Tak terasa, ujian kelulusan Rosé telah selesai. Hari ini adalah acara kelulusan Rosé. Banyak bunga beserta kado yang Rosé dapatkan, ia sangat senang karena banyak mendapatkan bunga dan kado, sampai sedari tadi senyum nya tak pernah pudar dari wajah cantiknya.
Sampai Nico harus memasukkan sebagian kado dan bunga yang Rosé dapatkan ke dalam mobil.
Berfoto kesana kemarin bersama teman-temannya setelah acara kelulusan selesai. Dan tak lupa berfoto dengan kedua orangtuanya, dan...
Adik kecilnya! Ya, adik kecilnya sudah lahir dua minggu lalu sebelum kelulusannya, dia berjenis kelamin laki-laki. Rosé sangat senang, ia tak tau mempunyai adik kecil akan semenyenangkan ini, bahkan ia bisa tak mengingat Wonwoo sama sekali dalam sehari karena sibuk bermain dengan adik kecilnya itu.
Kabar bahagia nya lagi, Rosé diterima di Universitas yang ia inginkan lewat jalur undangan karena nilai Rosé yang bagus, Jeslyn dan Nico tak berhenti bangga kepada putri satu-satunya itu. Oh ya, kedua orangtua Wonwoo juga ikut ke acara kelulusan calon menantunya dan ikut bangga dengan nilai dan berita Rosé yang di terima di Universitas dengan jalur undangan.
Rosé sudah sangat bahagia, tapi beberapa saat setelah banyak berfoto-foto. Rosé mengingat Wonwoo, ia cemberut dan mengadu pada Jeslyn, Nico, dan orangtua Wonwoo.
"Mommy, Kak Wonu dimana??"tanya Rosé merengek, mereka tersenyum gemas melihat Rosé.
"Sebentar ya sayang, bentar lagi Kak Wonu datang kok"ucap Yoraa menenagkan calon menantunya itu.
"Tapi, tapi... Kak Wonu kelamaan datangnya, Rosie udah nunggu-nunggu dari tadi. Lisa sama Joy pamer-pamer ke Rosie foto-foto sama pacarnya, Rosie juga mau!!"ucap Rosé membuat mereka semua terkekeh.
"Tunggu sayang, Wonwoonya tadi lagi sibuk, tapi katanya udah berangkat kok tadi"ucap Jeslyn menenangkan putrinya itu.
"Mommy udah bilang gitu dari tadi, tapi Kak Wonu belum nyampe-nyampe juga"ucap Rosé cemberut.
"Yaudah bentar ya sayang, Om telfon dulu"ucap Jiseok, Ayah Wonwoo.
Panggilannya masuk, tapi Wonwoo tak mengangkatnya. Yoora berinisiatif untuk menelfonnya, sama. Tak diangkat juga, bergantian dengan Nico dan Jeslyn. Kemudian Rosé, nihil.
Wonwoo tak menjawabnya juga. Membuat mereka khawatir.
Tiba-tiba, ponsel Rosé berbunyi. Nomor tidak dikenal memanggilnya. Rosé menunjukkan nya pada Niko, dan Nico mengambil alih ponsel Rosé, ia mengangkat panggilan itu.
Dan.
Butuh beberapa menit Nico baru membuka suaranya setelah mengangkat panggilan itu, tatapannya kosong, ia menatap Yoora, Jiseok, Jeslyn, dan Rosé nanar.
"Daddy, kenapa???"
"Sayang, heii!! Kenapa?"
"Wonwoo..."
"Kenapaa?? Nico, yang jelas ngomongnya! Wonwoo kenapa??"tanya Jiseok meninggikan nada suaranya, sedangkan Yoora sudah tak sanggup berkata-kata lagi, tapi air matanya sudah jatuh.
"Wonwoo kecelakaan"ucap Nico, membuat semuanya histeris.
*****
"Sayang, bangun dulu, hei..."ucap Jeslyn lembut, ia mengusap wajah putrinya itu. Ia menatap kasihan pada putrinya itu, sudah dua hari semenjak kejadian dimana kejadian naas itu.
Rosé sangat hancur dan tak bersemangat menjalani hari-hari nya. Teman-temannya datang menjenguk Wonwoo, dan turut prihatin pada Rosé. Lisa dan Joy sudah mencoba beberapa kali untuk mengajak Rosé berbicara dan bercanda bersama, tapi tak berpengaruh sama sekali.
Rosé hanya bisa menangis sepanjang hari apalagi jika sudah melihat Wonwoo yang masih terbaring lemah di atas kasur rumah sakit, dengan banyak alat-alat medis yang menempel di badannya.
Nico dan Jeslyn dapat merasakan kesedihan putrinya itu, apalagi Wonwoo sudah berjanji akan menikahinya setelah kelulusannya. Tapi malah seperti ini, Nico tak tahan melihat putrinya yang terus bersedih seperti itu, berbagai cara sudah mereka lakukan untuk menghibur Rosé, tapi tetap sama saja.
Sampai Kakek dan Nenek Rosé yang di Australia datang ke Korea. Tapi tetap saja tak berpengaruh apa-apa. Rosé tetap sama, menjadi pendiam dan mudah menangis. Ia hanya menghabiskan waktunya di ruangan Wonwoo saja, dan jika tertidur disana, ia akan bangun di kamarnya sendiri.
Ya memang harus sampai tertidur, kalau tidak, Rosé tak akan beranjak dari sana.
Jiseok sudah mengerahkan seluruh kemampuannya untuk merawat anak semata wayangnya itu, sebagai seorang dokter, tentu saja Jiseok juga mempunyai banyak teman dokter, dia juga meminta bantuan teman-temannya itu.
Yoora juga sudah sangat frustasi, ia juga menjadi merasa iba melihat Rosé yang juga sama hancurnya dengan dirinya. Mereka, Yoora dan Jiseok mengucapkan kata maaf pada keluarga Rosé karena kejadian ini, pernikahan putranya Wonwoo dengan Rosé dintunda, padahal sudah hampir selesai 80%
Tinggal menentukan waktu nya saja. Mereka dapat merasakan kesedihan Rosé.
"Mommy... Kak Wonu udah bangun?"tanya Rosé, itulah hal pertama yang terus Rosé tanyakan jika ia baru bangun tidur. Dengan wajah sedihnya, Jeslyn menggelengkan kepalanya.
"Kak Wonu jahat banget, Mommy... Udah dua hari kenapa belum bangun-bangun.."ucap Rosé yang sudah mulai meneteskan air matanya. Jeslyn dengan sigap membawa Rosé ke dalam pelukannya.
"Sayang, jangan nangis... Kamu harus sabar dan terus berdoa biar nak Wonwoo bangun. Kamu harus kuat, gak boleh sedih-sedih terus kaya gini. Kamu harus bisa semangatin Wonwoo biar dia cepat bangun, hm?"ucap Jeslyn lembut, Rosé mengusap air matanya dan menganggukkan kepalanya.
"Rosie belum makan dari semalam, Rosie harus makan. Nanti Wonwoo marah loh kalo kamu gak makan"ucap Jeslyn, walaupun cemberut, Rosé menganggukkan kepalanya.
Jeslyn lega melihatnya, akhirnya putrinya itu mau makan. Untung saja Kakek dan Nenek Rosé datang, jadi Jeslyn tak terlalu kerepotan harus menjaga Baby Jake, ya, nama adik Rosé adalah Jake.
******
"Kak Wonu... Ayo bangun, Kak Wonu gak kangen sama Rosie?"ucap Rosé sembari menggenggam tangan dingin Wonwoo
"Kata Kak Wonu bakal nikahin Rosie abis lulus, tapi Kak Wonu malah kecelakaan. Hiks"air mata Rosé tak bisa ia tahan, lagi-lagi air matanya terjatuh tanpa izin.
"Kak Wonu... Ayo bangun... Rosie kangen, Rosie pengen di peluk sama Kak Wonu, pengen disuapin makan sama Kak Wonu, pengen jalan-jalan sama Kak Wonu, pengen, pengen... Hiks"Rosé tak bisa melanjutkan ucapannya, ia tak bisa menahan tangisnya.
Tiba-tiba pintu ruangan Wonwoo terbuka menampakkan Jiseok dengan jas putihnya. Ia datang mendekati Rosé yang lagi-lagi menangis saat mengajak Wonwoo berbicara. Jiseok mendekati Rosé, dan langsung membawa calon menantunya itu ke dalam pelukannya.
"Om, Kak Wonu kapan bangunnya?? Hiks.. Rosie udah terus ajak Kak Wonu bicara, tapi, tapi hiks tapi Kak Wonu gak mau bangun"ucap Rosé dengan isak tangisnya, membuat Jiseok sakit mendengarnya.
"Sabar ya... Bentar lagi Kak Wonu kamu bangun kok, kita harus sabar, berdoa, biar Wonwoo bangun. Kamu udah makan? Tante bawa makanan, kalian makan bareng ya, kamu juga harus jaga kesehatan."ucap Jiseok.
Rosé mengiyakan ucapan Jiseok, dan tak lama kemudian, Yoora masuk ke dalam ruangan Wonwoo.
Yoora menenangkan Rosé lagi, kemudian mengajaknya makan bersama.
Jeslyn dan Nico sebentar lagi akan datang menyusul mereka. Dan jika Rosé sudah tertidur lagi, mereka akan membawa Rosé pulang ke rumah karena sudah seharian menjaga Wonwoo
To be continued.
SURPRISE!!!!
KALIAN PENGEN SAD END
ATAU HAPPY END NIH?😏
KAMU SEDANG MEMBACA
𝕀ℕℕ𝕆ℕℂ𝔼ℕ𝕋,ℝ𝕆𝕊É [END] ✅
Hayran KurguInnocent gf with Possessive bf. ROSÉ X WONWOO