Author POV
Sahara tampak begitu terkejut saat keluar dari kamar mandi melihat seseorang duduk di atas ranjang di kamar itu.
"Apa kau gila! Kenapa masuk kesini? Kalau ada yang melihatmu bagaimana?"
"Semua aman, aku hanya ingin melihatmu karena begitu rindu."
"Kembalilah ke kamarmu! Anggap saja kita lagi di pingit."
"Give me a kiss!"
Cup
"Sudah kan."
"Sedikit sekali."
"Ya Tuhan, bersabarlah sampai besok. Setelah besok aku akan menjadi milikmu yang utuh."
"Dasar menyebalkan. Baiklah aku kembali ke kamarku lagi."
Setelah mengusir tamu tak di undang itu dan memastikan dia kembali ke kamarnya yang hanya berjarak 3 kamar dari kamar Sahara, calon pengantin itu langsung menutup pintunya lagi segera sambil memperhatikan keadaan sekitar agar tidak ada satupun yang memergoki mereka.
"Hampir saja." Gumamnya lirih sambil bersandar di pintu depan kamarnya yang tertutup. "Kenapa dia tidak sabaran padahal hanya menunggu besok saja." Lagi Sahara merutuki pasangannya.
Terdengar suara notif pesan dari ponsel Sahara, dia langsung mengambil ponselnya.
From Dear 💓:
"Maaf 🙄."
"Tapi kau keterlaluan langsung mengusirku."Sahara berdecak kesal melihat pesan itu.
To Dear 💓:
"Kau bodoh!"
"Kalau ada yang melihat, apa kata mereka nanti."From Dear 💓:
"Maaf."
"Selamat tidur, sampai ketemu besok."To Dear 💓:
"Selamat tidur."Setelah membalas pesannya. Sahara segera menghubungi seseorang untuk datang ke kamarnya. Sahara berharap rencananya besok bisa berjalan dengan lancar tanpa halangan apapun. Besok adalah hari di mana statusnya akan berubah dan itu akan di saksikan oleh ratusan orang tamu undangan. Tentu saja Sahara gugup. Semua orang juga pasti akan gugup kalau ada di posisinya.
***
Belgia POV
"Belum tidur?" Tanya seseorang padaku tiba-tiba. Pandanganku sejenak beralih kearah suara itu.
"Kalau sudah tidur aku tidak akan di sini." Ujarku dengan nada yang sangat tidak bersahabat.
Jujur saja dia mengganggu waktu tenangku berada di sebuah taman hotel yang berada satu lantai dengan kamarku. Siapa sangka pria ini juga ternyata berada di lantai yang sama denganmu.
"Bagaimana rasanya orang yang kau cintai akan menikah dengan orang lain?" Pertanyaannya membuatku menatap sinis padanya.
"Apa yang kurasakan bukan urusanmu. Siapkan saja mentalmu buat besok. Siapa tau aku akan membawa pengantinmu lari." Pria di sampingku ini terkekeh.
Sialan!!
"Harusnya kau tidak pernah kembali Abel setelah Papaku memberikan kesempatan untuk kau hidup kembali bersama adikmu itu." Kali ini aku yang terkekeh mendengarnya.
"Apa kau lupa aku bisa hidup karena siapa bang. Bukan Papamu tapi itu karena Daddy Sahara."
"Tetap saja kau harus berterima kasih pada Papaku."
"Cih, tidak sudi sekali. Jujur aku sempat menilai kau itu berbeda dari Uncle Yoga. Tapi ternyata kata pepatah yang mengatakan buah itu tidak akan jatuh jauh dari pohonnya itu benar. Ternyata kalian sama-sama licik dan tidak tau diri." Ujarku semakin sinis menatap Bang Gema.
KAMU SEDANG MEMBACA
MY SAFE PLACE
Romance"Jangan menangis!" "Apa hak mu melarangku menangis?" "Tangismu menggangguku! Berisik." "Bagaimana aku tidak menangis? Aku tidak tau harus tinggal di mana malam ini. Hiks Hiks hiks." "Salahmu sendiri meminjam uang dengan lintah darat." "Jangan s...