Bab 20

1.3K 140 29
                                    

Belgia POV

"Sa, aku mencintaimu!" Tidak akan ragu aku mengatakan itu padanya. Dia masih menjadi segalanya untukku.

Ku kira aku akan baik-baik saja setelah menempah mental selama 3 tahun lamanya, nyatanya ini masih sangat sakit. Aku belum terbiasa melihatnya berada di samping orang lain yang kutau lelaki itu adalah tunangannya.

Dia mungkin tidak tau, tapi aku memperhatikannya sejak dia baru masuk ke dalam ruangan tempat acara ini berlangsung. Debarannya masih sama seperti saat aku dulu jatuh cinta dengannya. Aku bahagia sekaligus terluka.

Dia semakin cantik, bahkan dia berkali-kali lebih menawan sejak 3 tahn lalu. Tampilan dewasanya bisa memikat siapapun. Tapi sayang sekali, bukan aku lagi yang berada di sampingnya seperti dulu dan aku tidak ingin berharap lebih. Jangan lupakan akulah yang menyerah saat itu, memillih meninggalkannya. Dia berhak bersama orang lain yang mungkin bisa membahagiakannya. Sekalipun itu bang Gema.

Bang Gema adalah anak pertama dari uncle yoga. Uncle ku satu-satunya. Adik kandung dari Papa ku. Orang yang telah kuanggap seperti Ayahku sendiri tapi dialah yang menelantarkan aku dan Kevin.
Takdir macam apa ini!

Tentu saja aku tau bang Gema lah yang bertunangan dengan Sahara. Sejak pertama kali pertunangan Sahara di umumkan aku sudah tau akan hal itu. Seingatku bang Gema adalah sosok yang baik. Tapi tetap saja aku masih tidak rela kedua orang itu sudah terikat.

Aku sadar, aku menjadi pembicaraan semua orang di ruangan ini. Mereka sangat penasaran sosok CEO dari B&K Group yang katanya misterius itu. Apakah mereka kecewa saat mengetahui CEO itu adalah seorang wanita muda yang sebenarnya masih harus banyak belajar soal berbisnis?

Jawabannya Entahlah, namun dari penglihatanku saat aku berjalan ke depan tadi untuk menerima penghargaan, sepertinya tidak ada pandangan meremehkan dari mereka. Sejujurnya aku sangat gugup. Tapi semuanya aku tutupi dengan terus tersenyum.

Aku bisa melihat tatapan terkejut dari Sahara. Ah wanita itu! Rasanya aku ingin berlari kearahnya saat itu juga. Memeluknya lalu menghujaninya dengan ciuman di seluruh wajahnya. Demi Tuhan aku sangat merindukannya. Melihatnya tidak menyurutkan rinduku. Malah aku semakin merindukannya.

Bahkan hingga aku kembali ke tempat duduk ku, aku bisa melihatnya yang terus menatapku. Tentu saja aku melihatnya dari ekor mataku. Hingga pada akhirnya aku tidak tahan ingin memandangnya balik.

Tap

Pandangan kami bertemu dan itu sukses membuat emosiku membuncah. Mataku seketika memanas dan air mata sialan itu mengalir begitu saja. Aku segera memalingkan wajahku dan menghapus air mata itu dengan cepat.

Saat Mc mempersilahkan kami untuk menikmati pesta setelah acara inti. Aku dengan berani-beraninya berjalan kearahnya.Tidak! Bahkan aku ingin sekali berlari kearahnya.

"Apa kabar Sa?" Tanyaku saat tepat berada di depannya. Ah sial jantungku benar-benar bergemuruh di dalam sana. Saharaku bahkan lebih menawan kalau di lihat dari dekat.

"Ba-baik." Jawabnya. Aku bisa melihatnya gugup saat ini dan itu menggemaskan.

Aku melihat kearah lelaki disebelahnya. "Hai bang Gema, sudah sangat lama kita tidak bertemu." Bahkan Bang Gema terlihat lebih terkejut padahal aku bukan hantu kenapa mereka menatapku seolah-olah aku tidak nyata.

"Hai Abelgia Arasha Herlambang." Yash!! Itulah namaku sebenarnya. Aku menyembunyikan nama Herlambang selama ini agar mereka tidak dapat menemukanku.

Perhatianku kembali lagi pada Sahara. Dia tampak bingung menatapku dan Bang Gema bergantian seolah meminta penjelasan.

MY SAFE PLACETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang