Selamat membaca
*
*
*****
"kalian semua udah siap?"
tanya naya menatap adiknya satu persatu"udah kak"
jawab mereka semuamelihat itu naya tersenyum haru saat melihat adik adiknya yang sudah mulai tersenyum lagi mereka sudah berusaha keras untuk menerima semua ini
sudah genap 2 bulan lebih ibu dan bapak tidak bersama mereka dan sudah genap 2 bulan lebih pula naya dan jihan bekerja keras untuk memenuhi kebutuhan sehari hari mereka, dan hari ini mereka semua akan berziarah kemakam ibu dan bapak untuk melepas rindu
"kalau gitu ayo kita pergi"
"ayo!"
*
*
*saat sampai dipemakamam mina, raya, dan zuya langsung berlari pelan kemakam orang tua mereka
"ibu, bapak kita balik lagi"
ucap mina lirih sambil mengusap makam ibu"zuya kangen banget sama kalian"
raya menundukkan kepadanya dan berkata."apalagi raya"
melihat raya yang sepertinya ingin menangis mona menghampirinya dan memegang pipi raya
"gak boleh nangis, udah janji sama kakak kalau udah sampai sini gak akan nangis"
raya menunduk dengan hidung yang sudah memerah ia tak bisa menahan tangisnya
mona tentu tak tega melihat raya seperti itu."raya kalau mau nangis nangis aja lupain janji raya sama kak mona"
mendengar perkataan mona raya langsung memeluk nya menangis dalam pelukan sang kakak
mona mengusap rambut raya untuk menenangkan adiknya, jika boleh jujur mona juga ingin menangis sekarang
bahkan semua yang melihat mona dan raya ikut menangis juga sudah 2 bulan lebih ibu dan bapak pergi dan 2 bulan yang mereka lewati sangat tak mudah ada banyak rintangan yang mereka hadapi
"semuanya kita gak boleh gini ibu sama bapak nggak akan suka"
naya tak akan membiarkan adik adiknya bersedih terus menerus
"tapi kak... semua ini gak mudah"
naya memejamkan matanya memang benar apa yang dikatakan jingga semua memang tak mudah sulit melewati ini semua tanpa ibu dan bapak tapi naya tak akan menyerah ini adalah tugasnya sebagai kakak tertua lagi pula dia tidak bisa bergatung pada ibu dan bapak terus kan
"ini semua memang gak mudah tapi kalau kita terus bersama dan saling menguatkan pasti semua akan terasa mudah"
naya menatap adik adiknya satu persatu lalu tersenyum."adik adik naya, kalian harus kuat jangan lemah dan terus tersenyum, kak naya udah kangen kalian yang dulu"
zuya menatap naya dengan mata berkaca kaca."kita udah coba senyum kak tapi susah.. cuman ibu sama bapak yang bisa buat kita senyum"
air mata zuya jatuh dengan sendirinya ia tak bisa menahan
naya dengan cepet memeluk zuya."zuya jangan nangis dong nanti kak naya ikut nangis juga"
zuya hanya menggeleng pelan dalam pelukan naya
dan lagi lagi semua anak anak ibu dan bapak menangis karna mereka sangat merindukan orang tua mereka 2 bulan ini mereka banyak menghadapi cobaan 2 bulan yang tidak mudah bagi mereka
jingga menatap makam ibu dan bapak yang berdekatan dan berusaha untuk tersenyum."ibu.. bapak lihat lah kita semua, lihat keadaan kita sekarang kita semua bener bener hancur dan berantakan mungkin kalian pikir kalau kita semua bakal kuat hadapi ini semua tapi kenyataannya gak gitu kita gak sekuat itu bu, pak hiks.."
"tuhan jahat banget ya udah ambil ibu sama bapak"
hanya itu yang mampu naya ucapkan sambil menatap makam ibu dan bapak"santi kangen banget senyum ibu sama bapak"
"mona harus ngapain tanpa kalian"
mona menunduk dalam dengan air mata yang terus menerus jatuh"orang paling berharga dalam hidup jihan udah pergi mereka jahat banget"
jihan tertawa tapi terdengar sangat menyakitkan bagi mereka yang mendengar"kenapa bukan jingga aja yang tuhan ambil"
jingga terlihat kacau dengan tatapan kosong nya"dunia jahat dan nggak adil"
mina juga tak kalah berbeda dari yang lain ia terlihat putus asa"dara kangen banget sama kalian.. kangeeeeen banget"
lirih dara dengan wajah pucat nya"kenapa harus ibu sama bapak kenapa!"
raya kesel, raya marah dengan semua ini"zuya pengen nyusul ibu sama bapak"
*
*
*Maafkan typo ya
KAMU SEDANG MEMBACA
DUNIA DAN ISINYA || TWICE
Teen Fiction"sampai kapan pun kita bakal tetap ber sembilan gak akan ada yang pergi dan gak ada yang boleh pergi" "kita lewati ini sama sama yaa" "kak kakak bakal sembuh kan" "zuya kangen ibu sama bapak" Cerita ini menceritakan tentang 9 bersaudara yang harus m...