Bertemu lagi (bab 38)

1K 127 36
                                    

Andaru duduk di kursi kebesarannya sambil membuka-buka satu dokumen. Dibacanya sekilas dokumen itu, lalu dilemparkannya ke lantai. Begitu juga dengan dokumen-dokumen yang lain. Semua tampak salah di matanya. Anak buahnya tidak ada yang becus bekerja. Bodoh semua! Andaru menggeram marah, kedua tangannya mengepal erat di atas meja.

Marvel yang saat itu berada di ruang kerja Andaru memilih diam. Berdiri di pojok ruangan mencari aman. Bila sedang dalam suasana tidak baik seperti ini lebih baik menghindar. Pelan-pelan Marvel menggeser tubuhnya, bergerak mengendap-endap ke pintu. Satu tangannya terulur meraih kenop pintu.

Baru saja pintu terbuka sedikit. Suara Andaru mengejutkannya. Sontak Marvel menoleh ke belakang. Tersenyum nyengir dengan raut minta dikasihani.

"Mau ke mana kamu?!" Suara Andaru terdengar datar, tapi menakutkan. Tatapan matanya seolah ingin menguliti Marvel. Sebenarnya apa salahnya? Mengapa selalu dirinya yang harus menanggung kemarahan Andaru. Pertanyaan itu hanya ada di dalam hati.

Semua in karena pertunangan dadakan itu. Oh, Tuhan. Apa yang dipikirkan Bapak komisaris yang terhormat. Mengapa menjodohkan Andaru dengan Yolanda, tanpa bertanya pada Andaru terlebih dahulu. Lihatlah sekarang, dia yang akan menanggung kemarahan anaknya yang kurang ajar itu.

"Hehehe, ada pekerjaan yang harus aku kerjakan," jawab Marvel dengan wajah memelas.

"Cari tahu di mana Djian tinggal. Aku ingin bertemu dengannya."

Mendengar itu Marvel menenggakkan badan dan memutar tubuhnya menghadap lurus ke Andaru.

"Ndaru, semua akan jadi rumit kalau kamu menemuinya. Ingat, kamu sudah bertunangan dengan Yolanda. Kamu harus menjaga perasaannya."

"Aku tidak menginginkan pertunangan ini. Kamu tahu itu!"

"Tapi faktanya kalian sudah bertunangan. Dia mengharapkan itu."

"Tapi aku tidak!" sahut Andaru tegas.

Marvel menghela napas, lalu melangkah ke depan meja kerja Andaru. Meletakkan kedua tangannya. Menekan meja dan mencondongkan badan ke depan Andaru.

"Apa yang akan kamu lakukan setelah menemuinya? Minta maaf padanya?"

"Itu bukan urusanmu! Tugasmu hanya mencari alamatnya, kantornya, atau apa pun itu. Aku ingin bertemu dengannya!"

Bagaimana Andaru bisa duduk santai di ruang kerjanya jika otaknya terus memikirkan kejadian semalam. Setelah 8 tahun berlalu. Tiba-tiba Djian berdiri di depan matanya. Menatapnya dengan tatapan sedih. Bagaimana kabarnya? Apakah dia baik-baik saja? Sejak kapan berada di kota ini? Semua pertanyaan itu terus berputar di kepalanya. Lebih dari itu, rasa rindu begitu sangat menyiksa. Andaru ingin bertemu lagi, ingin memeluknya.

"Baiklah, tapi sebelum itu kita harus pergi menemui seseorang," kata Marvel menyerah. Lebih baik menuruti kemauan Andaru, dari pada mereka berakhir dengan perdebatan. Lagi pula sebenarnya ia bisa mengerti perasaan Andaru. Setelah bertemu dengan Djian secara tiba-tiba di acara pertunangannya, mustahil temannya itu tidak mencari remaja itu. Ah, bukan remaja lagi. Anak itu sudah bertambah umur.

"Siapa?" tanya Andaru dengan kening berkerut.

"Minggu lalu kamu sendiri yang memintaku mengatur jadwal untuk bertemu influencer itu. Lupa?"

Andaru diam sejenak, tampak sedang mengingat-ingat.

"Ah, iya. Aku ingin bertemu dengan model iklan itu. Aku mau tahu seperti apa dia? Jangan sampai perusahaan membayar orang yang tidak membawa pengaruh apa-apa untuk bisnisku." Frozen heart adalah merek produk yang Andaru bangun dari nol. Meskipun sekarang bukan miliknya seutuhnya, tapi Andaru membangun bisnis itu sejak awal pernikahannya dulu.

Trust Me Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang