Ekstra part

84 6 2
                                    

Dua anak kembar tengah berlari kesana kemari membuat kedua orang tua mereka tersenyum lebar, cuaca cerah yang sangat mendukung membuat satu keluarga yang tengah mengadakan liburan sederhana merasa bahagia.

"Giffani jangan lari terlalu kencang sayang" Teriak Kinan pada putra pertama nya itu

"Iya Ambuu" setelah mereka merasa lelah mereka pun menghampiri kedua orang tua mereka.

"Abah, mau minum boleh minta tolong ambilin ?" Pinta seorang anak perempuan dengan nada manja nya

"Boleh dong sayang, ini ambil" Senyum Roy seraya menyerahkan botol minum pada putri kesayangan nya.

"Udah yah jangan lari-larian lagi, sekarang mending kita makan" Ucap Kinan

"Horeee, ayo Ambu Giffani udah laper banget ini" Sorak nya

"Abang Fanni emang selalu laper hehehe" Ledek adik nya

"Dih Ginaya juga wleee"

"Udah jangan ribut yah,nih Ambu masakin kesukaan kalian berdua" Unjuk Kinan pada kedua anak nya ini

"Wahh Ayam kecap, Naya mau makan Bu" Sorak senang terdengar dari mulut Ginaya

"Pelan-pelan makan nya sayang nanti keselek" Kata Roy mengingatkan, kedua anak nya ini memang sangat suka dengan Ayam kecap buatan Kinan, Ginaya dan Giffani saat ini berusia 5 tahun.

"Abah,kenapa di samping Abah ada kucing besar berwarna hitam ?" Tanya Ginaya tiba-tiba, Giffani yang sedang asik makan pun langsung menoleh ke arah Roy.

"Iya Abah, kucing nya duduk di samping Abah gede banget itu" Seru Fanni

"Jadi kalian sudah bisa melihat nya ?"Tanya Roy

"Tentu Bah, masa kucing sebesar itu kita enggak bisa liat sih" Jawab Naya

"Ambu juga liat kan ?" Tanya Fanni pada Kinan, jujur Kinan memang tidak bisa melihat nya namun dia yakin apa yang di lihat anak-anak nya itu pasti kang Hideung.

"Iya sayang"

"Kucing ini nama nya Aa Hideung, nanti kalian panggil Aa yah" Kata Roy, dengan senang kang Hideung pun mendekat ke arah Naya, Fanni yang merasa takut langsung memeluk erat sang bunda.

"Ih Ih kok kucing nya nyamperin adek si Bu, awas adek nanti kamu dimakan" Teriak Fanni namun bukan nya menghindar Naya malah mendekat dan mengusap kepala kang Hideung.

"Apa sih Abang, nih liat kucing nya enggak galak kok dia lucu bangett" Roy hanya tersenyum melihat tingkah putra nya itu, sudah bisa di pasti kan kalo Kang Hideung akan berada pada diri putri nya karena hanya putri nya yang tidak merasakan takut sedikit pun.

"Adek itu tangan kamu jangan deket-deket nanti di gigit"

"Enggak abang, masa abang kalah ama aku sih"

"Bukan kalah tau, abang hanya waspada " Ucap Fanni

"Prett bilang aja abang takut kan ?" Ledek Naya

MATA BATINTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang