#19 PERTENGKARAN

115 11 0
                                    

Selamat membaca
*
*
*

Selamat membaca ***

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

****

"jihan makan dulu ya"

"gak laper"

saat ini mona dan mina tengah berusaha membujuk jihan untuk makan sudah dua hari kakak mereka belum makan dan sekarang jihan juga sakit parah

"tapi kak jihan udah gak makan dua hari makan ya"

"iya kak"

"gak laper"

mona dan mina saling tatap jika dipaksa makan jawaban jihan pasti akan selalu sama

"beberapa sendok aja kak"

"kak jihan harus makan biar cepet sembuh"

"gak laper"

"plis kak jangan gini"

"dibilangin gak laper ya gak laper"

"jangan nyiksa diri gini kak"

jihan hanya diam

melihat itu mona dengan perlahan menyuapi jihan

prang!

belum sempat sendoknya masuk mulut, jihan sudah melempar sendok dan piring yang ada ditangan mona

mereka berdua terkejut dan tak bisa berkata kata

"udah dibilangin tetap aja keras kepala"
ucap jihan menatap tajam mona dan mina

"ada apa ini"
naya tiba tiba datang dan terkejut melihat kamar yang berantakan

"ada apa"
tanya naya pada mona dan mina

"kak jihan ngelempar piringnya kak"
jawab mona pelan dan sedikit gugup

mendengar jawaban mona naya langsung menatap tajam jihan
"apa apaan ini jihan"

"mereka keras kepala"
kata jihan dingin

"keras kepala apanya mereka tuh khawatirin jihan mereka mau jihan cepat sembuh dan gak sakit lagi terus ini balasan jihan"

"brisik"

mereka bertiga yang ada dikamar terkejut dengan jawaban jihan terutama naya

"apa, brisik"

DUNIA DAN ISINYA || TWICE Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang