Bab 19

1.4K 142 18
                                        

Belgia POV

Tidak ada yang berbeda dari diriku sejak 3 tahun lalu. Aku masih mencintainya dan selalu merindukannya.

Zürìch, sebuah kota indah yang berada di Switzerland tempat aku dan Kevin tinggal selama hampir 3 tahun ini. Aku langsung jatuh cinta pada kota ini sejak pertama kaliku mendaratkan kakiku ke sini.

 Aku langsung jatuh cinta pada kota ini sejak pertama kaliku mendaratkan kakiku ke sini

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Meninggalkannya adalah hal terbodoh yang pernah aku lakukan, membuatku kehilangan seseorang yang begitu berharga dalam hidupku

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Meninggalkannya adalah hal terbodoh yang pernah aku lakukan, membuatku kehilangan seseorang yang begitu berharga dalam hidupku. Tapi kalau di beri pilihan lagi saat itu tentu aku akan mengambil pilihan yang sama meskipun ini menyiksa. Aku tau seharusnya aku tidak meninggalkannya tanpa pesan apapun saat itu. Seharusnya aku meceritakan segalanya padanya.

Aku masih ingat dengan jelas kenanganku terakhir kali saat bersamanya. Kami terlihat sangat bahagia. Akupun tidak tau kalau kebahagiaan hari itu, tawanya hari itu adalah hal terakhir yang menjadi kenangan berarti untukku.

Andai keadaan sialan ini tidak terus menghantuiku. Aku tidak akan bersembunyi dari nya dari dunia yang penuh orang-orang tidak tau diri ini.

Aku pergi untuk aman. Bisa saja aku bertahan di sampingnya saat itu dan mati lalu bagaimana dengan Kevin, adikku. Hanya aku satu-satu sandaran di hidupnya. Hanya aku yang dia punya. Bagaimana kalau aku mati saat itu? Bagaimana hidupnya? Matiku akan sangat tidak tenang kalau sampai melihat adikku menderita selama hidupnya.

Aku tidak tau apa aku bisa kembali lagi padanya. Apa aku bisa berjuang untuk mendapatkan hatinya lagi yang mungkin sudah dia berikan pada tunangannya saat ini. Bahkan dia bahagia. Dia tersenyum bahagia saat pesta pertunangannya.

Sakit? Tentu saja.

Hidup ini tentang pilihan. Aku tidak bisa mendapatkan kedua yang aku mau. Memilih dan di pilih itu sudah menjadi bagian dari suatu takdir. Aku memilih untuk berada di sini memulai hidup amanku. Meninggalkannya tempat ternyamanku, Sahara.

Aku masih tergila-gila dengan pemilik nama itu yang sudah mengambil hatiku sepenuhnya. Tidak ada satu haripun aku tidak memikirkannya. Dia masih penguasa di hatiku meskipun saat ini ada Rey yang berstatus pacarku namun masih dia, wanitaku.

MY SAFE PLACETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang