Jantung Artizea berdebar amat sangat kencang, darahnya mendesis di bawah tekanan pembuluh darah. Sebelum ia berhasil menata pikirannya, lidah Reyner telah mencapai lidahnya sehingga bibir dan lidahnya penuh dengan aroma khas pria itu.
Artizea mendesah dalam ciuman dan tidak menduga ciuman bisa menjadi begitu menyenangkan. Namun hanya sebentar karena Reyner segera menarik diri. Ia menyapukan ibu jarinya di bibir Artizea dan berkata, "Kau cantik."
Artizea tercengang. Sejak kapan Reyner menjadi begitu manis?
Merasakan tatapan aneh Artizea, Reyner kembali berkata, "Ayo kita pergi." Ia meraih pergelangan tangan Artizea lalu menariknya keluar meninggalkan ballroom.
Artizea pasrah mengikuti. Namun tidak lupa ia mengirim pesan teks kepada Xana dan Alecto agar mereka tidak mencarinya. Lagipula pertemuan dengan Reyner adalah sesuatu yang tidak disengaja, dan berbaikan dengannya juga sesuatu yang tidak pernah terbersit dalam benaknya. Jadi jika ia menghilang begitu saja, Xana dan Alecto mungkin berpikir ia di culik sekelompok alien.
"Kemana kau membawaku?" tanya Artizea ketika Reyner menariknya memasuki lift.
"Ke kamar tidur."
Artizea mengangkat sebelah alisnya. "Apa yang akan kau lakukan?" Mereka sedang menghadiri pesta, oke? Apa tidak apa-apa pergi begitu saja?
Reyner menyeringai. "Tidak banyak," jawabnya.
Tubuh Artizea menegang. Seringai pria itu seolah menyiratkan banyak hal dan itu membuatnya merinding. Reyner, pria itu, sedang menggodanya, kan?
Reyner menjentikkan jarinya di dahi Artizea. "Jangan terlalu banyak berpikir."
Artizea cemberut. "Kau atau aku yang terlalu banyak berpikir?" Pikiran kotor pria, tidak mungkin Artizea tidak mengetahuinya. Mengajak seorang gadis ke kamar tidur, jika bukan untuk menidurinya, lalu untuk apa lagi? Tidak mungkin bermain catur sepanjang malam, kan?
Namun sepertinya ia terlalu meremehkan Reyner.
Bagaimanapun Reyner adalah pemain pro, jadi mana mungkin pria itu mengatakan dengan lantang tentang pikiran kotor di kepalanya?
Tahu apa yang Artizea pikirkan, Reyner terkekeh. "Kau benar-benar manis."
Pintu lift terbuka dan Reyner kembali menyeret Artizea agar mengikutinya. Tiba di kamar tidur yang ia huni, ia mengajak Artizea masuk.
Begitu pintu tertutup, Reyner menyudutkan dan menekan tubuh Artizea ke dinding. Wajahnya yang sebelumnya dingin kini di penuhi kelembutan. Menikmati kecantikan Artizea dengan penuh kerinduan, ia bergumam, "Aku merindukanmu, sayang. Sangat merindukanmu sampai nyaris gila." Ia terengah seolah mengatakan itu menguras semua energinya. "Tapi aku menyadari baik kau atau aku membutuhkan waktu untuk menata pikiran. Alasan yang sama kenapa aku tidak mencarimu." Seolah menyesal dengan semua yang terjadi selama dua bulan terakhir, ia berjanji akan menebus semuanya di masa depan.
Datang ke Dubai sebagai tamu undangan sebuah pesta hanyalah kedok. Kenyataannya, ia datang untuk menjemput Artizea. Namun seperti kata pepatah, pucuk di cinta ulam pun tiba, ia mendapatkan sesuatu yang lebih daripada apa yang ia harapkan, yaitu bertemu dengan Artizea di pesta yang ia pikir akan membosankan.
"Kau mencintaiku?" tanya Artizea ketika merasakan emosi yang Reyner tunjukkan dengan jelas.
"Ya, dan selalu seperti itu," jawabnya. "Kau pikir tidak?"
Artizea terdiam.
Apa pernyataan cinta paling menyentuh di dunia? Itu akan terjadi ketika keduanya berdiri pada posisi yang sama, menggunakan kata-kata paling sederhana untuk mengungkapkan rasa yang menghangatkan. Dan tampaknya, Artizea merasakan itu sekarang.
KAMU SEDANG MEMBACA
Kekasihku Adalah Ayah Mantanku (END)
RomanceArtizea benar-benar bahagia saat menjalin hubungan dengan Reyner, pria yang 20 tahun lebih tua darinya. Baginya, usia bukan masalah dalam sebuah hubungan. Sayang, kebahagiaan yang pikir akan bertahan selamanya hancur setelah kedatangan Diego, mantan...