“Fuck! Jika kau tidak berniat bekerja, lebih baik kau mengundurkan diri saja! Enyah kau bajingan!” Marcello memukuli bodyguard itu dengan emosi yang menyelimutinya.
Elios menatap pertikaian itu dengan datar. Dirinya bungkam sejak tadi. Membiarkan Marcello meluapkan emosinya.
Pagi hari ini mereka berdua mendapat kabar bahwa Angela sudah tidak ada di dalam ruangan khusus tersebut. Marcello dan juga Elios yang mendengar itu langsung saja mengumpulkan para bawahan mereka. Terlebih pada dua orang yang di tugaskan untuk menjaga ruangan Angela.
“Tuan, maafkan Saya, ini semua salah bodyguard yang memakai masker itu, Tuan.” Ucapnya sambil menyeka darah yang keluar dari hidungnya.
Marcello menghentikan aksinya. Ia melempar tubuh pria itu hingga mengenai kaca lemari.
“Siapa yang kau maksud?”“Kami tidak tahu siapa namanya, Tuan. Dia memakai masker untuk menutupi wajahnya. Dia bilang kalau dia sedang sakit dan memakai masker untuk tidak menularkan penyakitnya pada yang lain.”
Marcello menatap aneh pada pria yang terluka parah akibat hantaman dirinya. “Bagaimana bisa kau menuduhnya?”
Pria yang sedari tadi hanya menyaksikan pun memberanikan diri untuk maju. “Kami berdua mencurigai dia karena laki-laki itu 'lah yang telah membohongi kami. Laki-laki itu bilang kalau kami berdua dipanggil oleh Tuan Elios ke ruang kerjanya. Kami yang percaya pun langsung pergi dari sana dan meninggalkan laki-laki itu seorang diri di ruangan bawah tanah.” Jelas laki-laki itu dengan suara yang bergetar ketakutan.
Marcello menghampiri pria yang berdiri ketakutan itu. Ia memberikan bogeman mentah pada rahang pria itu hingga tersungkur. “Bodoh! Bagaimana bisa kalian mempercayai laki-laki itu di saat kalian tidak tahu siapa namanya?!”
Pria itu menatap takut pada Tuan-nya yang sangat menyeramkan.
“Ampun, Tuan... Kami terlalu takut Tuan Elios marah karena menunggu kami yang terlalu lama. Makanya kami mempercayai laki-laki itu.”Marcello mengacak rambutnya frustasi. “Shit! Bereskan mereka berdua.” Titahnya pada bodyguard yang setia menonton.
Ketika kedua pria itu sudah dibawa keluar, Marcello menatap penuh pada Elios yang sedari tadi hanya diam.
“Bagaimana ini, Elios? Mengapa kau hanya diam saja?”Elios menghela napas kasar.
“Aku tidak tahu. Mau mencari pelakunya pun pasti akan sangat susah karena laki-laki itu berhasil menghapus rekaman cctv ruang bawah tanah waktu kemarin.” Jelas Elios.Marcello mengepalkan kedua tangannya erat. “Aku tidak akan mengampuni siapa pun yang berani membebaskan wanita jalang itu.” Datarnya dengan pandangan tajam.
Elios hanya diam tanpa ada niat untuk membalas. Elios mengerti kenapa laki-laki itu bisa sangat marah mengetahui hal ini.
“Aku tidak melihat bodyguard baru itu dari kemarin. Padahal aku memerintahkannya untuk menjaga gerbang utama. Apa kau melihatnya?” Tanyanya pada Elios.
Elios menggeleng pelan. “Aku tidak memperhatikannya karena aku sibuk dengan gadisku.”
Marcello mencibir pelan.
“Bucin sekali kau ini.” Ledeknya.Elios mengedikkan bahunya acuh. Merasa tidak tersinggung dengan ledekan Marcello padanya.
“Kita bicarakan hal ini nanti. Aku ingin menemui gadisku.” Ucap Elios yang di setujui Marcello.
“Aku juga akan menemui istriku.” Keduanya keluar dari dalam ruang kerja Elios.
°°°°°
KAMU SEDANG MEMBACA
MY BABY [END]
Roman pour Adolescents[ SUDAH END DAN PART LENGKAP✅ ] [ 18+ ] "𝑮𝒂𝒅𝒊𝒔 𝒄𝒂𝒏𝒕𝒊𝒌 𝒅𝒂𝒏 𝒑𝒐𝒍𝒐𝒔 𝒊𝒕𝒖 𝒂𝒅𝒂𝒍𝒂𝒉 𝒎𝒊𝒍𝒊𝒌𝒌𝒖." -ᴇʟɪᴏs ʟᴀɴᴢᴏ sᴀʟᴠᴀᴛᴏʀᴇ- ⚠️ WARNING ⚠️ - Terdapat beberapa kata-kata kasar yang tidak di sensor. - Terdapat beberapa adegan keker...