🍑Ep 35.

20.5K 1.8K 24
                                    

Saat sedang sibuk dengan pikiran masing-masing, mereka di kejutkan oleh suara pecahan di dalam ruangan Iyan, tanpa pikir panjang, raga berlari masuk ke dalam

Brak

Pintu terbuka dengan keras hingga membuat pemuda di dalam tersentak karena terkejut, Bisa Mereka lihat kini Iyan tengah terduduk di lantai dengan pecahan gelas di samping kakinya

" Baby! " Panik Dion Membuat Raga ikut tersadar dari keterkejutan nya

Grep

Belum sempat Dion memeluk Iyan, dirinya malah di dorong membuatnya tersungkur dengan tidak elitnya, sedangkan sang pendorong enak-enakkan Memeluk adik nya

" Raga bangsat! " Teriak marah Dion

Namun tak di gubris oleh pemuda itu, ia hanya memeluk erat tubuh kecil Iyan, bisa Iyan rasakan bagian bahunya terasa basah

' Nangis? ' tanya batin Iyan

" Aga " ucap lemah Iyan namun tak di gubris Raga, dirinya semakin memeluk Iyan dengan Menelusupkan wajahnya pada Cekuk leher Iyan

" Aga s-sesek " ucap lemah Iyan membuat Raga melepas Pelukan nya menatap Khawatir pada Iyan

" M-maaf mana yang sakit hm " ucap lembut raga dengan Mata Memerah sehabis menangis

Iyan tersenyum lembut, tangan nya terangkat untuk mengelus Ujung mata tajam Raga dengan menggunakan ibu jari kecilnya

" Aga jangan nangis, Nanti Iyan ikut nangis " ucap nya dengan Mata berembun

" Eum " raga mengangguk lucu membuat Iyan tersenyum, membuat raga ikut tersenyum, sedangkan di sisi lain, Dion, pemuda itu hanya menatap kedua pasangan itu dengan Satu tangan bertopang pada Pipi

'jadi inget Ayang' batin Dion tersenyum kecut

Seakan sadar, Dion menepuk keningnya dan segera mendekat pada dua si joli itu

" Angkat dulu itu Iyan nya ke kasur, gue mau manggil Dokter sama ngabarin keluarga gue " ucap Dion di angguki singkat Raga

Beralih menatap Iyan, Dion tersenyum lembut dan mengecup kening sang adik

" Abang Telpon Daddy dulu yah " ucap lembut Dion di angguki lemah oleh Iyan

Tak lama, kini Iyan tengah di periksa dokter, bahkan ruang rawat Iyan kini sangat Ramai dengan keluarga serta teman-temannya pun ikut hadir

Dokter selesai Memeriksa, Menatap sang Daddy dengan serius

" Mari berbicara di ruangan saya tuan " ucap sang Dokter

Mereka  mendadak cemas, sedangkan Iyan hanya menatap polos ( pura² ) seakan dirinya tak tau apa-apa!

" Hm " gumam Daddy Damar lalu keluar dari ruangan itu di ikuti Raga serta Dion

Melihat itu, Iyan angkat Bicara

" Abang sama Aga mau Kemana? " Tanya Iyan penasaran

" Mungkin Ikut Daddy Iyan ke ruangan Dokter " jawab raja dengan mendekat pada Iyan

"O" Iyan membulatkan Mulut nya lalu tersenyum pada raja serta yang lain

" Iyan seneng deh, Kalian jengukin Iyan " ucap Iyan girang dengan wajah pucat nya

Mereka di sana ikut tersenyum walau dalam pikiran mereka selalu teringat Akan ucapan Dion waktu Mereka kumpul di markas Tak terkecuali Raja yang di beritahu Rig

" Iyan laper gak " tanya raja menatap polos Iyan

" Eum-um " Iyan mengangguk lucu dengan bibir cemberut

" Yaudah, biar raja suapin yah " ucap Raja mengambil Mangkuk bubur yang baru tadi di antar suster

Dengan telaten Raja menyuapi Iyan hingga suapan ke lima, Iyan menolak dengan alasan Kenyang, padahal mah karena Hambar

" Ini obat Iyan " raja Memberikan pil kecil tiga butir

Iyan mengerutkan Kening nya, lalu menatap raja

" Kok banyak? " Bingung Iyan membuat tubuh mereka menegang, pasalnya Mereka Telah berjanji satu sama lain, akan merahasiakan kesehatan Iyan dari orang nya langsung

" Oh i-itu vitamin Yah Vitamin " ucap Raja dengan mata Melirik pada Rig dan Rig hanya tersenyum kecil.

CuteBoyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang