MH 46

4.6K 432 73
                                    

Assalamu'alaikum, haii balik lagi nih bareng Marselio dan kawan-kawan. Kalau mau masuk ke GC chat aja ya.
Jangan lupa vote dan coment.
Oh iya, Yaya belum bilang selamat menjalankan ibadah puasa bagi yang menjalankan. Nggak nyangka berapa hari lagi IdulFitri.

____Gus?____

Happy reading

Nazmi dan yang lainnya tengah berkumpul di Ndalem. Ia masih syok karena mengetahui fakta bahwa Lio itu cucu Pak Abdullah yang notabenenya kyainya.

"Sayang? Kenapa kamu ngalamun, hmm?" Tanya Lio sembari menggenggam tangan Nazmi.
"Nazmi cuma masih nggak nyangka, kalau Aa' itu seorang Gus" ujar Nazmi menatap lurus ke depan.

"Loh? Emangnya kenapa?" Tanya Lio.
"Yaa heran aja sama kelakuan kamu yang sama sekali nggak mencerminkan sikap seorang Gus" polos Nazmi.

Lio mencebikan bibirnya, bisa-bisanya bini kesayangannya mengatakan seperti itu. Sementara kyai Abdullah dan istrinya tertawa melihat sifat Nazmi yang terlalu jujur.

"Memang nak, suamimu itu nggak mau dipanggil Gus, katanya aneh dan geli" ucap Nyai Maryam.
"Dan dia juga jarang sekali menengok kami disini, terakhir dia ke pesantren kayaknya 1 tahun yang lalu sepertinya, dasar cucu durhaka!" Tambah  kyai Abdullah.

"Yaelah kek, namanya juga orang sibuk. Kayak nggak pernah muda aja" timpal Lio.
"Sok-sokan sibuk, memangnya kamu ada kerjaan?"
"Ada, kerjaannya godain bumil satu ini" ujar Lio menaik turunkan alisnya.

PLAK!!

Nazmi memukul bahu suaminya, sementara Lio tertawa lepas. Puas sekali jika melihat Nazmi kesal.
"Jangan ketawa iihh!! Nggak lucu tau" ujar Nazmi mencubit perut Lio.

"Aww! Kamu KDRT sayang, siapa yang bilang lucu? Kan yang lucu cuma kamu, haha" tawa Lio semakin menjadi-jadi.

Sementara kyai Abdullah dan Nyai Maryam saling pandang. Akhirnya, setelah sekian lama mereka bisa melihat Lio tertawa lepas seperti ini.
_____________________________________

Tak terasa Minggu depan sudah mulai ujian Nasional, Esa tengah mati-matian belajar di perpustakaan.

"HUUAA NAZMI! AKU BUTUH KAMU, AKU NGGAK BISA MATEMATIKA" Teriak Esa frustasi.

"WOY! BERISIK, INI PERPUS BUKAN HUTAN!" kesal salah satu siswi.
Esa hanya bisa nyengir kuda, lalu kembali fokus dengan angka-angka yang membuatnya gila.

"Sendirian aja neng, Abang temenin ya?" ujar lelaki yang tiba-tiba duduk disamping Esa dengan senyum manisnya.
"Ngapain kamu kesini!? Pergi sana" ketus Esa, entah mengapa bertemu dengan makhluk satu ini membuat dirinya badmood.

"Jangan marah-marah masih pagi, ntar cepet tua" ujarnya.
"Apasih! Nggak jelas" kesal Esa.

"Yang jelaskan hubungan kita yang akan melangkah ke jenjang pernikahan, cuaakss"

Esa mendelik, "hiihh! Kamu tuh ya, kirain orangnya cuek terus bodoamatan sama yang namanya cewek, tapi kenapa kamu--

"Ganteng? Jelas gue ganteng, nih gue ada gingsul 1, Lo baru tau kan? Gingsul 1 aja manisnya minta ampun, apalagi gingsul 7 beuuhh gue yakin Lo  bakalan mati muda, karena nggak tahan liat senyum manis gu--

MY HUBBY (OnGoing)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang