Dion menatap bangunan tempat di mana adik nya berada dengan jantung yang berdebar, meski kakinya merasa lemas tanpa alasan, ia masuk tanpa permisi saking paniknya-
Nampak Iyan kini sedang tertidur di sofa dengan Digo yang senantiasa mengelus kepala Iyan
" Hah~ " Hela nafas lega Dion terduduk lemas di samping sang adik yang kini tertidur sangat pulas
Digo cukup terkejut dengan tingkah Dion, namun ia sedikit memahami dengan melihat tampilan pemuda itu sekarang-
Seragam sekolah yang kusut, dasi melorot, rambut acak-acakan, mata terlihat sembab?
Tersenyum kecil, Digo mengelus bahu pemuda itu
" semuanya sudah membaik- "ucap Digo memberi pengertian pada Dion
" Yah, makasih "ucap pelan Dion menatap Digo lekat
" Bukan kamu, tapi aku yang harus nya berterima kasih pada Iyan "ucap Digo mendapat pandangan tanya dari Dion
Digo terkekeh melihat wajah Dion yang nampak bingung, sangat lucu pikir nya
" Iyan sempat menyelamatkan Bunda waktu mau keserempet motor- "ucap Digo membuat tatapan Dion beralih pada Iyan, apakah adiknya baik-baik saja!
" Iyan baik-baik saja "ucap Digo tersenyum pada Dion
" Em~"Dion mengangguk seperti anak kecil dan kembali menyandarkan kepalanya pada bahu Digo, membuat Digo terkekeh tak habis pikir, mengapa Dion yang dingin ini menjadi selucu ini sekarang?
" Sudah memberi tahu keluarga mu? "ucap Digo membuat Dion menepuk kening nya
" lupa! "ucap nya lalu dengan segera Dion menelpon sang Opa.
" Ya,baby sudah di temukan! "
"......"
" Em,baby sekarang tertidur-"
"......"
" Yah,kami akan segera pulang-"
"....."
" Baiklah-"
" Hiks, Daddy~"tangis Iyan meracau dalam tidurnya
Dion mendekat lalu mengangkat Iyan ke gendongan koala nya
" pulang- "ucap Dion sedikit lembut lalu mengecup singkat Kening Digo membuat Digo berkedip linglung.
Dion dan Iyan tiba di depan mansion dengan Iyan yang masih tertidur pulas, dari kejauhan terlihat sang daddy berlari menuju mereka
" Ada apa?! "tanya khawatir sang daddy melihat Iyan diam saja di gendongan sang putra kedua nya
" Tidur"ucap Dion mendapat helaan nafas tenang dari sang daddy
" Biar daddy yang membawa Iyan ke kamar nya-"ucap sang daddy tanpa mendengar jawaban sang anak, membuat Dion mendengus tak terima
Saat ini, Iyan nampak menunduk takut dengan jari-jari mungilnya berpegangan satu sama lain-
" Kenapa! "datar sang ayah membuat Iyan semakin menunduk
" Maafin iyam- "cicit Iyan dengan memainkan jari kecilnya
"Hah~" Damar tak bisa jika seperti ini
" Iyan tau, Daddy sangat khawatir saat Iyan tidak ada di rumah, Iyan pergi tanpa pengawal dan ijin dari yang lain-"jeda Damar
" Bagaimana jika nanti Iyan di tangkap dan di jadikan santapan buaya? Mau! "ucap damar menakuti Iyan
Iyan menggeleng panik
"No Daddy! "ucap Iyan dengan manik mata yang berembun
" Maka dari itu, Iyan tidak boleh seperti itu lagi, Iyan paham? "ucap sang daddy lembut mengelus rambut sang anak
" Um,Iyan paham Daddy"ucap nya mengangguk lucu, matanya yang basah dengan pipi memerah, bibirnya yang melengkung kebawah dengan tatapan serius menatapnya
Ah~ damar tidak tahan dengan serangan Keimutan mendadak ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
CuteBoy
Short StoryTerlihat seorang pemuda sebut saja namanya Edo, Pemuda Manis ini sedang Asik memanjat Pohon Rambutan milik Tetangganya?!! " Duh Tinggi banget sih! "Kesal Edo " Heh, Ngapain kamu! "Teriak Emak-Emak dengan Sapu lidi Di sebelah tangan nya. Karena Kage...