9. mulai peka

67 2 0
                                        

Tepat seminggu setelah aku kesurupan, alhamdulilah keadaan semakin membaik, tidak ada kejadian yang aneh-aneh lagi.

"Mas, nanti malam kamu masuk kerja jam 10 yah ?" Tanya ku pada mas Roy yang tengah meminum kopi.

"Iya sayang, kenapa hmm ?" Tanya mas Roy balik

"Enggap apa-apa mas, mama nginep kan ?" Tanya ku lagi

"Nginep dong, kalo kamu sendiri dirumah emang beranii ?" Goda mas Roy

"Hehehe enggak" jawab ku cengengesan.

Aku memang belum berani untuk tidur dirumah sendiri, karena rumah ku ini terletak di tengah-tengah lahan kosong, dan di depan rumah terdapat sebuah sungai. Suasana di komplek rumah ku ini memang sangat sepi sekali, sehingga aku tidak berani jika dirumah sendiri. Untung nya aku mempunyai mertua yang sangat baik, mereka benar-benar menganggap ku seperti anak sendiri, tidak pernah membiarkan aku untuk sendirian dirumah.

"Mas, mamah ku kata nya nanti akhir bulan mau kesini" Ucap ku

"Sama siapa sayang kesini nya mamah ?" Tanya Mas Roy

"Mamah doang sendiri, mau nganterin beras,soal nya beras udah mau abis" jelas ku

"Yaudah bilang sama mama kalo mau kesini naik trevel yang biasa kita naik aja, nanti ongkos nya bayar disini" Ucap mas Roy

"Iya sayang nanti aku bilang"

Mas Roy sudah siap dengan seragam kerja nya, aku pun sudah menyiapkan sepatu dan perlengkapan kerja mas Roy.

"Besok langsung pulang atau ngopi dulu sama temen mas?" Tanya ku pada mas Roy, karena biasa nya mas Roy selalu izin untuk pulang telat hanya untuk sekedar ngopi bareng teman kerja nya.

"Mungkin langsung pulang sayang" Ucap mas Roy

"Yaudah besok aku langsung siapin teh kayak biasa nya yah" Ucap ku lalu di angguki mas Roy.

Setiap pagi aku memang sudah terbiasa untuk membuatkan teh manis untuk suami ku, makannya kalo mas Roy tidak langsung pulang makan aku tidak perlu menyiapkan teh manis untuk nya.

"Aku pergi kerja dulu yah sayang, kamu langsung tidur jangan main hp terus " Ucap Mas Roy.

"Iya mas, ini juga mau langsung tidur Dengan takjim aku mencium tangan suami ku,dan mas Roy mencium kening ku, itu memang kebiasaan kami jika mas Roy mau berangkat kerja. Setelah mas Roy sudah melajukan motor nya, aku pun kembali masuk ke dalam rumah.

"Udah berangkat teh aa nya ?" Tanya papa

"Udah pa" jawab ku

"Teteh udah makan belum?" tanya mama

"Udah mah tadi bareng si aa" jawab ku lagi

"Teteh ke kamar ya mah" pamit ku sopan

"Iya teh gih istirahat"Aku masuk ke kamar dan merebahkan tubuh ju di atas kasur, awal nya suasana kamar ku biasa saja tidak ada yng aneh, dengan biasa aku mendengarkan musik agar bisa tertidur.

MATA BATINTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang