Sudah seminggu lebih Cahya tinggal bersama Elios di kediaman laki-laki itu. Dan sudah seminggu juga Marcello dan Casandra menginap di mansion Elios.
“Sayang, kamu di sini dulu, ya? Aku ada urusan sebentar dengan Marcello.” Ucap Elios pada Cahya yang tengah sibuk memakan permennya.
“Oke!” Elios mengecup kening Cahya sekilas sebelum pergi mengikuti langkah Marcello.
Kini keduanya tengah berada di ruangan Laboratorium. Tempat di mana Elios melakukan eksperimen gilanya.
“Apa ramuan itu sudah jadi?” Tanya Marcello.
Elios mengangguk.
Ruangan ini begitu sunyi. Tidak ada teriakan-teriakan para hewan yang berada di sana.
“Kenapa hewan di sini tampak begitu tenang? Biasanya sangat berisik sekali.” Heran Marcello.
“Semenjak gadisku masuk ke dalam ruangan ini, aku menyuntikkan beberapa obat ke tubuh para hewan. Obat itu untuk membuat pita suara mereka putus dan tidak bisa lagi untuk berbicara.” Jelas Elios.
Marcello mengangguk paham mendengar penjelasan Elios.
Elios berbalik dengan tangan yang memegang gelas ukur berukuran sedang yang berisi cairan berwarna biru gelap.
“Apa fungsinya cairan itu?” Tanya Marcello.
“Membuat sistem saraf pada manusia berhenti bekerja. Bisa juga membuat manusia hidup lebih lama walaupun mendapat siksaan yang membuat mereka kesakitan. Orang yang meminum cairan ini akan hidup abadi tanpa bisa bergerak. Namun begitu, orang itu masih bisa merasakan sakit, dan juga masih bisa merasakan sentuhan. Dia juga masih bisa untuk berbicara.” Jelas Elios.
“Kalau hidup abadi, lalu cara mematikannya bagaimana?” Tanya Marcello.
“Aku sudah membuat cairan untuk menghentikan keabadiannya. Dia bisa mati kapan saja jika meminum cairan kematiannya.”
Marcello menggeleng takjub pada Elios. “Kau memang ilmuwan yang luar biasa hebat!” Pujinya.
Elios hanya mendengus mendengar itu. “Kita harus menjebaknya lebih dulu.”
Marcello mengangguk setuju.
“Mau kau yang menjebaknya atau aku? Aku sudah memiliki rencana.”“Kau saja. Aku tidak mau menyentuh perempuan lain selain gadisku.”
“Bucin!” Ledek Marcello.
Elios acuh mendengar itu. Biarlah ia dikatakan bucin, karena nyatanya memang begitu.
“Boleh aku membawa cairan itu?”
Elios mengangguk. Ia menyerahkan cairan tersebut pada Marcello.
“Jangan sampai cairan ini hilang, karena aku sangat susah membuat cairan itu, juga bahannya yang sangat langka. Suntikkan cairan ini ketika dia lengah.”Marcello mengangguk paham. “Baiklah, terima kasih, Elios.”
Elios mengangguk. “Setelah berhasil, bawa saja dia ke ruang bawah tanah mansion-ku. Siksa dia di sana.”
“Tentu.”
°°°°°
Angela. Wanita itu kini tengah merayu pria paruh baya yang berada di sebuah club malam.
“Hargaku mahal kau tahu? Apa kau sanggup untuk membayarku?” Tanya Angela. Ia mengelus rahang pria tua itu yang sudah mengeriput.
“Aku kaya, asal kau bisa memuaskanku, maka aku akan bayar semahal apa pun dirimu, aku tidak peduli.”
Keduanya berciuman panas sampai deringan ponsel Angela menghentikan aksi keduanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
MY BABY [END]
Teen Fiction[ SUDAH END DAN PART LENGKAP✅ ] [ 18+ ] "𝑮𝒂𝒅𝒊𝒔 𝒄𝒂𝒏𝒕𝒊𝒌 𝒅𝒂𝒏 𝒑𝒐𝒍𝒐𝒔 𝒊𝒕𝒖 𝒂𝒅𝒂𝒍𝒂𝒉 𝒎𝒊𝒍𝒊𝒌𝒌𝒖." -ᴇʟɪᴏs ʟᴀɴᴢᴏ sᴀʟᴠᴀᴛᴏʀᴇ- ⚠️ WARNING ⚠️ - Terdapat beberapa kata-kata kasar yang tidak di sensor. - Terdapat beberapa adegan keker...