Bab 9

2.5K 197 6
                                    

Author POV

"Kali ini kau harus jadi kekasihku, aku tidak menerima penolakan Belgia!"

"Sorry? Kau memaksaku?" Belgia menyipitkan matanya dan mengangkat satu alisnya mendengar penyataan dari Sahara barusan.

"Ya, aku memaksamu!"

"Dasar pemaksa!" Belgia mencubit lengan Sahara dengan gemas. Sahara hanya meringis sambil mengusap bekas cubitan dari Belgia.

"Tapi kau benar-benar harus menerimaku Bel!" Ucap Sahara dengan wajah yang serius. Bahkan matanya menatap lekat mata Belgia seolah mengatakan dia sangat bersungguh-sungguh.

Belgia mengulum senyumnya, tentu saja dia tidak akan menolak Sahara kali ini. "Aku tidak ingin ada kata putus apalagi kau seenaknya meninggalkanku."

"Tidak akan pernah terjadi." Lagi Sahara terlihat bersungguh-sungguh

"Jangan pernah memberikan senyum menawanmu pada orang lain." Sahara tampak tersenyum mendengar Belgia yang posesif seperti ini

"Kau yang paling tau Belgia bagaimana sulitnya aku tersenyum. Hanya kau yang bisa membuat itu, tenang saja." Sahara mengusap pipi Belgia dengan sayang. Tampak Belgia yang menjadi salah tingkah

"Aku tidak ingin berbagi yang menjadi milikku pada siapapun."

"Ya Tuhan, aku tidak akan membagi diriku untuk orang lain. Aku hanya milikmu Bel, jadi bisakah sekarang aku memelukmu? Kali ini bukan pelukan seorang teman tapi pelukan kekasih. Bisakah?"

"Kemarilah, dasar tukang modus."

Sahara langsung membawa tubuh belgia dalam rengkuhannya. Sesekali mengusap rambut Belgia yang hitam dan tergerai, mengecup kepala serta pelipis Belgia dengan sayang.

"Terima kasih kau mau menerimaku. Aku ingin mengatakan rahasiaku padamu, apa kau mau mendengarnya sayang."

Belgia yang di panggil 'sayang' tidak bisa menyembunyikan senyumnya, tentu saja Sahara menyadari Belgia tersenyum dalam pelukannya.

"Apa lagi yang kau rahasiakan Sahara?" Tanya Belgia dengan wajah penasarannya.

"Nanti saja aku ceritakan, sekarang kita kembali ke apartemenku dahulu ya, malam ini aku ingin menceritakan banyak hal dengan kekasih baruku ini." Lagi dan lagi Belgia tidak dapat menyembunyikan rona merah di pipinya kala Sahara menyebutnya kekasih.

"Ya ya ya terserahmu. Ayo kembali ke apartemen. Aku benar-benar lelah. Biarkan aku tidur selama perjalanan. Aku belum sempat tidur sejak dari bandara karena seseorang tiba-tiba merajuk padaku." Belgia seolah menyindir Sahara.

"Ada untungnya aku merajuk, karena itu kau menjadi kekasihku sekarang kan."

"Iya aku kekasihmu sekarang, puas?!"

Mereka pun tertawa bersama.

***

"Apa rahasiamu? Apa kau ternyata memiliki tunangan?" Tanya Belgia ulang, setelah mereka sudah berada di apartemen Sahara dengan posisi mereka berdua sedang menonton film di ruangan tv.

Deg

Sahara merasa terkejut saat Belgia mengatakan hal itu. Tapi bukan hal itu yang akan Sahara katakan. Sahara belum ingin menceritakan tentang perjodohan itu pada Belgia. Lagi pula Sahara tidak akan menerimanya meskipun Daddy memaksanya.

"Tidak, bukan itu yang ingin aku katakan Bel." Jawab Sahara masih terus membelai surai rambut Belgia, posisi kepala Belgia saat ini sedang berada di atas paha Sahara. Posisi seperti ini memang sudah biasa mereka lakukan jadi sudah tidak ada kecanggungan lagi.

MY SAFE PLACETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang