Wonwoo mulai merasa resah, Rosé mengatakan mereka akan cepat pulang dari Australia. Tapi nyatanya, Rosé sudah tiga minggu di Australia.
Wonwoo dan Rosé hanya berhubungan seminggu lalu, sampai sekarang tidak lagi. Rosé berhenti menghubunginya, sedangkan Wonwoo sedikit gengsi untuk menghubungi Rosé lagi.
Ini seperti Wonwoo baru-baru mulai menyukai Rosé. Jika saja Wonwoo sudah mengingat semuanya, Wonwoo tak akan segan-segan menghubungi Rosé, bahkan Mommy Jeslyn.
Tapi karena Wonwoo belum mengingat semuanya, Wonwoo akhirnya diam-diam merindukan Rosé sendiri, bahkan Wonwoo sampai mogok makan satu hari ini, Yoora benar-benar pusing melihat Wonwoo, padahal Wonwoo juga harus memakan obat.
"Wonwoo, jangan sampai Mama marah ya. Kamu kenapa sih, hm? Tiba-tiba banget kaya gini, bilang sama Mama, kamu mau apa?"ucap Yoora.
Oh ya, soal Wonwoo yang berada di rumah sakit sebelum nya, lima hari yang lalu dia sudah boleh pulang ke rumah.
Wonwoo juga pelan-pelan mulai melanjutkan studinya walaupun secara daring. Karena ingatan Wonwoo pada studinya tak hilang sama sekali, Wonwoo juga bertekad untuk menyelesaikan studinya.
"Ma..."akhirnya, Wonwoo membuka suaranya.
"Iya sayang? Kamu mau apa? Bilang sama Mamam"ucap Yoora.
"Mau... Mau Rosie"ucap Wonwoo pelan. Ia bahkan tak menatap Yoora saat mengatakan hal itu. Yoora tersenyum mendengarnya.
"Katanya cuma sebentar, tapi udah tiga minggu gak pulang-pulang. Mama seharusnya suruh dia pulang, diakan tunangan Wonwoo, gimana kalo dia dijodohin sama keluarganya disana?"ucap Wonwoo tiba-tiba dengan sedikit emosi.
Yoora paham, sangat paham. Ternyata sedari tadi putranya memikirkan Rosé yang lama pulang sampai tak makan satu hari.
"Emangnya kamu gak hubungin dia?"tanya Yoora menahan tawa gemasnya melihat tingkah putranya.
"Gak mungkin Wonwoo hubungin dia Mama... Wonwoo kan, belum ingat dia sepenuhnya. Wonwoo masih malu hubungin dia duluan"ucap Wonwoo, lagi-lagi Yoora tersenyum melihat putranya itu.
"Yaudah iya-iya, nanti Mama hubungin"ucap Yoora
Wonwoo menggelengkan kepalanya.
"Sekarang, Ma"ucap Wonwoo. Yoora tak habis pikir dengan putranya ini
"Yaudah, tapi kamu makan ya?"ucap Yoora, Wonwoo menganggukkan kepalanya cepat.
*****
"Iyaa... Wonwoo bener-bener mogok makan, mogok bicara. Pas aku tanya dia kenapa, baru deh dia bilang gitu. Mana ngomongnya kaya nahan marah gitu"ucap Yoora. Jeslyn diseberang sana tertawa mendengar penjelasan Yoora.
"Yaudah, bilang sama dia. Dua hari lagi kami pulang."ucap Jeslyn.
"Dua hari lagi? Iya iya, nanti aku bilangin ke Wonwoo. Oh ya Jes, gimana sama kuliahnya Rosie?"
"Hari senin udah mulai masuk, dia semangat banget pas tau hari senin udah masuk, tapi tiba-tiba sedih lagi karna ngingat Wonwoo belum sembuh"
"Kasihan anak Mama. Yaudah Jes, gimana kalo pernikahan mereka kita lanjut aja? Siapa tau nanti kalo mereka serumah, Wonwoo jadi lebih cepet ingatnya?"ucap Yoora
"Tapi, Wonwoo nya mau gak? Dia kan masih belum ngingat Rosie sepenuhnya"ucap Jeslyn
"Wonwoo pasti mau... Iya sih dia belum ingat, tapi dia udah ada rasa, liat nih sampe di cariin"ucap Yoora
"Em, oke deh kalo gitu. Tapi jangan lupa pastiin lagi ya sama Wonunya. Yaudah, kalo gitu udah dulu ya, mau packing-packing dulu nih Yor"ucap Jeslyn