26. pulang kampung horor 2

43 1 0
                                    

Setelah acara yasinan keluarga selesai, aku memutuskan untuk pulang karena badan ku terasa sanhat lemas sekali, sebelum pamit aku sempat melihat ke arah dapur ada satu sosok wanita yang sedang mengintip namun setelah aku perhatikan wajah wanita itu tidak mempunyai mata dan mulut.

"Astaghfirullah" Batin ku

Segera aku pamit pada paman dan bibi ku, di jalan mas Roy terus saja memegangi tangan ku, mungkin karena aku bilang pada nya kalo aku ini lemas karena efek dari kerasukan tadi

"Mau jalan-jalan dulu engga? Aku pengen tau malam takbiran disini serame apa sih"

"Boleh, yuk kita ke alun-alun sekalian mau seblak juga aku heheheh udah lama engga makan seblak" ucap ku

"Pulang nya jangan malam-malam yah, mama mau lanjut rebus ketupat dulu "

"Iya mas siap" jawab mas Roy

Aku dan mas Roy pun melaju ke alun-alun, lebaran kali ini suasan nya cukup ramai di banding dua tahun yang lalu, karena lagi covid kebanyakan dari mereka engga pada mudik jadi sepi. Sementara sekarang, semua hampir mudik karena sudah mulai aman Suasana nya ramai enggak mas? "

"Lumayan sih, kamu tadi kenapa pas mau pamit kok malah bengong"

"Aku liat sosok wanita mas, cuma dia engga punya mata dan mulut"

"Memang sosok itu yang tadi masuk ke tubuh mu, dia engga suka kata nya rumah nya ini di datangi banyak orang"

"Apa paman tau ya rumah nya ini di tinggali oleh sosok kuntilanak ?" Tanya ku pada mas Roy

"Entahlah, tapi yang pasti sosok ini bawa hawa panas dalam rumah nya, dia tidak suka suasana harmonis makannya dia selalu membuat orang yang ada di rumah itu benci sama orang lain"

"Kasian juga sih, apa bisa di usir ?"

"Yang lebih kasian yaitu sepupu kamu, dia kehilangan janin nya karena sosok itu makannya janin nya tidak berkembang"

"Ya allah, serius kamu mas ?"

"Aku serius sayang, kalo untuk ngusir sih sebenar nya bisa aja cuma kan ini masalah nya paman kamu belum tau soal ini, kalo nanti kita tiba-tiba ngomong bisa jadi kemungkinan mereka engga percaya"

"Betul juga sih apa kata kamu mas"

"Oh iya sayang, tadi aku ngerasa mamah di cuekin deh sama keluarga yang lain... apa ada masalah ?"

"Entahlah mas, mamah memang sering di cuekin tapi aku engga tau penyebab nya apa, bahkan mama sampe enggak mau lagi kumpul-kumpul kata nya"

"Yasudah nanti kapan-kapan kita boyong mama ke jakarta yah"

"Iya mas"

°•°•°•°•°

Pukul 11 malam aku dan mas Roy baru saja sampai rumah, ternyata mama masih belum juga selesai merebus ketupat, aku sudah mencoba menawarkan diri untuk membantu namun kata mamah aku lebih baik istirahat saja.

MATA BATINTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang