Mempercayai seseorang adalah sesuatu yang sulit dilakukan.Reyner mempercayai Artizea, sangat mempercayainya. Tetapi ia adalah orang yang realistis. Ia lebih percaya dengan apa yang ia dengar dan apa yang ia lihat. Sedangkan apa yang ia saksikan dan apa yang telinganya dengar berbeda dengan apa yang Artizea katakan.
Omong kosong tentang 'melupakan segalanya di masa lalu', bisikan cabul dan sentuhan fisik yang terpampang nyata di depan mata bukanlah bagian dari melupakan masa lalu. Semuanya berbanding terbalik. Daripada melupakan, itu lebih seperti menghidupkan. Menghidupkan kembali kisah kasih yang pernah terjadi di masa lalu.
Persetan.
Bahkan sekalipun ia sudah tua dan bijaksana, ia tidak bisa menahan diri untuk tidak marah. Ia seorang ayah dan kekasihnya adalah mantan pacar putranya yang sedang mengembangkan perasaan, bukankah normal jika ia kesal?
Justru aneh jika tidak gelisah.
Namun seperti yang ia katakan, satu putranya dan yang lain adalah kekasihnya. Keduanya sama pentingnya, sama berartinya. Juga melihat bagaimana Diego tampak bersikeras dan tidak akan mengalah, ia tidak tahu bagaimana cara menyikapi ini.
Seperti pukulan, lebih dari terguncang, ia bahkan terlempar, sangat jauh sampai rasa sakit ketika menyentuh dasar membuatnya nyaris kehilangan detak jantungnya.
"Aku melihat kalian berciuman," gumam Reyner, menjawab pertanyaan Artizea. Ia masih bersikap lunak karena yang ia hadapi adalah gadis dua puluh enam tahun, kekasih kecilnya. Dibanding ia yang dua puluh tahun lebih tua darinya, emosi Artizea mungkin tidak stabil. Itu sebabnya ia harus lebih banyak bersabar dan menahan diri.
Artizea tersentak. Ia menatap Reyner dengan mata lebar.
Ini adalah bencana.
Reyner mungkin berpikir apa yang pria itu lihat adalah ciuman romantis, ciuman penuh cinta. Tetapi daripada romantis dan penuh cinta itu lebih seperti ciuman sepihak, ciuman yang dipaksakan, atau apapun sebutannya, intinya sama sekali tidak romantis, jauh dari kata romantis.
Artizea ingin mengubah pemikiran itu. Sangat ingin.
Namun, bagaimana caranya?
Pria itu melihat dari sudut pandangnya. Meski itu bukan yang sebenarnya terjadi, namun tetap saja sulit mengubah pemikiran yang terlanjur berpikir ke arah sana.
Sial.
Agaknya ini jauh lebih sulit dari yang bisa di bayangkan.
"Reyner, dengar, apa yang kau lihat benar-benar tidak seperti apa yang kau pikirkan. Semua itu hanya kecelakaan, tidak di sengaja. Dia menciumku tiba-tiba dan aku tidak bisa menghindarinya." Artizea berusaha merangkai kata selogis mungkin. Meski itu adalah kenyataannya, namun ia tahu Reyner tidak akan mempercayainya begitu saja. Jadi ia harus menata satu persatu kata dengan rapi atau salah sedikit saja Reyner benar-benar akan memutuskannya lalu memasukannya ke daftar hitam.
"Benarkah?" Reyner bertanya dengan tidak percaya. Sedikit mencibir, ia tidak yakin Artizea tidak menginginkannya. Selain mantan kekasih, putranya sangat tampan dan masih muda. Dari segi vitalitas dan energi, putranya jelas sangat bersemangat.
Meski ia sendiri juga pandai dalam menyenangkan Artizea dalam arti yang lain, namun ia sudah tidak muda lagi. Siapa tahu Artizea menyukai pria yang lebih muda?
Seketika ia menyadari banyak sekali perbedaan antara ia dan Artizea. Gadis itu mungkin tidak menyukainya lagi sejak kembalinya Diego ke negara ini.
Artizea menghela nafas tidak berdaya. Kemudian ia menjawab. "Dia putramu, Reyner." Ia sedikit frustasi. Ia sudah menduga ini akan terjadi. Kepercayaan yang terkoyak. Tidak. Kepercayaan yang hilang. Namun ia benar-benar berada dalam situasi yang sulit.
KAMU SEDANG MEMBACA
Kekasihku Adalah Ayah Mantanku (END)
Любовные романыArtizea benar-benar bahagia saat menjalin hubungan dengan Reyner, pria yang 20 tahun lebih tua darinya. Baginya, usia bukan masalah dalam sebuah hubungan. Sayang, kebahagiaan yang pikir akan bertahan selamanya hancur setelah kedatangan Diego, mantan...