"Anak Mama niat banget pengen cepat-cepat nikah. Emangnya kamu udah siap, nak?"tanya Yoora, Mama Wonwoo.
"Udah siap ma, Wonu bener-bener pengen banget nikahin Rosie. Biar gak ada lagi yang suka sama dia. Kalo misalnya dia diambil orang, Wonu gak tau lagi harus gimana ma"ucap Wonwoo pada Mamanya, mereka berdua tengah berada di ruang tamu di rumah Wonwoo.
Wonwoo pulang ke rumahnya karena disuruh oleh Ayahnya. Ayahnya tengah ada pekerjaan di luar kota, jadi Wonwoo ke rumah untuk menemani Mamanya.
"Kamu mirip banget sama Ayah kamu. Yaudah, nanti kalo Ayah udah pulang, kamu ngomong baik-baik sama dia. Biar kita datang ke rumah Rosie buat bicarain ini"ucap Yoora, mata Wonwoo berbinar.
"Serius maa???"tanya Wonwoo masih tak menyangka, Yoora menganggukkan kepalanya sambil tersenyum.
"Yang penting kamu bertanggung jawab sama keputusan kamu"
"Iya ma, Wonwoo bakal tanggung jawab!"
"Hm, kamu juga harus udah paham dong konsekuensinya gimana kalo udah menikah"
"Iya maa... Wonu udah siapin dari lama."
"Kamu bujuk Ayah kamu itu, biar cafe yang di dekat rumah sakit kamu aja yang jalanin, ya buat kamu nanggung hidup anak orang. Hitung-hitung sebelum kamu jadi dokter."ucap Yoora
Wonwoo menganggukkan kepalanya patuh
"Tapi kayanya kalo Ayah kamu tau kamu pengen nikah, tanpa kamu bujuk dia pasti bakal ngasih kok"ucap Yoraa lagi, membuat Wonwoo sangat senang.
Tapi kemudian raut wajah Wonwoo sedih, membuat Yoora bingung."Kenapa sayang?"tanya Yoora
"Wonwoo sedikit takut ma, kalo misalnya Daddy nya Rosie belum ngijinin, gimana?"tanya Wonwoo dengan nada lirihnya.
"Kamu tenang aja sayang, pasti bakal ngijinin, kok. Nanti Ayah kamu ngomong sama Daddy nya Rosie"ucap Yoraa, membuat raut sedih yang di wajah Wonwoo sirna.
"Makasih banyak ya ma, Wonu sayang banyak-banyak sama mama"ucap Wonwoo memeluk tubuh Yoora.
"Dasar bucin, sampe cara ngomong Rosie aja kamu udah ikut-ikutin"ucap Yoora sambil terkekeh.
*****
"Rosie mau nikah sama Kak Wonu"ucapan Rosé barusan membuat Lisa tersedak makanannya, Joy tersedak dengan minumannya.
Untung saja tak ada yang melihat, karena suasana kantin memang masih sepi. Mereka sedang di mata pelajaran olahraga, dan sekarang sedang istirahat setelah melakukan beberapa kegiatan olahraga tadi.
"Bocil, jangan bercanda deh. Lo bikin orang jantungan, tau gak?"ucap Joy, Lisa menganggukkan kepalanya setuju.
"Siapa yang bercanda, sih? Orang kata Kak Wonu abis lulus Rosie dinikahin sama Kak Wonu"ucap Rosé
"Bocil, lo serius?"sekarang giliran Lisa yang berbicara. Rosé hanya menganggukkan kepalanya mantap.
"Kok... Wah, gila sih ini. Heh, lo masih bocil, ngapain cepat-cepat nikah?? Emang lo udah bisa bikin anak?"ucap Joy, Lisa langsung menampar lengan Joy.
"Bahasamu, Joy."ucap Lisa menatap Joy sinis. Joy hanya terkekeh, dan mengucapkan kata maaf.
"Kak Wonu emang udah bilang ke orangtua kamu? Maksudnya orangtua Kak Wonu udah bilang sama orangtua kamu soal ini?"tanya Lisa, Rosé menganggukkan kepalanya.
"Kemarin orangtua Kak Wonu datang ke rumah bicarain soal nikahan Rosie sama Kak Wonu."ucap Rosé, lagi-lagi membuat Lisa dan Joy menatapnya tak percaya.
"Terus orangtua kamu bilang apa? Mereka setuju?"tanya Lisa
"Hu'um, mereka setuju. Tapi mereka tanya Rosie dulu, Rosie mau"ucap Rosé dengan senyumannya.