#1 PAGI HARI DI KELUARGA SEKEPTA

358 20 0
                                    

selamat membaca
*
*
*

selamat membaca***

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

****


seorang wanita paruh baya berjalan menuju kamar dimana anak anaknya berada berniat ingin membangunkan mereka.

"anak anak bangun udah mau jam____
eh, udah siap siap ternyata cepat ya ibu tunggu di ruang tamu kita sarapan sama sama."
ucap sang ibu yang sudah melihat anak anaknya sudah siap dengan pakaian sekolah dan pakaian kuliah.

"iya bu,"
jawab anak anak meri kompak.

setelah mendapatkan jawaban dari anak anaknya, ibu langsung pergi menyiapkan serapan sederhana untuk kesembilan putrinya.

"kak, raya mau minta uang ke ibu buat beli buku baru, buku raya udah kepake semua iyakan zuya."
tanya raya pada adiknya yang tengah memakai sepatu.

"iya betul, buku zuya juga udah abis."

"kira kira ibu punya duit nggak ya"
tanya raya lagi pada kakak kakaknya.

"ibu nggak punya duit, raya zuya nanti biar kakak yang beliin kalian buku jangan pernah minta duit ke ibu ya raya sama zuya kan punya banyak kakak."
ucap naya selaku kakak pertama.

"tapi kapan kak, bukunya udah mau di pake."

"kakak usahain besok,"

"raya zuya, kakak punya beberapa buku nih kalian pake ini dulu, ya."
kakak mereka yang bernama jihan tiba tiba datang membawakan beberapa buku untuk adiknya.

"wah makasih kak, kak jihan ngebantu banget, kalau gitu zuya duluan ya ke ruang tamu, sekali lagi makasih."
ucap zuya yang sudah mengambil buka dari tangan jihan dan pergi setelah mengucapkan terima kasih.

"makasih kak bukunya, raya nyusul zuya dulu."

jihan menganguk dan raya langsung pergi menyusul zuya.

"kak, kakak gak kuliah ya kok belum siap siap?"
tanya jingga karna melihat jihan masih memakai baju tidur.

jihan beralih menatap jingga

"kuliah kok cuman masuk siang"

"ohhh... kalau gitu jingga duluan ya mau sarapan, kak santi ayoo.
ucap jingga sambil mengajak santi yang masih sibuk merias wajahnya.

jihan kembali menganguk

"mona juga duluan "

jihan hanya menganguk sambil tersenyum

"kita juga duluan ji yuk dara, mina"
kata naya sambil mengajak dara dan mina untuk sama sama menyusul yang lain.

"duluan ya kak jihan jelak"
ucap dara sambil mengejek jihan

jihan sudah terbiasa mendengar dara selalu mengejeknya jadi, jihan tidak akan terpancing emosi dan membuang dara ke rawa rawa.

"kak jihan gak sarapan"
tanya mina, anak ibu dan bapak yang paling pendiam dan jarang sekali berbicara.

DUNIA DAN ISINYA || TWICE Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang