Bab 18

1.4K 131 23
                                        

Sahara POV

"Arrrrrrghh!!!!!"

Brraakk!!!

Ruangan kamarku sudah seperti kapal pecah. Seluruh barang berserakan di sudut manapun. Mommy tidak membiarkanku tinggal sendiri di apartemen dalam keadaan kacau. Tapi berada di rumah ini juga tidak membuat perasaanku membaik.

"Belgia meninggalkanku Mom! Kami terlihat bahagia tapi kenapa dia tega meninggalkanku!!

Entah sudah berapa kali aku mengamuk seperti ini sejak sebulan yang lalu Belgia pergi. Aku masih belum bisa menerimanya. Rasanya sangat sakit. Impian yang kubangun untuknya seolah lenyap begitu saja.

Aku terpuruk!!!

Rasanya aku benar-benar mati di dalam. Aku tidak bohong kalau itu membuatku ingin mati saja. Bagaimana aku bisa melanjutkan hidupku seperti biasa. Ini tidak ada dalam skenario yang kubuat untuk hidupku. Sangat buruk! Hidupku tidak akan sama lagi setelah kekasihku meninggalkanku.

Dan ini semua karena Daddy ku!!!

Aku benar-benar muak. Hidupku hancur dan Daddy yang menghancurkannya. Di saat kehilanganku dan kesakitanku yang teramat sangat, dia masih membicarakan pertunanganku dengan Fatur. Kalau dia bukan Daddy ku, aku benar-benar sudah membunuhnya.

"Sahara tenangkan dirimu, kita akan mencari Belgia." Kalimat penenang dari Mommy tidak berpengaruh lagi padaku. Bahkan ini sudah sebulan dan Belgia menghilang tanpa jejak. Bahkan detektif swasta yang ku sewa tidak juga bisa menemukannya hingga saat ini.

"Tenang kata Mommy? Bagaimana aku bisa tenang Mom, aku tidak bisa melihatnya lagi dan itu semua karena Daddy!!!!!"

Plakk!!!!

Mommy menamparku keras dan itu membuatku menatap nyalang pada Mommy.

"Sadarlah Sahara!!! Tidak ada gunanya kau mengamuk tidak karuan seperti ini. Ini tidak akan mengembalikan Belgia padamu. Tenangkan dirimu!!!"

Seketika tangisku pecah. Aku benar-benar seperti orang tidak waras. Emosiku berubah secepat kilat dan semuanya dominan rasa sakit yang teramat sangat.

Aku terduduk lemas sambil memegangi dadaku yang begitu nyeri.

"M-mom!!! Aku sangat mencintainya. Aku hanya mau dia Mom, Sahara mohon, tolong Sahara kali ini saja, aku ingin Belgia Mom!!"

Aku meratap seperti anak kecil. Suaraku bergetar hebat. Aku bersimpuh dan memohon pada Mommyku, Aku bisa melihat tatapan iba Mommy saat melihatku ini.

"Mommy akan membantumu, jadi hapus air matamu itu Sa, jadilah kuat. Kita akan mencari Belgia." Mommy bersimpuh di depanku, lalu segera menarikku ke dalam pelukan hangatnya. Aku bisa mendengar suara tangisnya.

Ya Tuhan, ternyata bukan hanya aku, tapi Mommy juga terluka melihatku hancur seperti ini.

Mommy benar, aku harus menjadi lebih kuat. Seberapapun lamanya, aku akan menemukan Belgia.

***

3 tahun kemudian

Author POV

"Apa kau bodoh? Otakmu otak udang? Bagaimana kau se ceroboh ini Rena, mengatur jadwalku adalah hal mendasar sebagai seorang sekretaris tapi kau mengacaukan semuanya hari ini. Bagaimana bisa kau lupa meeting penting bersama Mr Keil. Kau hampir membuat perusahaan ku merugi ratusan miliyar. Aku tidak akan mentoleril ini. Hari ini adalah hari terakhir kau bekerja denganku. Kemasi barangmu sekarang!!"

CEO muda itu memarahi sekretaris ke 8 nya setelah hampir 2 tahun dia menjabat sebagai CEO menggantikan Ayahnya.
Setelah memarahi Rena sang sekretaris yang baru menjadi mantan sekretarisnya beberapa saat lalu, CEO dengan wajah menawan itu langsung menghubungi pihak HRD.

MY SAFE PLACETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang