Selamat membaca
*
*
*****
diminggu siang menjelang sore yang cerah ini anak kedua ibu dan bapak tengah duduk dilantai teras sambil membersihkan kipas angin yang biasanya dipakai mereka
kipas angin nya sangat kotor karna jarang dibersihkan
"wii kak jihan rajin banget"
saudara saudaranya yang lain datang sambil membawakan air untuk jihan
memang aneh rasanya saat melihat hanya satu anak ibu dan bapak yang duduk diteras itu sebabnya mereka menghampiri jihan walaupun kerjaannya hanya melihat saja
"iya, kak jihan emang rajin bukan kaya raya"
jihan menjawab perkataan raya tadi tanpa mengalihkan pandangan dari kipas angin yang ada dipangkuannya
raya hanya menatap jihan lalu tiba tiba pandangannya tertujuh pada seseorang yang tengah berlari menghampiri mereka
"itu pak yusup kan ya"
jihan dengan cepet beralih melihat arah tunjuk raya dan benar saja ada pak yusup yang berlari pelan menghampiri mereka
dan entah kenapa jihan malah mengingat kejadian itu
jihan menggeleng kuat berusaha menyingkirkan memori menyakitkan itu dari kepalanya
naya yang kebetulan melihat jihan tersenyum menyakitkan ia tau apa yang dipikiran jihan
"anak anak"
ucap pak yusup begitu sampai dirumah keluarga sekepta kebetulan sekali mereka disinijihan semakin tak karuan ia memegang kepalanya kuat kuat dengan segera naya menghampirinya dan mengusap bahu jihan
"tenang jihan"
kata naya pelan"jihan kenapa"
pak yusup yang melihat seperti ada yang tak beres dengan jihan langsung menghampirinya
"jihan gapapa pak, pak yusup kenapa kesini"
tanya jihan yang sudah mulai tenang"ohiyh, bapak kesini mau minta tolong sama kalian"
"minta tolong apa pak"
mina bertanya
"itu bebek bebek bapak lepas dan bapak susah nangkap nya maklum udah tua"
KAMU SEDANG MEMBACA
DUNIA DAN ISINYA || TWICE
Teen Fiction"sampai kapan pun kita bakal tetap ber sembilan gak akan ada yang pergi dan gak ada yang boleh pergi" "kita lewati ini sama sama yaa" "kak kakak bakal sembuh kan" "zuya kangen ibu sama bapak" Cerita ini menceritakan tentang 9 bersaudara yang harus m...