Bab 1

4.4K 275 11
                                    

Author POV

Cuacanya cerah, bahkan matahari pagi secara terang-terangan menampakkan diri tanpa malu-malu meski kabut masih menyelimuti. Seorang wanita muda berusia 24 tahun sedang terburu-buru kesuatu tempat dan seorang remaja laki-laki berumur 17 tahun mengekori sambil terus berlari-lari kecil untuk menyamakan langkah wanita muda itu.

"Hei cepat sedikit jalannya bodoh, aku sudah terlambat, aku tidak ingin dipecat di hari pertama ku masuk kerja!!!" Ricaunya si wanita di sepanjang jalan menuju ke suatu tempat.

"Bahkan aku tidak berjalan,aku sedang setengah berlari, kau meracau sejak tadi di rumah, kalau sudah terlambat kenapa masih mengantarku sekolah. Aku bisa pergi sendiri. Huhhh menyebalkan!" Protes remaja laki-laki itu dengan terus memasang wajah sangat kesal.

"Diam lah bodoh, kau terlalu banyak bicara, cepat jalannya!!!" Wanita muda itu mempercepat jalannya atau bisa dibilang setengah berlari sambil terus menarik tangan remaja laki-laki itu

"Berhentilah memanggilku bodoh, bahkan kau tidak lebih pintar dariku, kau lupa adikmu ini penerima penghargaan sains." Ucap remaja laki-laki itu semakin kesal.

"Tetap saja kau adikku yang bodoh, kalau kau sudah pintar kau tidak perlu sekolah lagi,bahkan mengatur waktumu untuk bangun pagi saja kau pun tak bisa,dasar idiot." Kalimat kakaknya sukses membuat remaja laki-laki itu mengatupkan mulutnya.

Tiba-tiba remaja laki-laki itu berhenti, sehingga membuat genggaman tangan mereka terlepas. "Pergilah,sekolahku tinggal beberapa langkah lagi." Ucap remaja laki-laki itu pada kakaknya. "Naik taksi saja agar tidak terlambat kak dan aku rasa kau tidak bisa menjemputku lagi, ah betapa bebasnya aku tanpamu kakakku tersayang." Seringai menyenangkan di tujukan pada si kakak yang sejak tadi sudah terlihat kesal melihat kelakuan adik laki-lakinya ini.

Wanita itu mencubit gemas pipi adiknya. "Diamlah, kau terlalu banyak omong lelaki kecil. Belajar yang rajin dan jadilah orang sukses agar kau bisa membalas budi pada kakakmu yang sangat menyayangimu ini." Ucap si kakak tersenyum bangga manatap adik lelakinya yang sangat jenius ini.

Anak laki-laki itu mengusap bekas cubitan kakaknya sambil mengerucutkan mulutnya."Kau masih saja membual kak." Dia berkata pada kakaknya. "Aku tak perlu membalas budi padamu kan itu tugasmu sebagai kakak membesarkan dengan baik adikmu ini." Dia berkata lagi dengan lugas yang membuat sang kakak melongo. "Dan kau tidak usah khawatir adikmu ini akan menjadi orang sukses lebih sukses dari orang-orang yang menertawakan penderitaan kita itu." Bangganya pada si kakak yang sedari tadi menatapnya dengan jengah.

"Ciih diamlah mulut besar. Simpan omonganmu itu dan buktikan saja padaku. Pergilah sana, aku berangkat kerja dulu. Sampai ketemu di rumah malam nanti." Wanita itu pun bergegas meninggalkan adiknya. Dia berlari sedikit kearah jalan besar mencari taksi menuju tempat kerjanya.

15 menit kemudian wanita itu sudah sampai di sebuah bangunan yang sangat megah, tepatnya di sebuah perusahaan yang sangat bonafit. Ini terlihat sangat tinggi menjulang bila dilihat dari bawah. Sangat besar dan sangat gagah.

DHARMA CORP!!

Siapa yang tidak tau perusahaan raksasa ini. Perusahaan yang bergerak untuk berbagai bidang dari retail, properti,manufaktur hingga perbankan. Perkembangan yang pesat dalam pertumbuhannya selama 25 tahun terakhir sudah membuat DHARMA CORP menjadi kerajaan bisnis yang merajai seluruh ASEAN. Selama 5 tahun terakhir tercatat perusahaan ini sudah menjadi perusahaan unggulan no 1, ingat no 1 di ASEAN.

***

Belgia POV

Dewi keberuntungan sedang berpihak padaku sepertinya. Minggu lalu aku di terima untuk menjadi sekretaris di perusahaan semegah ini dan kalian tau aku akan menjadi sekretaris siapa?

MY SAFE PLACETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang