Cahya tersenyum mengingat janji suci yang akan ia dan Elios ucapkan nanti.

°°°°°

“Saya, Elios Lanzo Salvatore, menerima engkau, Cahya Quineera, sebagai istri satu-satunya dan sah di mata Tuhan. Saya berjanji akan selalu mengasihimu, baik dalam keadaan suka maupun duka, kaya maupun miskin, sehat maupun sakit, sampai maut memisahkan kita. Saya berjanji bahwa segala milikku adalah milikmu juga.”

“Saya, Cahya Quineera, menerima engkau, Elios Lanzo Salvatore, sebagai suami satu-satunya dan sah di mata Tuhan. Saya berjanji akan selalu mengasihimu, baik dalam keadaan suka maupun duka, kaya maupun miskin, sehat maupun sakit, sampai maut memisahkan kita. Saya berjanji bahwa segala milikku adalah milikmu juga.”

“Sekarang kau boleh mencium pengantin wanita.”

Semua tamu undangan bertepuk tangan dengan meriah. Semburat merah muda terlihat jelas di kedua pipi milik Cahya saat manik matanya bertemu dengan manik mata Elios.

You look very beautiful right now, my wife.” Ucap Elios sebelum mempertemukan bibirnya dengan bibir ranum milik Cahya.

Elios tak mempedulikan sekitarnya yang masih setia menatap pasangan yang baru saja mengucapkan janji suci itu. Ia terus memangut bibir mungil Cahya dengan lembut.

Cahya pun melakukan hal yang sama. Walaupun dirinya kini sangat malu dengan sekitarnya yang masih memperhatikan mereka berdua, tetapi ia tidak bisa menolak ciuman lembut yang Elios berikan padanya. Ia membalas ciuman itu tak kalah lembutnya membuat Elios tersenyum senang.

MY BABY [END] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang