🍑Ep 36.

20.4K 1.7K 40
                                    


Dua hari telah berlalu, kini Iyan tengah memandang bunga-bunga di taman Rumah sakit, Iyan hanya sendirian duduk di kursi rodanya sambil tersenyum tipis kala melihat pandangan harmonis seorang pria serta istri nya yang tengah duduk bersama dengan satu anak kecil duduk di kursi roda, sesekali mereka tertawa bahagia

Bertanya tentang keluar, Iyan jadi ingat Emak nya di kehidupan dulu, sebelum menjadi Iyan, dia hidup bersama dengan ibu serta kakak dan adik nya, Iyan anak tengah, sifat nya yang membuat orang-orang selalu kesal membuat nya tak jarang menerima Sumpah serapah dari mereka termaksud tetangga nya yang sering dia jahili, Pernah dulu Iyan Mengambil Ayam tetangga dan memanggangnya bersama teman-temannya, Al hasil dia tak di boleh kan jajan selama seminggu itu pun jika di sekolah dia hanya di beri bekal

Mengingat itu, Iyan terkekeh geli dan mendongak menatap langit, tak terasa air matanya keluar seiring tetesan hujan

Iyan merindukan dunia nya yang dulu, apakah dia bisa kembali?
Bukannya tak bahagia hidup di dunia ini, dia hanya merindukan kelurga kecil nya serta teman-temannya

" Hiks " tangis Nya mulai terdengar, Iyan tak memperdulikan keadaan sekitar nya, orang-orang nampak memilih berteduh karena hujan, sedangkan Iyan hanya menangis dalam diam di temani hujan yang membasahi tubuh nya

Tap tap tap

Terdengar suara langkah kaki berlari menuju nya dan tak lama, Iyan merasa dirinya di gendong seseorang, Iyan mendongak menatap sang daddy yang menatap nya dengan wajah Cemas

Di ruang rawat Iyan, kini Iyan telah berganti pakaian, wajah nya yang pucat bertambah pucat kala dirinya terkena demam tinggi, bukan kah sudah di bilang kesehatan nya rendah? Dan dengan sengaja iyan memilih membasahi diri dengan Air hujan! Ceroboh!

Sistem menatap panik sang tuan yang menggigil, jika bisa dia ingin membantu namun apa daya dia hanya  lah sebuah sistem

" Hiks tolong!"

" Sakit! "

" Sakit sekali hiks! "

Berbagai racauan yang keluar dari mulut Iyan, tidurnya gelisah, keringat yang membasahi wajah, leher, serta tubuh lainnya membuat sang Daddy menatap sang anak sangat khawatir

" Bertahan na " gumam Damar dengan wajah terlihat Prustasi

Iyan memukul mukul dada nya dengan keras, membuat Damar panik dan refleksi menahan tangan Iyan, namun tidak sampai di situ, Damar semakin di buat panik kala, tetesan demi tetesan darah mengalir pada hidung kecil Iyan

Dengan segera Damar menekan tombol merah di samping tempat tidur, tak lama dokter serta dua orang suster datang

Di luar ruangan, Damar terlihat Sangat gelisah, ingatan nya terus saja berputar di mana dia melihat sang anak menangis karena kesakitan dan meminta tolong!

Bagaimana ini?

Apa yang harus saya lakukan!

Apa yang bisa saya bantu!

Saya tidak ingin Kehilangan permata saya!

Saya mohon! Siapa pun tolong putra saya!

Batin Damar selalu berkata dengan pikiran berkecamuk!

Sedangkan di sisi lain, Tepat nya di sebuah kafe, terlihat 5 pemuda tengah berkumpul

" Cepetan dong makan nya, Raja pengen ketemu Iyan ini! " Kesal Iyan menatap Asep yang tengah sibuk mengunyah makanan nya.

" Caelah Cil, yayang Asep lagi makan ini, mau apa, babang Asep yang tampan ini mati keselek " jutek Asep dengan pipi mengembung penuh dengan makanan

Al terkekeh melihat itu sedangkan Rig menatap tajam pada Asep membuat Asep kicep

Drrrttttt

Getaran ponsel seseorang terdengar tanda seseorang menelpon.

" Hm " gumam orang itu

" ga, ke rumah sakit sekarang, Iyan Ngedrop! " Ucap panik seseorang di seberang, dia Dion di samping nya sang kekasih Digo, yang senantiasa Mengelus lengan pemuda itu kala ikut menenangkannya

Tanpa menjawab, Raga memutuskan telpon sepihak dan berkata pada yang lain nya

" RS! " Singkat serta cemas Raga pergi mendahului mereka

" Iyan! " Seru raja tanpa sadar saat mendengar ucapan Raga .

CuteBoyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang