Rosé merasa lega sekaligus senang, akhirnya dia sudah selesai ujian. Dan dia kembali bisa menggunakan ponsel pintarnya, karena sebelumnya. Saat ujian, seminggu penuh Rosé tak di perbolehkan memainkan ponselnya. Ponselnya di simpan oleh Daddynya.
Namun sekarang, Rosé sudah bebas memakainya, walaupun tetap ada batas waktu. Hal itu tak membuat Rosé merasa sedih. Tapi yang membuatnya merasa sedih malah karena Wonwoo yang sekarang benar-benar sibuk. Wonwoo ada penelitian di beberapa rumah sakit, yang membuat Wonwoo sama sekali tak bisa menghabiskan waktunya bersama Rosé.
Setiap mengingat Wonwoo yang sibuk, membuat Rosé merasa sedih, tapi dengan cepat ia menyuapkan yupi ke dalam mulutnya agar tak merasa sedih, dan kembali memutar video barbie dari ponselnya.
Rosé sedang bersantai di rumah, karena mereka diberi libur seminggu. Dua hari lagi, Rosé dan keluarganya berencana untuk pergi liburan, dan rencananya mereka ingin pergi ke Bali.
Rosé yang memilih tempat itu, karena kemarin dia tak sengaja melihat foto-foto Lisa saat berlibur ke Bali.Saat itu, mereka tengah berada di kafe untuk bersantai setelah pulang sekolah, hari terakhir ujian. Rosé sangat bosan karena Lisa dan Joy asik berbicara tentang sesuatu hal yang tak di mengerti oleh Rosé, Lisa mengerti Rosé kelihatan sangat bosan, jadi ia berinisiatif memberi ponselnya pada Rosé.
Saat itu juga Rosé belum di beri ponsel.
Sebelum membuka foto-foto Lisa, Rosé meminja izin terlebih dahulu. Setelah Lisa menginginkannya, barulah Rosé membukanya.Saat baru sampai ke rumah, Rosé langsung heboh mengatakan agar mereka berlibur ke Bali saja. Karena Daddy nya sebelum-sebelumnya sudah mengatakannya pada Rosé, jika ada libur selesai ujian, mereka akan pergi berlibur, karena kemarin Rosé tak ikut.
Niko langsung mengiyakan ucapan Rosé, apalagi saat melihat begitu bersemangat nya Rosé menceritakan betapa indahnya Bali.
*****
Rosé cemberut saat yupinya habis, dia pergi ke dapur untuk mengecek di dalam kulkas. Dan ternyata habis juga.
Rosé ingin menangis detik itu juga, ekrimnya juga sudah habis.Seketika Rosé tersenyum lebar. Dia bisa membelinya ke minimarket yang tak terlalu jauh dari rumahnya. Rosé memantapkan diri bahwasanya dia bisa membelinya sendiri. Sekarang Rosé beranjak ke kamar Mommy dan Daddy nya.
Rosé masuk tanpa mengetuk pintu, tak sengaja matanya menangkap Mommy dan Daddy nya berpelukan dan bahkan hampir berciuman. Jeslyn langsung mendorong tubuh Niko dengan kuat, sampai pelukan mereka terlepas.
"Mommy sama Daddy mau ciuman ya?"tanya Rosé dengan wajah santainya.
"Gak papa kok, Mommy sama Daddy kan suami istri."ucap Rosé.
Jeslyn menepuk kepalanya pelan. Ya walaupun wajar karena mereka suami istri, tapi tetap saja dia merasa malu karna ketahuan ingin berciuman di lihat putrinya. Sedangkan Niko merasa biasa saja.
Niko beranjak mendekati putrinya, sedangkan Jeslyn masih belum bisa menampakkan wajahnya di hadapan Rosé.
"Sayang, lain kali kalo mau masuk ke kamar itu, ketuk dulu pintunya. Mau ke kamar siapapun itu. Kalo masuk gitu aja tanpa ngetuk pintu itu gak sopan, loh"ucap Niko memperingati putrinya itu.
Rosé menunduk dan menganggukkan kepalanya.
"Maaf ya Daddy, Rosie udah gak sopan"ucap Rosé menyesal. Niko mengusap kepala Rosé lembut.
"Iya, lain kali gak boleh gitu ya"
"Iya Daddy"
"Sayang mau ngapain tadi?"tanya Niko, Rosé menatap Niko dengan mata berbinar.