Bagian 3

2.6K 278 0
                                    

Rosé dan Mamanya sudah sampai dirumah, Jeslyn langsung menyuruh Rosé untuk mandi. Sedangkan dia tengah menyiapkan baju Rosé,kemudian kebawah menuju dapur untuk menyiapkan makan siang,dia sengaja tidak makan siang karena ingin makan siang bersama putrinya.

Setelah beberapa menit berlalu, Rosé telah menyelesaikan mandinya kemudian dia turun ke bawah untuk menjumpai Mamanya,tadi Jeslyn sudah menyuruhnya ke bawah untuk makan setelah selesai mandi. Rosé tidak sabar lagi makan siang bersama Mamanya,dia berlari saat sudah melihat Mamanya tengah menyiapkan makanan di atas meja.

"Mommyyyy"

"Rosiee,jangan lari-lari sayang,nanti kamu jatuh lagi kaya kemarin"ucap Jeslyn, Rosé sudah sampai di meja makan,dia duduk kemudian tersenyum
"Rosie gak jatuh-jatuh lagi Mommy"ucap Rosé, Jeslyn hanya menghela nafasnya.

"Gak jatuh-jatuh lagi apanya?Rosie selalu jatuh,udah berapa kali Rosie jatuh dalam sebulan ini?hm? Rosie mau jadi anak nakal,ya? Kalau Mommy bilang jangan lari-lari kamu nurut,sayang... Mommy gak mau kamu jatuh,terus kesakitan." Yap benar, Jeslyn sudah lelah mendengar suara teriakan Rosé terjatuh kalau dia lari-lari. Rosé selalu tiba-tiba berlari jika dia ingin mengambil sesuatu yang baru saja datang.

Rosé cemberut mendengar ucapan Mamanya barusan.
"Rosie minta maaf,Rosie gak mau jadi anak nakal,Mommy"ucapnya cemberut,bibirnya maju ke depan. Lucu sekali, Jeslyn lagi-lagi langsung luluh dengan wajah lucu putrinya itu.

"Kalau gak mau jadi anak nakal,nurut ya sayang? Mommy juga bingung banget sama kamu,kamu itu penurut banget,tapi kalau soal lari-lari gini,kamu susah banget nurutnya,selalu aja lari-lari,padahal udah di bilangin berkali-kali." Ucap Jeslyn, Rosé terkekeh.

"Rosie lupa Mom"ucapnya

"Hah,udahlah. Sekarang kita makan,tapi lain kali jangan lari-lari lagi,ya"

"Iya,mom!"ucap Rosé,kemudian dia beralih ke makan siangnya,dia memakannya dengan lahap,masakan Mamanya adalah yang terbaik baginya. Dan Jeslyn sangat suka melihat Rosé yang selalu lahap memakan masakannya sendiri.

"Enak,gak?"

"Banget,mommy!"ucap Rosé dengan mulut yang penuh, Jeslyn hanya menggeleng-gelengkan kepalanya melihat Rosé.

Beberapa menit kemudian, Jeslyn dan putrinya itu telah selesai dengan makan siangnya. Jeslyn mengambil tissue,dan langsung me-lap bibir Rosé yang sedikit belepotan setelah makan. Rosé benar-benar seperti anak kecil,tapi Jeslyn sangat menyayanginya.

"Mommy,Rosie mau coba cuci piring, ya?"ucap Rosé. Jeslyn cepat-cepat menggelengkan kepalanya.

"Nggak usah sayang,nanti yang ada piring kita pecah semua"ucap Jeslyn dengan kekehannya. Rosé langsung marah mendengar ucapan Mamanya barusan,dia mengerucut kan bibirnya ke depan,dan melipat kedua tangannya.

"Mommy!"

Jeslyn lagi-lagi terkekeh
"Makanya kamu gak usah yang aneh-aneh,deh. Sekarang ke kamar,ya? Kan belum tidur siang"ucap Jeslyn,mencuci piring bukanlah hal yang aneh,tapi jika Rosé yang melakukannya,itu akan terlihat aneh bagi Jeslyn.

"Mommy ikut,kan?"

"Tidur siang?"

"Iya,Mommy...!"

"Mommy ikut,tapi kamu ke kamar duluan,ya,soalnya mommy masih mau ngasih kue beras ke tetangga,itu udah jadi budaya disini kalau kita orang baru gitu"

"Ooo,"ucap Rosé mengangguk-anggukkan kepalanya.

"Mommy,Rosie ikut,ya?"ucap Rosé pelan,dia mengedip-edipkan kedua matanya membuat puppy eyes kepada Mamanya agar dibolehkan untuk ikut.

"Tapi sayang,kamu belum ti--"

"Abis itu Rosie tidur siang! Janji"ucap Rosé menyakinkan Mamanya,masih dengan puppy eyes nya. Jeslyn benar-benar tidak tahan dengan tingkah putri cantiknya ini,lalu dengan pasrah ia menganggukkan kepalanya. Rosé tersenyum senang.

𝕀ℕℕ𝕆ℕℂ𝔼ℕ𝕋,ℝ𝕆𝕊É [END] ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang