Wonwoo terbangun pagi harinya, ia melihat Rosé yang tertidur di dekapannya. Mengingat kejadian semalam membuat Wonwoo senang tak kepayang, sekaligus merasa kasihan pada istri lucunya itu.
Wonwoo merasa senang, karena sudah menjadi cinta pertama dan terakhir istrinya itu.
Wonwoo memperbaiki selimut dan kaus nya yang melekat di tubuh Rosé. Ia mengecup kening Rosé sekali, lalu beranjak dari tempat tidur berniat untuk mandi.
Tak lama kemudian, Wonwoo sudah selesai mandi. Wonwoo tersenyum melihat Rosé yang sudah duduk di atas tempat tidur dengan memeluk kedua kakinya.
Mata mereka bertemu, Wonwoo datang menghampiri Rosé. Rosé mengerucutkan bibirnya ke depan, membuat Wonwoo gemas, Wonwoo juga melihat wajah merona istrinya itu.
"Kak Wonu, Rosie maluuu"ucap Rosé tiba-tiba sembari menutup wajahnya dengan kedua tangannya. Wonwoo sukses di buat tertawa dengan sikap menggemaskan Rosé.
Wonwoo mendekat, ia menarik tangan Rosé. Rosé menggeleng-gelengkan kepalanya.
"Ihh Kak Wonu! Kak Wonu pake baju dulu!"ucap Rosé
"Kenapa harus pake baju dulu, hm? Kan udah liat semuanya semalam"
"KAK WONWOO!!!" Wonwoo sukses di buat tertawa lagi oleh istri lucunya itu.
*****
"Gendong lagi"ucap Rosé dengan suara manjanya.
"Iya sayangku"balas Wonwoo. Wonwoo pun mengangkat tubuh mungil istrinya, membawanya ke atas kasur.
"Disini dulu ya, Kakak mau siapin barang-barang dulu"ucap Wonwoo, Rosé menganggukkan kepalanya.
Kemudian Wonwoo mulai menyiapkan barang-barang mereka. Mereka berniat untuk pindah penginapan, tidak di hotel, melainkan di villa. Agar lebih leluasa. Karena untuk dua hari ke depan mereka tak akan pergi kemana-mana dulu.
Tak membutuhkan waktu lama, Wonwoo sudah selesai membereskan barang-barang mereka. Ia kembali duduk ke sebelah Rosé, mendekap tubuh Rosé.
"Nanti bisa jalan buat turun? Maaf, Kak Wonu gak bisa gendong kamu, soalnya harus bawa barang-barang kita"ucap Wonwoo sembari mengecup pipi Rosé.
Rosé menganggukkan kepalanya.
"Iya, bisa. Rosie masih bisa jalan"ucap Rosé, yang sebenarnya dia masih cukup malu jika percakapan mereka berkaitan tentang semalam.
"Masih sakit, hm?"tanya Wonwoo lembut.
Rosé hanya menganggukkan kepalanya.
"Kasian banget sayang Kak Wonu... Maafin Kakak ya sayang"ucap Wonwoo mengecup bibir Rosé.
"Gapapa, Kak Wonu gak salah"ucap Rosé, membuat Wonwoo tersentuh mendengar, ia tersenyum.
"Tapi wajah kamu kayanya dari tadi keliatan gak suka gitu sama Kak Wonu"ucap Wonwoo, membuat Rosé menatap Wonwoo dan menggelengkan kepalanya.
"Bukan... Rosie gak kesel liat Kak Wonu. Rosie cuma... Malu"ucap Rosé pelan, masih bisa di dengar jelas oleh Wonwoo.
Wonwoo tertawa pelan.
"Mulai sekarang jangan malu lagi, Kak Wonu kan suami kamu"ucap Wonwoo, Rosé menganggukkan kepalanya."Gapapa kalo kamu masih ngerasa kaya gitu, wajar, soalnya baru pertama kali"ucap Wonwoo. Rosé menganggukkan kepalanya.
"Kak Wonu, nanti Rosie hamil, gak?"tanya Rosé polos.
Wonwoo tersenyum.
"Kamu maunya gimana? Hamil, apa enggak?"tanya Wonwoo balik."Tapi, tapi. Masih belum di bolehin Daddy"ucap Rosé, Wonwoo tersenyum.