🍑Ep 18.

30.3K 2.6K 41
                                    


Terlihat kini Iyan sudah rapi dengan seragam sekolah di tubuh mungilnya, oh jangan lupa, kuncir Apel yang nampak terlihat sangat mengemaskan

'salah satu senjata mendapatkan pion yang banyak itu Harus menjual ke imutan'batin Iyan dengan bangga

Melangkah dengan girang, Iyan berjalan sesekali melompat, saat di pertengahan Jalan, Iyan melihat twins baru saja akan menuruni tangga tampa orang dewasa di sisinya!

Iyan berlari dan menarik kecil kedua tangan mungil bocah itu

" Di mana mami, kenapa dua princess Abang sendirian? "Tanya lembut Iyan dengan mensejajarkan tubuhnya

" Kata Mami, suluh tunggu di Kamal, tapi cici cama Caca udah lapel"Cadel Cici dan di angguki Caca

"Baiklah kalo begitu sama Abang aja ayo! "ucap girang Iyan lalu mereka menuruni tangga dengan hati-hati, takut jatoh ntar mati lagi?!

Twins berlari Menuju sang mami

"Mami!"teriak mereka serempak

"Loh Cil sama siapa lu? "ucap seorang wanita dengan centong di sebelah tangannya

"Ama Abang! "seru Serempak mereka

Mami Yuli pun menoleh,t erlihat kini Iyan Menatap kesini kemari seperti tengah mencari seseorang

"Eh baby ngapain di situ sini? "ucap Mami Yuli

"Daddy mana? "ucap Iyan

"Oh, masih di kamar kaya nya, mereka pada masih molor"

Iyan Mengangguk lalu mendudukkan dirinya di bangku yang Memang di siapkan untuk dirinya

Ta lama, Terlihat Sang Opa dan Papi nya turun

"Pagi"sapa Mereka dan dibalas oleh mereka

"Baby Kok muka nya Cemberut? "ucap sang opa Mendudukkan Iyan di pangkuan nya

"Daddy ko dari tadi ga turun-turun, Iyan Kan nungguin " geruntu Iyan

"Baby ga tau? "ucap Papi

Iyan hanya merespon dengan memiringkan kepalanya dan menatap seakan tanya?

"Daddy kamu pergi keluar kota tadi malam, Ada urusan mendadak, papi kira baby udah tau?! "ucap Papi Wilson membuat Iyan menunduk dengan meremas jari nya menahan isakan

Mengapa tidak bilang? itu lah pikirnya

Iyan sudah sangat bergantung pada sang daddy, sehingga ia merasa sedih jika sang daddy meninggalkan nya tanpa berkata apa-apa

'jahat bener dah tu tua Bangka, gue diemin lu ntar'batin Iyan dengan kesal

Melihat Bayi mereka sedih, sang opa pun Mengelus lembut kepala Iyan

"Mungkin daddy ada urusan penting boy "ucap Sang Opa memberi pengertian

"Apakah sangat penting, hingga lupa memberi tahu Iyan?"ucap pelan Iyan dengan wajah memerah menahan tangis

'kenapa gue jadi Cengeng gini dah'batin Iyan

Pemuda itu berdiri dari pangkuan sang opa lalu berkata

"Iyan ga jadi sekolah deh, Iyan mau di kamar aja! "ucap Iyan tampa mendengarkan jawaban mereka di sana, pemuda mungil itu berlari menaiki tangga dan memasuki kamarnya hingga menguncinya

"Hiks! "Isak Iyan

"Ihhhh kok nangis sih! "kesal Iyan menghapus jejak air matanya dengan kasar

"Tapi gue mau daddy"lirih Iyan dan menangis dalam diam

Disisi ruang makan, Opa Menatap sang anak me minta penjelasan!

"dia mulai bergerak lagi Ayah "ucap serius papi Membuat sang Opa mengangguk paham

CuteBoyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang