Sudah terhitung satu minggu sejak kejadian dimana Mommy Rosé pulang lama. Hubungan Rosé dan Wonwoo semakin membaik,malah mereka sekarang semakin menempel saja,dimana ada Rosé disitu juga ada Wonwoo.
Wonwoo juga semakin posesif kepada Rosé, Rosé begitu ceroboh disekolah,dia sangat hiperaktif. Layaknya anak kecil ,ya begitulah Rosé. Selama seminggu ini Rosé sudah beberapa kali masuk ke ruang UKS,dimana kasusnya sama,dia terjatuh yang menyebabkan kaki atau tangannya berdarah.
Dan kalian tau,hari ini terjadi lagi. Yang menyebabkan Wonwoo benar-benar marah besar kepada Rosé yang sangat nakal. Dia marah bukan karena benci,tapi karena begitu sayang nya dia kepada Rosé. Wonwoo hanya berniat memberi pelajaran kepada Rosé kali ini,dengan cara bersikap dingin,agar Rosé bisa menyadari kesalahannya dan tidak mengulangi kesalahannya lagi.
Seperti saat ini,Wonwoo menunggu Rosé diparkiran. Biasanya Wonwoo sudah langsung menunggu Rosé di depan kelas,atau dia mengabari kepada Rosé agar menunggu di kelas jika dia belum keluar dari kelas. Rosé sedikit merasa aneh saat Wonwoo mengiriminya pesan bahwa dia menunggu di parkiran. Tapi walaupun begitu,Rosé tetap mengikuti perintah Wonwoo.
Sebenarnya sedari tadi Rosé sudah merasa sedikit aneh,Wonwoo tidak mengunjungi nya sama sekali saat di UKS. Biasanya Wonwoo orang yang paling khawatir dan terus mengomeli Rosé. Padahal tadi Lisa mengabari kepada Wonwoo bahwa Rosé di UKS. Tapi reaksi Wonwoo hanya bisa saja. Rosé masih biasa saja,tapi saat sudah berada di mobil,Rosé benar-benar bingung kepada Wonwoo yang hanya diam dengan tatapan dinginnya.
"Kak Wonu..."panggil Rosé pelan dengan tatapan matanya yang polos menatap Wonwoo. Wonwoo sebenarnya sangat tidak tahan jika begini,tapi mau gimana lagi,dia harus memberi pelajaran kepada gadis kecilnya itu.
"Kak Wonuuu!"panggil Rosé lagi dengan sedikit berteriak karena Wonwoo tadi tidak menggubris nya sama sekali.
"Hm"ucap Wonwoo seadanya tanpa menoleh.
"Kak Wonu kenapa??"tanya Rosé yang tatapan nya tak pernah lepas menatap Wonwoo, Wonwoo bersusah payah agar tidak menatap Rosé.
"Gapapa" lagi-lagi ucapan Wonwoo membuat Rosé merasa kesal,bagaimana tidak kesal? Sedari tadi Wonwoo bersikap mengacuhkannya,tidak seperti biasanya.
"Kak Wonu,manti mau peluk,boleh?"tanya Rosé mengalihkan pembicaraan,agar Wonwoo meresponnya dengan seperti biasa. Tapi walaupun begitu, Rosé memang sangat ingin di peluk oleh Wonwoo. Wonwoo yang mendengar ucapan Rosé barusan dan melihat mimik wajah Rosé membuatnya sangat ingin memakan gadis itu sekarang juga. Tapi sekuat tenaga Wonwoo menahannya,dia menarik nafas dalam-dalam dan mencoba untuk terlihat biasa saja.
"Enggak,Kak Wonwoo nanti sibuk,mau belajar. Bentar lagi ujian"ucap Wonwoo sedingin mungkin. Yang membuat Rosé terdiam dan memajukan bibirnya cemberut,dia sangat kesal sekarang sampai dia menarik-narik bajunya. Dia juga hampir menangis karena menahan kesal. Dia sendiri bingung,kenapa dirinya bisa sekesal ini hanya karena Wonwoo mengacuhkannya.
Dan Rosé akhirnya memilih untuk diam sambil menahan amarahnya,Wonwoo sedikit meliriknya dan diam-diam Wonwoo tersenyum kecil. Tentu saja tanpa sepengetahuan Rosé.
Setelah beberapa menit, akhirnya mereka sampai di rumah. Wonwoo membuka sabuk pengamannya dan juga Rosé,serta membuka kan pintu untuk Rosé,dia memang bisa mendiami Rosé,tapi untuk perhatian kecil ini tidak bisa ia diami juga,terkadang dirinya sendiri melakukannya tanpa sadar. Tapi tidak apa-apa,dia masih bisa menahan diamnya kepada Rosé.
"Kak Wonu masuk,kamu juga masuk sana"ucap Wonwoo,dan langsung pergi masuk ke rumahnya. Rosé semakin kesal,air matanya jatuh begitu saja. Dia sudah menahannya sedari tadi. Rosé berbalik pergi ke rumahnya,biasanya Wonwoo akan mengantarnya sampai rumah,bahkan ikut makan bersama,dan juga menyuapi Rosé makan. Rosé mengusap kasar air matanya yang jatuh,dia merasa semakin kesal serta sedih.