MATA BATIN

10. Lina

Aku melihat sorot kesedihan yang ada di mata mama mertua ku ini, nampak sekali kerinduan mama lada putri satu-satu nya itu.

"Andai saja Lina masih hidup mungkin dia sekarang sudah seusia mu sayang" Ucap mama pada ku

"Lina ?" Tanya ku bingung

"Iya, dia mama berinama Lina" Jawab mama

"Mamah belum pernah tau wajah Lina teh, dia tidak pernah menampakan wajah nya meskipun di dalam mimpi"

"Kenapa seperti itu ?" Tanya ku lagi

"Dia pernah bilang ke si Aa kalo dia engga kuat liat mamah"

"Papa sendiri apa papa udah tau wajah Lina?" Tanya ku pada papa

"Justru dia dekat dengan papa teh, papa yang paling pertama tau wajah nya" jawab Papa.

"Dia cantik mah, persis sekali seperti mama, wajah nya itu putih bersih " Jelas ku pada mama

"Papa kalo liat dia juga suka mau nangis teh,enggak kuat liat nya" Ucap papa

Mama dan papa mertua ku ini memang sedari dulu ingin mempunyai anak perempuan, namun sayang nya Allah malah mengambil nya dari mereka. Hingga pas aku datang ke keluarga ini mereka
benar-benar menyayangi aku dengan tulus seperti anak nya sendiri.

"Mama jangan sedih terus, Lina nampak nya sudah bahagia, bahkan dia selalu tersenyum " Ucap ku menenagkan mama

"Mama ingin sekali melihat wajah nya"

"Pasti suatu saat nanti mama akan di kasih kesempatan untuk melihat wajah nya" kata ku.

"Semoga saja teh"

"Sekarang mama istirahat lagi yah, teteh juga mau masuk kembali ke kamar"

Di kamar sebenar nya aku tidak langsung tidur, aku masih merasa takut dengan apa yang aku alami tadi,ku buka aplikasi youtube dan aku tekan di pencaharian murotal qur'an. ku dengarkam dengan seksama ayat demi ayat tapi mata ku ini tak kunjung mau terpejam, langsung aku berucap dalam hati.

"Neng kalo mau di sini sama teteh silahkan tapi jangan ganggu teteh ya teteh nya mau tidur" Batin ku

Dengan ajaib nya setelah aku berucap seperti itu dalam hati, kantuk ku tiba-tiba datang, aku pun tertidur dengan nyenyak.

°•°•°•°•°

Pagi hari nya aku terbangun dengan tubuh yang fresh dan enteng sekali,ku bereskan temoat tidur dan langsung bergegas ke kamar mandi, Ku lihat mertua masih tertidur mungkin mereka kecapean akibat kejadian semalam.

Setelah selesai mandi mertua ku sudah bangun ternyata, mereka langsung bersiap-siap untuk pulang kerumah karena sebentar lagi mas Roy akan pulang,aku langsung merendam cucian yang sudah numpuk lalu aku menyapu dan mengepel lantai. Setelah semua pekerjaan rumah siap aku langsung sarapan dengan ceplok telor yang aku goreng tadi sebelum mencuci baju.

Tak lama mas Roy pun datang,segera ku hampiri mas Roy dan langsung ku cium tangan nya.

"Mama sudah pulang sayang?" tanya mas Roy